4.5. Keterbatasan Penelitian
1. Kuisioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bagi
sebagian siswa dianggap tabu sehingga kemungkinan besar malu untuk menjawabnya.
2. Penelitian ini dilakukan hanya dengan kuisioner sehingga kurang
kuat untuk menyatakan perilaku.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Responden yang melakukan berkontak fisik pegangan
tangan, memeluk atau mencium pipi sebesar 58,3, mencium bibir 22,4, memegang payudara kekasih 8,4,
memegang alat kelamin kekasih dengan tangan 5,8, mengelus kelamin kekasih sehingga terangsang 5,6, kekasih
memegang kelamin 6,2, kekasih memegang kelamin hingga terangsang 6,5, pernah bersetubuh 2,8, melakukan
bersetubuh 1 kali seminggu 1,0, dan melakukan aborsi 0,4, pernah hamil setelah melakukan hubungan seksual
0,6, takut terinfeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya 18,3.
2. Ada pengaruh secara signifikan antara jenis kelamin, riwayat
pacaran dengan lawan jenis, peran keluarga, lingkungan sosial, latar pendidikan, usia dan uang saku terhadap perilaku seks
pranikah pada siswasiswi SMA sederajat di Kota tangerang selatan.
3. Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi, Pemahaman Agama, Persepsi Norma dan Gender, dan media informasi akses film porno terhadap
perilaku seks pranikah pada siswasiswi SMA sederajat di Kota tangerang selatan.
5.2. Saran
1. Bagi siswasiswi remaja
Siswa perempuan maupun laki-laki dapat lebih berhati-hati lagi dalam menjaga pergaulan agar tidak terjerumus kedalam perilaku
seksual pranikah, siswa diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, memiliki latar pendidikan yang baik,
menghindari akses film porno, mampu beradaptasi dalam lingkungan sosial dengan hati-hati, memanfaatkan uang saku dengan baik dan
benar dan menghindari hubungan seksual sedini mungkin.
2. Bagi Sekolah
Sekolah mampu memberikan edukasi, mendidik moral dan menghadirkan lingkungan sosial yang baik, serta mengadakan banyak
kegiatan positif yang bermanfaat bagi para murid. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan untuk memasukan kurikulum kesehatan
reproduksi.
3. Bagi orang tua
Orang tua dapat menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan anaknya, serta mengawasi proses sosial anak.
4. Bagi peneliti lain
Diharapkan mampu meneliti faktor lain yang mempengaruhi perilaku seks pranikah dan mengembangkan penelitian yang sudah
ada.