Analisis Jalur Analisis Hasil Penelitian

Grafik 4.2 Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Sactterplot Berdasarkan Grafik 4.2, dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.1.4.3 Analisis Jalur

Path Analysis Berdasarkan hasil pengujian prasyarat analisis dan asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu mempunyai sifat BLUE Best Linier Unbiased Estimate atau mempunyai sifat yang linear, tidak bias, dan varians minimum. Hasil analisis jalur dengan menggunakan SPSS melalui 2 tahap. Adapun hasil persamaan regresi dari pengolahan data dapat dilihat berikut ini: 1. Praktik Kerja Lapangan dan Lingkungan Keluarga terhadap Self- Efficacy, persamaan regresinya sebagai berikut : Y = α + P 1 X 1 + P 2 X 2 +e 2 Berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh dengan mengunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.48 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Dependen Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,608 a ,370 ,358 4,376 a. Predictors: Constant, Lingk_Kel, PKL Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 21,841 5,364 4,072 ,000 PKL ,390 ,114 ,315 3,427 ,001 Lingk_Kel ,287 ,071 ,370 4,033 ,000 a. Dependent Variable: SE Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.48, hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 21,841 + 0,390X1 + 0,287X2 + e 2 Nilai √ √ √ Sehingga diperoleh persamaan regresi: Y = 21,841 + 0,390X1 + 0,287X2 + 0,794 Model regresi linear berganda di atas dapat diartikan bahwa: a. Konstanta sebesar 21,841 menunjukkan bahwa jika variabel praktik kerja lapangan X1 dan lingkungan keluarga X2 sebesar 0 maka self-efficacy sebesar 21,841. b. Koefisien praktik kerja lapangan X1 sebesar 0,390 berarti bahwa apabila terjadi peningkatan variabel praktik kerja lapangan X1 sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan self- efficacy sebesar 0,390 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. c. Koefisien lingkungan keluarga X2 sebesar 0,287 berarti bahwa apabila terjadi peningkatan variabel lingkungan keluarga X2 sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan self- efficacy sebesar 0,287 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. d. Nilai e 2 sebesar 0,794 merupakan varians self-efficacy yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel praktik kerja lapangan dan lingkungan keluarga. 2. Praktik Kerja Lapangan, Lingkungan Keluarga, dan Self-Efficacy terhadap Kesiapan Kerja Siswa, persamaan regresinya sebagai berikut : Y = α + P 1 X 1 + P 2 X 2 + P 3 X 3 +e 1 Berdasarkan hasil analisis regresi yang diperoleh dengan mengunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.49 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dengan Kesiapan Kerja Siswa sebagai Variabel Dependen Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,723 a ,523 ,510 4,561 a. Predictors: Constant, SelfEfficacy, PKL, LK b. Dependent Variable: KK Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 40,775 5,959 6,843 ,000 PKL ,283 ,125 ,192 2,257 ,026 LK ,165 ,075 ,190 2,203 ,030 SelfEfficacy ,556 ,099 ,466 5,644 ,000 a. Dependent Variable: KK Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4.49, hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 40,775 + 0,283X1 + 0,165X2 + 0,556X3 + e 1 Nilai √ √ √ Sehingga diperoleh persamaan regresi: Y = 40,775 + 0,283X1 + 0,165X2 + 0,556X3 + 0,690 Model regresi linear berganda di atas dapat diartikan bahwa: a. Konstanta sebesar 40,775 menunjukkan bahwa jika variabel praktik kerja lapangan X1, lingkungan keluarga X2, dan self-efficacy X3 sebesar 0 maka kesiapan kerja siswa sebesar 40,775. b. Koefisien praktik kerja lapangan X1 sebesar 0,283 berarti bahwa apabila terjadi peningkatan variabel praktik kerja lapangan X1 sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan kesiapan kerja siswa sebesar 0,283 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. c. Koefisien lingkungan keluarga X2 sebesar 0,165 berarti bahwa apabila terjadi peningkatan variabel lingkungan keluarga X2 sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan kesiapan kerja siswa sebesar 0,165 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. d. Koefisien self-efficacy X3 sebesar 0,556 berarti bahwa apabila terjadi peningkatan variabel self-efficacy X3 sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan kesiapan kerja siswa sebesar 0,556 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. e. Nilai e 2 sebesar 0,690 merupakan varians kesiapan kerja siswa yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel praktik kerja lapangan, lingkungan keluarga, dan self-efficacy. Adapun hasil total pengaruh yang diperoleh dari perhitungan dan persamaan regresi di atas dapat dilihat melalui gambar hasil analisis jalur berikut ini: Gambar 4.1 Hasil Analisis Jalur Hasil total pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel intervening, dari hasil analisis jalur di atas dapat diketahui sebagai berikut: 1. Total pengaruh praktik kerja lapangan PKL terhadap kesiapan kerja melalui self-efficacy = P 1 + P 3 x P 5 Pengaruh langsung praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja sebesar 0,283 atau P 1 = 28,3, besarnya pengaruh tidak langsung praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja adalah sebesar 0,390 x 0,556 = 0,217 = 21,7 sehingga total pengaruh tidak langsung praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja sebesar 0,283 + 0,217 = 0,500 atau sebesar 50,0. 2. Total pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja melalui self-efficacy = P 2 + P 4 x P 5 p5 = 0,556 p1 = 0,283 p4 = 0,287 p3 = 0,390 p2 = 0,165 Praktik Kerja Lapangan X1 Lingkungan Keluarga X2 Self-Efficacy Y1 Kesiapan Kerja Y2 0,690 0,794 Pengaruh langsung lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja sebesar 0,165 atau sebesar P 2 = 16,5. Besarnya pengaruh tidak langsung lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja adalah sebesar 0,287 x 0,556 = 0,160 = 16,0 sehingga total pengaruh tidak langsung lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja adalah sebesar 0,165 + 0,160 = 0,325 atau sebesar 32,5.

4.1.5 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25