Perumusan Masalah Local Institution: A Form of Socio-Ecological Adaptation in Landslide-Prone Areas (A Case of Landslide-Prone Community in Sukaraksa Village, Bogor Regency, West Java Province).
adaptasi yang dilakukan oleh anggota masyarakat maka penting untuk mengetahui 2 persepsi anggota masyarakat terhadap bencana longsor yang
terjadi di daerah mereka. Mengacu dari perihal persepsi yang kemudian melahirkan sebuah tindakan
adaptasi maka salah satu bentuk adaptasi terkait dengan persoalan longsor adalah adaptasi ekologi. Adaptasi ekologi merupakan tindakan penyesuaian
yang akan terkait langsung dengan interaksi terhadap alam. Sebagai makhluk adaptif, maka manusia tidak akan pernah berhenti melakukan perubahan agar
dapat hidup nyaman dan selaras dengan alam sekitarnya. Adapun wujud dari adaptasi ekologi tidak dapat dipisahkan dari perubahan-perubahan sosiologis
lainnya, karena sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi, manusiapun akan terus berinteraksi dengan sesamanya sehingga keselarasan dalam sebuah
ekosistem biotik-abiotik dapat terjadi. Maka dari itu penting untuk mengetahui 3 bentuk adaptasi sosio-ekologi komunitas rawan longsor.
Dalam proses
adaptasi dibutuhkan
pranata-tata aturan
untuk menyeimbangkan interaksi antara manusia dan alam. Untuk melahirkan sebuah
paranata-tata aturan maka dibutuhkan kesepakatan-kesepakatan dalam sebuah komunitas. Kesepakatan-kesepakatan tersebut akan menjadi pondasi lahirnya
kelembagaan lokal yang menjadi acuan dalam berinteraksi ataupun beraktivitas dalam rangka bertahan hidup pada kondisi ekologi yang rentan. Oleh sebab itu
ke-3 permasalahan di atas akan saling terkait dan menjadi penting untuk menjelaskan 4 keberadaan dan kehadiran kelembagaan lokal sebagai bentuk
adaptasi sosio-ekologi pada daerah rawan longsor. Dari uraian di atas, pertanyaan penelitian ini dirangkum sebagai berikut :
1. Bagaimana fenomena-realitas bencana longsor yang terjadi pada suatu daerah rawan longsor ?
2. Bagaimana persepsi anggota masyarakat terhadap bencana longsor ? 3. Bagaimana bentuk adaptasi sosio-ekologi masyarakat pada daerah rawan
longsor ? 4. Bagaimana bentuk dan peran kelembagaan lokal sebagai bentuk adaptasi
sosio-ekologi pada daerah rawan longsor