perilaku  seksual  pranikah  remaja  laki-laki  lebih  tinggi  dari  pada perempuan.
23
Menurut  teori,  Peran  gender  pada  beberapa  penelitian menyebutkan  bahwa  perubahan  pubertas  mendorong  laki-laki  dan
perempuan  untuk  menyesuaikan  diri  berperilaku  masukilin  dan feminin.  Harga  diri  cenderung  menurun  di  masa  remaja  ,  terutama
pada remaja perempuan  berumur 12 – 17 tahun. Pada umumnya laki-
laki  menunjukkan  harga  diri  yang  lebih  tinggi  dibandingkan perempuan.  Menurunnya  harga  diri  remaja  perempuan  adalah  karena
mereka  memiliki  citra  tubuh  yang  lebih  negatif  selama  mengalami perubahan pubertas, dibandingkan remaja laki laki.
6
Sebuah  studi  yang  dilakukan  oleh  Hyde    DeLamater  2005 menyatakan  bahwa  dibandingkan  remaja  laki-laki  terdapat  lebih
banyak remaja perempuan yang menyatakan jatuh cinta sebagai alasan mereka aktif secara seksual di Amerika.
6
4.4.3  Hubungan  Antara  Riwayat  Hubungan  Heteroseksual  Dan Perilaku Seksual Pra Nikah
Responden  yang  memiliki  riwayat  hubungan  heteroseksual yang  memiliki  perilaku  seksual  pra  nikah  berisiko  sebesar  64,5
sedangkan  responden  yang  tidak  memiliki  riwayat  hubungan heteroseksual  yang  memiliki  perilaku  seksual  pra  nikah  berisiko
sebesar  35,5.  Analisis  statistik  diketahui  bahwa  P  value  sebesar 0,000  yang  berarti  bahwa  ada  hubungan  antara  riwayat  hubungan
heteroseksual  dengan  perilaku  seksual  pra  nikah  pada  siswa  SMA  di Kota Tangerang Selatan.
Hal  ini  sejalan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Rony setiawan    Siti  Nurhidayah  2008  yang  menyebutkan  ada  hubungan
positif antara pacaran dengan perilaku seksual pranikah.
24
Menurut  teori,  pengalaman  seksual  yang  menyenangkan selama  pacaran  akan  menyebabkan  sepasang  kekasih  menganggap
bahwa  perilaku  seksual  sebagai  suatu  hal  yang  menyenangkan  untuk dilakukan dengan pasangannya karena perilaku seksual mereka anggap
sebagai perilaku yang normal dilakukan oleh orang yang telah dewasa dan  kebanyakan  remaja  tidak  ingin  dianggap  sebagai  anak  kecil.
25
Akhirnya  proses  pacaran  yang  dilakukan  remaja  dipengaruhi  oleh faktor  imitasi  dan  kematangan  usia  yang  tidak  dibarengi  oleh
kematangan  psikologisnya  maka  perilaku  seksual  pranikah  akan mudah terjadi.
26
4.4.4  Hubungan  Antara  Media  Informasi  Mengakses  Film  Porno Dan Perilaku Seksual Pra Nikah
Responden  yang  memiliki  media  handphone  dan  memiliki perilaku  seksual  pra  nikah  berisiko  sebesar  63,9  sedangkan
responden yang memiliki komputer dan memiliki perilaku seksual pra nikah  berisiko  sebesar  36,1.  Berdasarkan  hasil  analisis  statistik
diketahui  bahwa  P  value  sebesar  0,063  yang  berarti  bahwa  pada signifikansi  5  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  media
informasi  mengakses  film  porno  dengan  perilaku  seksual  pra  nikah pada siswa SMA di Kota Tangerang Selatan.
Data  dari  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ririn  pada  pelajar SMA  Surakarta  tahun  2009  yang  menyatakan  bahwa  88,6  remaja
SMA disurakarta menonton video porno yang lebih banyak bersumber dari Handphone  dan internet P value=0,022.
37
Hal  ini  juga  tidak  sejalan  dengan  penelitian  yang  didilakukan oleh  Christiana  yang  dilakukan  pada  remaja  usia  15-18  tahun  di  kota
yogyakarta  yang  menyebutkan  bahwa  makin  tinggi  eksposur  media pornografi makin tinggi pula perilaku seksual pranikah.
23
Meningkatnya  perilaku  seksual  membuat  remaja  selalu berusaha  untuk  mendapatkan  lebih  banyak  informasi  mengenai  seks.