DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
102
42. PERJANJIAN - PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Lanjutan
42. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENT Continued
p. Pada tanggal 25 Januari 2010, PT Semesta Marga Raya SMR, Anak perusahaan, telah mendapatkan
persetujuan atas pengoperasian jalan tol Kanci - Ciledug dan Ciledug -
Pejagan berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan
Umum No. 127KPTSM2010 tentang penetapan jalan tol,
pengoperasian, golongan jenis kendaraan bermotor dan tarif tol pada jalan tol Kanci - Pejagan.
p. On January 25, 2010, PT Semesta Marga Raya SMR, a Subsidiary, has received an approval for
the operation of toll roads Kanci - Ciledug and Ciledug - Pejagan by the Ministry of Public Works
in its Decision Letter No. 127KPTSM2010 concerning the operation of toll road, operational,
classes of vehicles and toll rates on the Kanci - Pejagan toll road.
Besarnya tarif tol pada jalan tol Kanci - Pejagan: The amount of toll rate of Kanci - Pejagan are as
follows:
Golongan Group
Jenis kendaraan Type of vehicle
Golongan type I Sedan, Jip, Pick up atau truk kecil dan bus Sedan, Jeep, Pick-ups or small trucks and
buses Golongan type II
Truk dengan 2 dua gander Trucks with 2 two yoke Golongan type III
Truk dengan 3 dua gander Trucks with 3 three yoke Golongan type IV
Truk dengan 4 dua gander Trucks with 4 four yoke Golongan type V
Truk dengan 5 dua gander Trucks with 5 five yoke
Asal From
Tujuan To
Besarnya tarif Rp Tariff Rp Gol I
Type I Gol II
Type II Gol III
Type III Gol IV
Type IV Gol V
Type V
Kanci Pejagan
21.500 32.500
43.500 54.500
65.000 Kanci
Ciledug 11.500
17.500 23.000
29.000 35.000
Ciledug Pejagan
10.000 15.000
20.500 25.500
30.500 q. Pada tanggal 20 April 2010, PT Bakrie Toll Road,
Anak perusahaan
mengadakan Perjanjian
Pengikatan Jual Beli Saham dengan PT Media Dhana
Antarkita untuk
pelaksanaan opsi
pengambilalihan saham PT Graha Multitama Sejahtera.
q. On April 20, 2010, PT Bakrie Toll Road entered
into a Share Sale and Purchase Agreement with PT Media Dhana Antarkita for implementing the
option of transfer of share of PT Graha Multitama Sejahtera.
r. Pada
tanggal 20
Mei 2010,
Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Saham dengan PT Datanusa Sakti Jaya untuk pelaksanaan opsi pengambilalihan saham PT Karya
Perkasa Insani. r.
On May 20, 2010, the Company entered into a Share Sale and Purchase Agreement with
PT Datanusa Jaya Sakti for implementing the option of transfer of share of PT Karya Perkasa
Insani.
s. Pada tanggal
19 Mei
2010, Perusahaan
menandatangani Perjanjian
Kerjasama Pengembangan Kawasan Sentul-Jonggol dengan
PT Sentul City Tbk. dan PT Bukit Jonggol Asri untuk membentuk
kerjasama strategis
dalam mengembangkan kawasan Sentul-Jonggol. Dalam
kerjasama tersebut Perusahaan akan memiliki saham sebanyak 51 dari PT Bukit Jonggol Asri.
s. On May 19, 2010, the Company entered into Coorperation Agreements on the Development of
Sentul-Jonggol Area, with PT Sentul City Tbk. and PT Bukit Jonggol Asri. On the coorperation, the
Company will hold 51 shares of PT Bukit Jonggol Asri.
t. Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan
menandatangi Kesepakatan
Bersama Para
Pemegang Saham dengan PT Sentul City Tbk. dimana disepakati bahwa Perusahaan sebagai
pemegang saham 37,89 memegang kendali atas operasional dan manajemen PT Bukit Jonggol Asri.
t. On the December 23, 2010, the Company entered
into Shareholders Agreements with PT Sentul City Tbk. where as the Company as a shareholders
of 37.89 on PT Bukit Jonggol Asri appointed to hold operational and management control of
PT Bukit Jonggol Asri.
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
103
43. HAK MINORITAS 43. MINORITY INTEREST
a. Hak minoritas atas aset bersih Anak
perusahaan a.
Minority interest in net assets of subsidiaries
Rincian hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut: Details of minority interest in net asset of
Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
PT Bukit Jonggol Asri 1.525.737.877.176
- PT Bukit Jonggol Asri
PT Bakrie Swasakti Utama 447.734.776.130
444.593.621.819 PT Bakrie Swasakti Utama
PT Bakrie Nirwana Semesta 217.791.858.017
196.435.632.206 PT Bakrie Nirwana Semesta
PT Superwish Perkasa 138.680.284.647
139.016.232.601 PT Superwish Perkasa
PT Bumi Daya Makmur 100.172.394.084
98.043.846.195 PT Bumi Daya Makmur
PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra
Propertindo 29.284.647.116
26.996.244.184 Propertindo
PT Bakrie Infrastructure 305.818.444
250.849.662.907 PT Bakrie Infrastructure
PT Bakrie Pangripta Loka 30.339.061
29.555.805 PT Bakrie Pangripta Loka
PT Bakrie Graha Investama 1.119.964
- PT Bakrie Graha Investama
Jumlah 2.459.739.114.639
1.155.964.795.717 Total
b. Hak minoritas atas laba bersih Anak
perusahaan yang dikonsolidasi
b. Minority interest in consolidated net income of Subsidiaries
Rincian hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan selama tahun 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut: Details of minority interest in net income of
Subsidiaries during 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
PT Bakrie Nirwana Semesta 21.296.319.043
13.939.470.388 PT Bakrie Nirwana Semesta
PT Bakrie Swasakti Utama 6.218.727.080
19.810.886.751 PT Bakrie Swasakti Utama
PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra
Propertindo 2.373.520.574
661.712.401 Propertindo
PT Bumi Daya Makmur 2.128.547.889
4.633.197.939 PT Bumi Daya Makmur
PT Bakrie Pangripta Loka 3.413.766
29.555.805 PT Bakrie Pangripta Loka
PT Superwish Perkasa 335.947.954
513.251.126 PT Superwish Perkasa
PT Bakrie Infrastructure 3.196.512
573.599.238 PT Bakrie Infrastructure
Jumlah 31.681.383.886
28.721.577.042 Total
44. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
44. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTION WITH ENTITIES UNDER COMMON
CONTROL Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali terjadi sehubungan dengan penambahan saham Perusahaan
pada PT Bali Nirwana Resort dahulu PT Bakrie Nirwana Resort diantara grup.
As of December 31, 2010 and 2009, difference in value of restructuring transaction with entities under common
control incurred relation to the additional Company investment in PT Bali Nirwana Resort formerly
PT Bakrie Nirwana Resort among the group.
45. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN ASOSIASI
45. DIFFERENCE IN THE EQUITY TRANSACTIONS OF ASSOCIATED COMPANIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan Asosiasi
masing-masing sebesar
Rp 100,99 miliar dan
Rp 14,88 miliar. As of December 31, 2010 and 2009, difference in the
equity transactions of Associated companies amounted to Rp 100.99 billion and Rp 14.88 billion, respectively.
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
104
45. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN ASOSIASI Lanjutan
45. DIFFERENCE IN THE EQUITY TRANSACTIONS OF ASSOCIATED COMPANIES Continued
Pada tahun 2010 dan 2009, perubahan selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan Asosiasi terutama
berasal dari penyesuaian nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual PT Capitalinc Investment Tbk. dahulu
PT Global Financindo
Tbk. yang
dimiliki oleh
PT Krakatau Lampung Tourism Development dan PT Villa Del Sol, Anak perusahaan, serta penyesuaian
atas selisih penilaian kembali aset tetap PT Semesta Marga Raya, Anak perusahaan lihat Catatan 14.
In 2010 and 2009, mutation of difference in the equity transactions of Associated companies are mainly
derived from the fair value adjustment of securities available for sale PT Capitalinc Investment Tbk.
formerly PT Global Financindo Tbk. owned by PT Krakatau Lampung Tourism Development and
PT Villa Del Sol, Subsidiaries, and surplus revaluation of fixed assets adjustment of PT Semesta Marga Raya,
a Subsidiary see Note 14.
46. LABA PER SAHAM DASAR 46. BASIC INCOME PER SHARE
Berikut adalah perhitungan laba per saham yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following is the computation of basic income per share as of December 31, 2010 and 2009:
Laba 2010
2009 Earning
Laba usaha 241.713.600.843
166.750.943.123 Income from operations
Laba bersih 178.704.601.860
132.255.912.805 Net income
Jumlah Saham Saham Shares
Saham Shares Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted-average number of
saham untuk perhitungan laba shares of basic earnings
per saham dasar 31.150.060.209
19.916.255.723 per share calculation
Laba per saham dasar Basic earnings per share
dalam Rupiah penuh: in full Rupiah amount:
Laba usaha per saham 7,76
8,37 Operating income per share
Laba bersih per saham 5,74
6,64 Net income per share
Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted-average number of
saham untuk perhitungan laba shares of diluted earnings
per saham dilusian 31.824.675.440
23.102.856.639 per share calculation
Laba per saham dasar dilusian Diluted earnings per share
dalam Rupiah penuh: in full Rupiah amount:
Laba usaha per saham 7,60
7,22 Operating income per share
Laba bersih per saham 5,62
5,72 Net income per share
47. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
47. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko ekuitas, risiko kredit serta risiko
likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan
mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia
maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup
toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini.
Potential risks arising from financial instruments of the Company and its Subsidiary relate to interest rate risk,
foreign currency exchange rates risk, equity risk, credit risk and liquidity risk. Policies of the importance of
managing this risk level has increased significantly by considering some parameters change and volatility of
financial markets both in Indonesia and internationally. The Company’s Director reviews and approves risk
policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.
Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk
Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan
yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan
terhadap perubahan suku bunga pasar terkait pada hutang baik jangka pendek dan jangka panjang dalam
surat-surat komersiil dan hutang obligasi. Interest rate risk is the risk of fair value or future cash
flows of financial instruments fluctuate due to changes in market interest rates. Exposure of the Company and
its subsidiary against changes in market interest rates relates to both short-term debt and long term in
commercial debt and bond payables.
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
105
47. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN Lanjutan
47. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES Continued
Risiko Suku Bunga Lanjutan Interest Rate Risk Continued
Perusahaan dan Anak perusahaan didanai dengan hutang bank dan pinjaman lainnya yang dikenai bunga.
Oleh karena itu, eksposur Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu terhadap risiko pasar untuk
perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman jangka panjang, hutang obligasi dan
aset
dan kewajiban dengan bunga. Kebijakan
Perusahaan dan Anak perusahaan adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa
meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga dengan membuat
kombinasi antara hutang, pinjaman jangka panjang dan obligasi dengan tingkat suku bunga tetap dan
mengambang. The Company and its Subsidiaries are financed
through interest-bearing bank loans and other borrowings. Therefore, the Company and certain
Subsidiaries’ exposures to market risk for changes in interest rates relate primarily to their long-term
borrowing obligations, bonds payable and interest- bearing assets and liabilities. The Company and
Subsidiaries’ policies are to obtain the most favorable interest rates available without increasing their foreign
currency exposure by managing their interest cost using a mixture of fixed and variable rate debts, long-
term borrowings and bonds.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk Against Foreign Currency
Risiko terhadap nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari
instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan
Anak Perusahaan terhadap nilai tukar berasal dari kas dan setara kas, hutang bank dan lembaga keuangan
jangka panjang, hutang obligasi yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat.
Risk of exchange rate against foreign currencies is a risk of fair value or future cash flows of financial
instruments fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Exposure of the Company
and its Subsidiary against exchange rate derived from cash dan cash equivalents, long-term bank and
financials institution, bonds payable which uses the United States dollar currency.
Pada risiko ini, perusahaan tidak mengelola dampak risiko atau menerima risiko secara penuh, dengan
pertimbangan nilai hutang Perusahaan merupakan hutang jangka panjang sehingga biaya atas pengelolaan
risiko tersebut tidak sebanding dengan keuntungan yang didapat. Disamping itu, Perusahaan optimis dalam
jangka panjang kondisi perekonomian dalam negeri terus bergerak ke arah yang lebih baik sehingga mata
uang Rupiah cenderung terapresiasi. At this risk, the company does not manage the impact
of risk or accept the full risk, with consideration of the value of the Company’s debt is long-term debt so that
the cost of managing these risks is not worth the benefits. The Company is optimistic in the long term
domestic economic conditions continue to move to better so inclined appreciated Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2010 and 2009, the Company and
its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follow:
2010
Mata Uang Asing Setara Rupiah
Foreign Currency Equivalent Rupiah
Aset: Assets:
Kas dan setara kas AS
15.101.375 135.776.467.117
Cash and cash equivalent Piutang lain-lain
43.150.000 387.961.650.000
Other receivables Dana dalam pembatasan
19.285.037 173.391.763.172
Restricted funds Aset lain-lain
27.238.924 244.905.165.684
Other assets Kewajiban:
Liabilities: Hutang bank jangka pendek
AS 16.451.469
147.915.160.510 Short-term bank loans
Hutang lain-lain - pihak ketiga 25.414.265
228.499.656.615 Other payables - third parties
Hutang bank dan lembaga Long-term bank and financial
Keuangan jangka panjang 55.271.934
496.949.956.619 institution loans
Hutang obligasi 117.302.684
1.054.668.431.844 Bonds payable
Kewajiban moneter dalam mata Monetary liabilities in foreign
uang asing - bersih AS
109.665.016 985.998.159.615
currency - net
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
106
47. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN Lanjutan
47. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES Continued
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Lanjutan Foreign Exchange Risk Against Foreign Currency
Continued
2009
Mata Uang Asing Setara Rupiah
Foreign Currency Equivalent Rupiah
Aset: Assets:
Kas dan setara kas SIN
27.551 209.590.662
Cash and cash equivalent EUR
899 13.880.176
AS 6.140.779
57.723.322.786 Piutang lain-lain
AS 43.150.000
405.610.000.000 Other receivables
Kewajiban: Liabilities:
Hutang bank jangka panjang AS
45.000.000 423.000.000.000
Long term bank loans Pendapatan ditangguhkan
6.500.000 61.100.000.000
Deferred income
Kewajiban moneter dalam mata Monetary liabilities in foreign
uang asing - bersih SIN
27.551 209.590.662
currency - net EUR
899 13.880.176
AS 2.209.221
20.766.677.214
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari
pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada
risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan
risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau
eksposur terkait dengan batasan-batasan tersebut. Credit risk is the risk that the Company and its
Subsidiaries will incur a loss arising from the customer, client or other party who failed to meet their contractual
obligations. There is no significant concentration of credit risk. The Company and its Subsidiary manage
and control credit risk by setting limits of acceptable risk for customers and monitor the exposure associated
with these restrictions.
Perusahaan dan
Anak Perusahaan
melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui
dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan
melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah
piutang
dipantau secara
terus menerus
untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.
The Company and its Subsidiaries conduct business relationships only with recognized and credible third
parties. The Company and its Subsidiaries have a policy to go through customer credit verification
procedures. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk for doubtful
accounts.
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko disaat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukan nilai
pendapatan jangka pendek tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan nilai pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company and its Subsidiaries not
enough to cover the liabilities which become due.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan timbul dari kebutuhan dalam membiayai investasi dan
pengeluaran barang modal yang terkait dengan perluasan bisnis properti dan infrastruktur yang
berhubungan dengan properti. Dimana bisnis ini memerlukan dukungan dana yang cukup besar terutama
untuk mempercepat pembangunan atas area yang sudah ada serta memperluas area pengembangan dan
infrastruktur pendukungnya. Liquidity needs of the Company and its Subsidiaries
arised from the need to finance investment and capital expenditures relating to expansion of business property
and property related infrastructure. Where this business requires substantial financial support mainly to
accelerate the development of existing areas and expand the area of development and supporting
infrastructure.
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
107
47. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN Lanjutan
47. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES Continued
Risiko Likuiditas Lanjutan Liquidity Risk Continued
Pada normanya, di dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan
menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan
Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan
juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang
jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan
dana. Kegiatan ini dapat meliputi pinjaman bank, penerbitan surat hutang ataupun penerbitan ekuitas di
pasar modal. In the norm, in managing liquidity risk, the Company
and its Subsidiary monitor and maintain levels of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the
operations of the Company and its Subsidiary and to overcome the impact of fluctuations in cash flow. The
Company and its Subsidiary also regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, including
the schedule of maturing longterm debt, and continue to examine the condition of financial markets to take a
fundraising initiative. These activities may include bank loans, issuance of debt or equity issuance in the capital
market.
48. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN 48. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company and
subsidiaries’ financial instrument that are carried in the financial statements as of December 31, 2010.
Nilai tercatat Nilai wajar
Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 860.557.957.179
860.557.957.179 Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek 775.342.421.134
775.342.421.134 Short-term investment
Piutang usaha - bersih 1.168.427.204.256
1.168.427.204.256 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - bersih 565.891.395.417
565.891.395.417 Other receivables - net
Dana dalam pembatasan 293.916.870.346
293.916.870.346 Restricted funds
Piutang hubungan istimewa - bersih 11.041.775.494
11.041.775.494 Due from related parties - net
Aset lain-lain 318.588.557.863
318.588.557.863 Other assets
Jumlah aset keuangan 3.993.766.181.689
3.993.766.181.689 Total financial assets
Kewajiban keuangan Financial liabilities
Hutang bank jangka pendek 238.226.382.762
238.226.382.762 Short-term bank loans
Hutang usaha - pihak ketiga 387.603.089.842
387.603.089.842 Trade payables - third parties
Hutang lain-lain - pihak ketiga 307.904.777.776
307.904.777.776 Other payables - third parties
Biaya masih harus dibayar 340.478.431.206
340.478.431.206 Accrued expenses
Uang muka pelanggan 85.492.258.249
85.492.258.249 Advances from customers
Kewajiban jangka panjang Long-term debts
Hutang usaha 38.217.506.170
38.217.506.170 Trade payable
Hutang bank dan lembaga Bank and financial institution
keuangan 2.451.808.543.703
2.451.802.174.024 loans
Hutang sewa pembiayaan 3.487.828.491
3.487.828.491 Obligation under capital lease
Hutang hubungan istimewa 31.007.529.263
31.007.529.263 Due to related parties
Hutang obligasi 1.695.722.490.240
1.697.041.371.697 Bonds payable
Kewajiban derivatif 118.881.474.525
118.881.474.525 Derivative financial instruments
Jumlah kewajiban keuangan 5.698.830.312.227
5.700.142.824.005 Total financial liabilities
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek: Short-term financial assets and liabilities:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya, investasi
jangka pendek yang jatuh tempo satu tahun atau kurang, hutang usaha, hutang lain-lain, hutang bank
jangka pendek, biaya masih harus dibayar, uang muka pelanggan jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai
tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen
keuangan tersebut. Fair value of cash and cash equivalents, trade
receivables, other receivables, restricted funds, short- term investment with remaining maturities of one year
or less, trade payables, other payables, short-term bank loans, accrued expenses, advance from
customers approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
108
48. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Lanjutan 48. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY
Continued
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang: Long-term financial assets and liabilities:
Nilai wajar pinjaman jangka panjang pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku
bunganya dinilai ulang secara berkala. Fair value of long-term debts approximate their carrying
amounts largely due to their frequently repriced interest rate.
Nilai wajar
hutang obligasi
ditentukan dengan
mendiskontokan arus
kas masa
datang yang
disesuaikan untuk
mencerminkan risiko
kredit Perusahaan menggunakan suku bunga pasar terkini
untuk instrumen serupa. Fair value of bonds payable are determined based on
discounted future cash flows adjusted to reflect the Company’s credit risk using current market rates for
similar instruments.
49. DAMPAK EKONOMI KRISIS GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN DAN
ANAK PERUSAHAAN 49. IMPACT OF GLOBAL ECONOMICS CRISIS ON THE
COMPANY’S AND SUBSIDIARIES’ GOING CONCERN
Sejak semester kedua tahun 2008, pasar-pasar di belahan dunia mengalami kondisi ekonomi yang tidak
menguntungkan. Keadaan ini dipicu oleh salah satu diantaranya krisis kredit perumahan di Amerika Serikat
yang meluas ke investasi, produk-produk keuangan terstruktur dan pasar komoditas. Gejolak pada pasar di
Amerika Serikat ditambah dengan penurunan nilai Dolar Amerika
Serikat yang
tajam dan
serangkaian perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan diambil
alih oleh entitas lain mengakibatkan krisis meluas ke bagian lain di dunia.
Starting in the second semester 2008, many markets in various parts of the world experienced adverse
economic condition. This condition was triggered by, among others, the housing and mortgage loans crisis in
the United States of America USA that spread to securities, structured products and commodity markets.
The volatility in USA markets coupled with the sharp appreciation in the US Dollars and a series of corporate
bankruptcies and takeovers enabled the crisis to spread to other parts of the world.
Akibat dari krisis finansial global ini juga telah dirasakan di Indonesia dengan adanya penurunan nilai Rupiah,
penurunan permintaan, penurunan harga komoditas, penurunan pasar efek-efek, kenaikan suku bunga yang
diikuti juga dengan likuiditas yang semakin ketat dan kenaikan risiko kredit secara signifikan.
The impact of the global financial crisis has also been felt in Indonesia as the Indonesian Rupiah weakened,
demand decreased, commodity price decreased, securities market declined, interest rates increased,
followed by tightening liquidity conditions and increased credit risks.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, beberapa Anak perusahaan mengalami akumulasi kerugian bersih
dan defisiensi modal. Jumlah akumulasi rugi Anak-anak perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010
dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 1,56 triliun dan Rp 1,38 triliun dan defisiensi modal pada tahun
yang sama masing-masing sebesar Rp 72,76 miliar dan Rp 14,23 miliar, terdiri dari:
As of December 31, 2010 and 2009, certain Subsidiaries were in deficit which resulted in negative
cash flow, accumulated losses and capital deficiency. Total
deficit from
the Subsidiaries
as of
December 31, 2010 and
2009 amounted
to Rp 1.56 trillion
and Rp 1.38 trillion,
and capital
deficiency are amounted to Rp 72.76 billion and
Rp 14.23 billion, respectively, comprising of:
2010 2009
Akumulasi Rugi Accumulated losses
PT Bakrie Swasakti Utama 1.306.089.772.046
1.316.395.077.116 PT Bakrie Swasakti Utama
PT Bukit Jonggol Asri 122.744.301.226
- PT Bukit Jonggol Asri
PT Bakrie Infrastructure 80.080.110.551
8.445.599.988 PT Bakrie Infrastructure
PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism
Development 24.450.408.121
22.434.077.115 Development
PT Bumi Daya Makmur 17.788.019.720
24.883.179.349 PT Bumi Daya Makmur
PT Superwish Perkasa 8.739.384.510
7.619.557.995 PT Superwish Perkasa
PT Bakrie Sentra Investama 1.127.754.736
933.601.237 PT Bakrie Sentra Investama
PT Citrasaudara Abadi 270.002.745
193.513.183 PT Citrasaudara Abadi
Jumlah 1.561.289.753.655
1.380.904.605.983 Total
Defisiensi modal Capital Deficiencies
PT BLD Investment Pte Ltd. 56.548.085.310
- PT BLD Investment Pte Ltd.
PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism
Development 16.216.574.921
14.233.518.615 Development
Jumlah 72.764.660.231
14.233.518.615 Total
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
109
49. DAMPAK EKONOMI KRISIS GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN DAN
ANAK PERUSAHAAN Lanjutan
49. IMPACT OF GLOBAL ECONOMICS CRISIS ON THE COMPANY’S AND SUBSIDIARIES’ GOING
CONCERN Continued Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dipengaruhi
dan akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian yang akan berpengaruh pada kegiatan usaha dimasa yang
akan datang. Agar operasional Anak perusahaan dapat berjalan dengan baik, Perusahaan telah merencanakan
dan meneruskan tindakan-tindakan sebagai berikut: The Company and its Subsidiaries have been
influenced an will continue to be affected by the uncertainties which will effects on the Company’s future
business and in order to assure that Subsidiaries have good prospects, the Company has planned and
continuously implement the following:
a. Mendapatkan usaha-usaha baru yang prospektif; b. Memfokuskan pada proyek-proyek jangka pendek
strata title; c. Efisiensi biaya-biaya operasional;
a. Finding new businesses that have good prospects; b. Focusing on short-term projects strata title;
c. Increasing cost efficiencies; d. Meningkatkan
profesionalisme karyawan
dan manajemen;
e. Mencari investor strategis untuk mempercepat pengembangan usaha;
f. Memperpanjang
jangka waktu
kredit untuk
pembelian tunai bertahap; dan g. Memberikan subsidi selisih bunga.
d. Improving the professionalism of employees and the management;
e. Finding strategic partners to accelerate project development;
f. Extending the credit term for installment cash
purchased; and g. Subsidizing interest difference.
Walaupun kondisi ekonomi tidak menguntungkan, manajemen berpendapat bahwa Perusahaan akan
dapat terus melanjutkan operasi bisnisnya di masa mendatang. Oleh karena itu, laporan keuangan ini telah
disusun dengan menggunakan basis usaha yang berkelanjutan.
Although the economic condition was not positive, the management believe that the Company can continue
its operation in the future. Thus, the financial statements have been prepared based on going
concern basis.
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan
timbulnya ketidakpastian
terhadap kemampuan
kelangsungan usaha Perusahaan sebagai akibat dari memburuknya kondisi perekonomian Indonesia.
There is no events subsequent to balance sheet date until the date of this report occur that give rise to the
uncertainties of the Company going concern as an impact of the worsening current economy of Indonesia.
50. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 50. SUBSEQUENT EVENTS
a. Berdasarkan Akta Notaris Flora Elisabeth, S.H., M.Kn., No. 8 yang bertanggal 25 Januari 2011,
Perusahaan telah
melakukan penambahan
penyertaan saham pada PT Bukit Jonggol Asri BJA sebesar Rp 255 miliar. Sehubungan dengan
tambahan penyertaan tersebut, kepemilikan saham Perusahaan dalam BJA meningkat menjadi sebesar
43,36. a. Based on Notarial deed No. 8 of Flora Elisabeth,
S.H., M.Kn., dated January 25, 2011, the Company made additional investment of share in PT Bukit
Jonggol Asri BJA amounted to Rp 255 billion . Regarding to additional investment above, the
Company’s share ownerships increase become 43.36.
b. Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran terakhir atas pembatalan
USD Interest Rate Swap dengan Municipal Forward Rate Bias to Deutsche Bank AG lihat Catatan 19.
b. On January 27, 2011, the Company has paid the last installment of cancellation of USD Interest Rate
Swap with Municipal Forward Rate Bias to Deutsche Bank AG see Note 19.
c. Pada tanggal 10 Pebruari 2011, Perusahaan mendirikan Platinum Development Pte. Ltd. yang
berdomisili di Singapura dengan persentase kepemilikan sebesar 100.
c. On February 10, 2011, the Company has established Platinum Development Pte. Ltd. which
domiciled in Singapore with the ownership of 100. d. Pada tanggal 14 Pebruari 2010, Perusahaan dan
PT Recapital Asset
Management Recapital
menandatangani Perjanjian Kontrak Pengelolaan Dana Nasabah Individu dimana Recapital setuju
untuk mengelola dana Perusahaan dimana jumlah pengelolaan dana sampai dengan perjanjian
tersebut ditandatangani
adalah sebesar
Rp 103,49 miliar. d. On February 14, 2010, the Company and
PT Recapital Asset
Management Recapital
entered into Individual Customer Discretionary Fund Agreement whereby Recapital agreed to
manage the fund in which the amount of funds until the agreement was signed was Rp 103.49 million.
e. Pada tanggal 10 Maret 2011, Perusahaan telah membayar Obligasi I Bakrieland Development tahun
2008 dengan Tingkat Bunga Tetap ”Obligasi I BLD” Seri A sebesar Rp 220 miliar.
e. On March 10, 2011, the Company has paid Bakrieland Development Bonds I Year 2008 with
Fixed Rates “BLD Bonds I” of A Series amounting to Rp 220 billion.