tidaknya  pemahaman  pada  norma  sosila  dalam  masyarakat  tidak berpengaruh terhadap perilaku seksual.
30
Sarwono  2012  mengatakan,  walaupun  pada  zaman  sekarang ini  marak  terjadi  perilaku  seks  bebas  tetapi  sebenarnya  dalam
masyarakat Indonesia masih menjungjung tinggi nilai tradisional. Nilai tradisional  dalam  perilaku  seksual  yang  paling  utama  adalah  tidak
melakukan  hubungan  seksual  sebelum  menikah.  Nilai  ini  tercermin dalam  bentuk  keinginan  mempertahankan  kegadisan  seseorang
sebelum  menikah.  Akan  tetapi  saat  ini  nilai  moral  dan  norma  sosial dalam  masyarakat  cenderung  menurun.  Banyak  sekali  remaja  yang
melakukan aktivitas seksual di depan umum, mereka terkesan acuh dan tidak memperdulikan norma sosial yang ada dalam masyarakat.
18
4.4.8 Hubungan Antara Peran  Keluarga dengan Perilaku Seksual Pra Nikah
Responden  yang  memiliki  peran  keluarga  dan  memiliki perilaku  seksual  pra  nikah  berisiko  sebesar  12,6  sedangkan
responden  yang  tidak  memiliki  peran  keluarga  dan  memiliki  perilaku seksual  pra  nikah  berisiko  sebesar  87,4.  Berdasarkan  hasil  analisis
statistik  diketahui  bahwa  P  value  sebesar  0,000  yang  berarti  bahwa pada  signifikansi  5  disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  peran
keluarga  dengan  perilaku  seksual  pra  nikah  pada  siswa  SMA  di  Kota Tangerang Selatan.
Hal  ini  tidak  sejalan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh Ika,dkk,  2013  yang  menunjukkan  tidak  ada  hubungan  antara  peran
orang tua dengan perilaku seks pranikah P value=0,720.
31
Menurut  Santrock  2007  Lingkungan  keluarga  dan  sosial memberikan dorongan dan suasana untuk menggiring perilaku seksual.
Pada  lingkungan  keluarga  hubungan  yang  tidak  harmonis  dalam keluarga  atau  kurangnya  pengawasan  orang  tua  terhadap  anak  akan
menimbulkan  masalah-masalah  pada  remaja.
6
Sebaliknya,  apabila
relasi  dengan  orangtua  terjalin  baik  maka  akan  berkolerasi  dengan kecenderungan  menunda  keterlibatan  dalam  hubungan  seksual,
kurangnya  frekuensi  melakukan  hubungan  seksual,  dan  lebih sedikitnya
partner.
6
Pada remaja
umumnya sangat
kurang mendapatkan pengetahuan seks dari orangtuanya dan antara orang tua
dan anak sangat jarang membicarakan masalah seputar seks. Kedekatan  atau  keterjalinan,  pengawasan  atau  pengaturan
terhadap  aktivitas  remaja  oleh  orangtuanya,  serta  nilai-nilai  yang ditanamkan  orang  tua  untuk  menentang  hubungan  seksual  di  masa
remaja akan mengurangi risiko kehamilan di masa remaja.
6
Hubungan  yang  sangat  jauh  atau  saling  mengindari  di  dalam keluarga  sangat  erat  kaitannya  dengan  hubungan  seksual  dini.  Selain
itu  memiliki  kakak  atau  saudara  yang  aktif  seksual  atau  saudara perempuan  yang  hamilmenjadi  orang  tua  dapat  meningkatkan  risiko
remaja untuk hamil..
6
4.4.9  Hubungan  Antara  Lingkungan  Sosial  dengan  Perilaku Seksual Pra Nikah
Berdasarkan  tabel  diatas,  diketahui  bahwa  responden  yang lingkungan  sosial  baik  dan  memiliki  perilaku  seksual  pra  nikah
berisiko  sebesar  38,3  sedangkan  responden  yang  memiliki lingkungan  sosial  buruk  dan  memiliki  perilaku  seksual  pra  nikah
berisiko  sebesar  61,7.  Berdasarkan  hasil  analisis  statistik  diketahui bahwa P value sebesar 0,000 yang berarti bahwa pada signifikansi 5
disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  lingkungan  sosial  dengan perilaku  seksual  pra  nikah  pada  siswa  SMA  di  Kota  Tangerang
Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuli, dkk
2010  tentang  pengaruh  kelompok  teman  sebaya,  yang  menyatakan