1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup kelembagaan lokal mulai dari cara, kebiasaan, tata kelakuan hingga nilaiadat istiadat pada daerah yang telah
disinyalir sebagai daerah rawan longsor, dengan melihat bagaimana bentuk adaptasi sosio-ekologi yang telah dilakukan. Adapun bencana yang dimaksud
adalah bencana alam longsor yang terjadi sebagai akibat perubahan perilaku manusia yang didukung oleh gejala-gejala alam seperti kondisi tanah dan
perubahan iklim mikro. Kajian dibatasi pada daerah yang 1 secara geologi memiliki karakteristik
alam yang potensial melahirkan bencana longsor, dan 2 secara yuridis telah ditetapkan sebagai daerah rawan longsor oleh pemerintah, dalam hal ini BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bencana Alam Longsor: Faktor Alam dan Perbuatan Manusia
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis UU 242007. Definisi lain tentang bencana yakni suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat,
sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan
masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri ISDR 2004.
Bencana dapat dikategorikan menjadi 3 bentuk yakni bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Longsor merupakan salah satu jenis
bencana alam yang ditandai dengan runtuhnya tanah secara tiba-tiba atau pergerakan tanah atau bebatuan atau puing-puing dalam jumlah besar ke arah
bawah atau keluar secara tiba-tiba atau berangsur, di bawah pengaruh gravitasi bumi Nugraha 2010. Bencana alam juga merupakan fenomena sosial akibat
tingkat kemampuan komunitas lebih rendah dibandingkan dengan ancaman yang mungkin terjadi Utami dkk. 2010.
Pada umumnya longsor gerakan tanah terjadi karena lereng yang gundul atau kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh dan tidak stabil. Hujan deras
menjadi pemicu utama terjadinya tanah longsor. Lebih jauh Agus 2011 mengungkapkan peristiwa tanah longsor merupakan peristiwa terjadinya
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau ke luar lereng. Proses
terjadinya tanah longsor muncul ketika air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan atau ke luar dari
lereng.