Pengertian Fungsi Lingkungan Keluarga

c. Kelas sosial dan status ekonomi Maccoby McLoyd Sigelman Shaffer, 1995:396-397 telah membandingkan orang tua kelas menengah dan atas dengan orang tua kelas bawah atau pekerja. Hasilnya, menunjukkan bahwa orang tua kelas bawah atau pekerja cenderung: a sangat menekankan kepatuhan dan respect terhadap otoritas; b lebih restriktif keras dan otoriter; c kurang memberikan alasan kepada anak; d kurang bersikap hangat dan memberi kasih sayang kepada anak. 2.7 Self-efficacy

2.7.1 Pengertian

Self-efficacy Bandura dalam Noviana 2014 mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan berusaha untuk menilai tingkatan dan kekuatan di seluruh kegiatan. Selain itu Schunk 2008 juga mengatakan bahwa self-efficacy sangat penting perannya dalam mempengaruhi usaha yang dilakukan, seberapa kuat usahanya dan memprediksi keberhasilan yang akan dicapai. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Woolfolk 1993 bahwa self-efficacy merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri atau tingkat keyakinan mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu untuk mencapai hasil tertentu. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa self-efficacy adalah keyakinan seorang individu terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan untuk mencapai suatu tujuan dimana individu yakin mampu untuk menghadapi segala tantangan dan mampu memprediksi seberapa besar usaha yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.7.2 Fungsi

Self-Efficacy Bandura dalam Lunenburg 2011 mengungkapkan self-efficacy dapat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dengan 3 hal berikut: a. Self-efficacy menentukan cita-cita yang dipilih untuk dirinya sendiri Seseorang dengan tingkat self-efficacy yang tinggi akan menetapkan cita- cita pribadi yang tinggi, sedangkan seseorang individu dengan tingkat self-efficacy yang rendah cenderung akan menetapkan cita-cita yang relatif rendah untuk diri mereka sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tidak hanya akan belajar, tetapi juga akan bekerja sesuai dengan kepercayaan diri mereka sendiri. b. Self-efficacy dapat memberikan pembaruan di tempat kerja Individu dengan tingkat self-efficacy yang tinggi akan bekerja keras untuk terus belajar tentang tugas baru yang diperolehnya, karena mereka selalu yakin bahwa mereka pasti berhasil, sedangkan individu dengan tingkat self-efficacy yang rendah mereka cenderung akan mengerahkan sedikit usahanya ketika memperoleh tugas yang lebih kompleks, karena mereka tidak yakin bahwa upaya yang dilakukannya akan berhasil. c. Self-efficacy mempengaruhi kegigihan bekerja seseorang Individu dengan tingkat self-efficacy yang tinggi akan yakin bahwa mereka dapat belajar dan melakukan tugas-tugas barunya yang sulit, sehingga mereka akan selalu berusaha mencari solusi ketika menemukan masalah dalam pekerjaannya. Sedangkan individu dengan tingkat self- efficacy yang rendah cenderung lebih percaya bahwa mereka tidak mampu melakukan tugasnya yang sulit, sehingga mereka akan cepat menyerah ketika menemukan masalah dalam tugas atau pekerjaannya. Jika siswa memiliki self-efficacy tinggi, maka siswa itu akan percaya diri dalam menghadapi situasi yang tidak menentu, yang mengandung kekaburan dan penuh tekanan, yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, yakin mencapai target yang ditetapkan, dan yakin akan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan koginitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil Bandura, 1997:116-137. Self-efficacy mengalami peningkatan seiring dengan masukan yang positif tentang pekerjaan melalui mata pelajaran dan pengalaman praktik kerja lapangan yang diperoleh serta dukungan dari keluarga yang akan menumbuhkan dan meningkatkan kesiapan kerja siswa.

2.7.3 Dimensi

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25