Peluruhan Kelembagaan Lokal
Menganalisis kebijakan, program dan implementasinya serta perilaku agensi pembangunan yang mengakibatkan
peluruhan kelembagaan komunitas buyut, pipeling, liliuran
melalui FGD, studi dokumentasi dan wawancara mendalam dengan informan kunci aparat instansi teknis,
aparat kecamatan, aparat desa, pimpinan kelompok tani dan LSM.
Kegagalan Politik Agraria
- Mengkaji kebijakan dan implementasi pembangunan kehutanan, pertanian dan infrastruktur di kawasan DAS
Cidanau yang mengakibatkan ketimpangan dan konflik agraria melalui FGD, studi dokumentasi dan wawancara
mendalam dengan informan kunci
- Mengkaji kondisi ekologi area cagar alam dan konservasi area obyek jasa lingkungan dan area konflik melalui
wawancara mendalam dengan informan kunci dan studi dokumentasi
- Menganalisis ajang-ajang sosial dalam masyarakat melalui wawancara mendalam dengan informan kunci.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,
99
yakni studi yang memfokuskan pada kasus tertentu yaitu dinamika kelembagaan lokal,
kontestasi sektoral, peluruhan kelembagaan dan kegagalan politik agraria kawasan hulu DAS Cidanau. Penggunaan metode studi kasus dalam penelitian ini disertai
penggunaan metode sejarah sosiologis dengan maksud untuk mengungkap sejarah dan dinamika politik tata kelola sumberdaya agraria yang berdampak negatif
terhadap dekonstruksi kekehidupan sosial ekonomi masyarakat. Kegiatan penelitian ini juga menggunakan metode interpretatif hermeneutik untuk
menafsirkan fakta sosial atau teks sosial
100
di masyarakat dengan maksud dapat menangkap fenomena dibalik realitas empirik.
99
Pilihan atas studi kasus karena peneliti bertujuan memahami situasi-situasi yang unik dan mengidentifikasinya dengan menggali informasi secara mendalam. Kasus yang dipelajari
bervariasi seperti, individu, komunitas, kelembagaan, kelompok sosial dalam periode waktu tertentu yang kemudian dijelaskan secara konfrehensif dan terintegrasi. Lihat Yin, R, 1996. Studi
Kasus: Desain dan Metode . Radja Grafindo Persada, Jakarta; Creswell, John W, 1994. Research
Disign: Qualitative and Quantitative Approaches . USA: Saga Publications.
100
Pengertian teks dalam perspektif metode interpretatif hermeneutik tidak terbatas pada sumber tertulis tetapi juga teks sosial berupa pemikiran, gagasan, ide dan realitas batinkonteks fenomena
yang muncul. Teks tulisan dan teks sosial perlu diinterpretasikan dan didialogkan untuk menjadi
Penggunaan metode interpretatif hermeneutik didasarkan atas asumsi bahwa nilai, tradisi, kearifan lokal tata kelola sumberdaya agraria komunitas dan
perilaku agensi adalah realitas sosial yang dipengaruhi oleh kepentingan politik ”tersembunyi”.
101
Dengan menggunakan multi-metode, persoalan yang dikaji dapat terungkap secara utuh dan memungkinkan peneliti menjadi “God’s Eye
Point of View” dalam mengamati realitasfenomena yang diteliti dan unit
analistis variabel penelitian dapat dikonsktruksi secara komprehensif.
3.4. Pemilihan Lokasi Penelitian