57 supplier
lokal Bogor yang memasok sayuran dan buah-buahan. Bahan baku yang dibeli oleh restoran tidak langsung diolah semuanya akan tetapi disimpan di tempat penyimpanan yaitu di
freezer, cheater, atau di gudang. Metode yang digunakan dalam pengaturan penggunaan bahan
baku yaitu metode FIFO first in first out dimana bahan baku yang pertama dibeli akan digunakan dan mengalami proses pemasakan lebih dahulu.
5.6. Kegiatan Pengawasan Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen
Untuk mengawasi posisi keuangan restoran, restoran menggunakan laporan laba-rugi sebagai acuan utama. Restoran Papa Rons Pizza Bogor harus melaporkan penerimaan penjualan
restoran setap minggu dan setiap bulan kepada pusat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber restoran, masalah utama yang dihadapi oleh restoran yaitu persentase
keuntungan dari penerimaan penjualan dengan nilai yang kecil serta penerimaan restoran yang terus berfluktuasi setiap bulannya.
Restoran Papa Rons Pizza Bogor menggunakan sistem informasi yang sudah terkomputerisasi sistem pers. Restaurant System tersebut dapat digunakan untuk memantau semua
aktivitas restoran, baik itu dalam hal pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, data jumlah pengunjung, biaya produksi masing-masing produk, kinerja penjualan karyawan dan lain-lain. Selain
itu, restoran Papa Rons Pizza pun telah memiliki website khusus. Website tersebut merupakan salah satu media promosi dan informasi bagi masyarakat umum mengenai keberadaan waralaba Papa
Rons Pizza.
58
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Identitas Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang pada saat penelitian mengkonsumsi makanan di restoran Papa Ron’s Pizza. Penelitian ini melakukan survei
terhadap pelanggan restoran Papa Ron’s Pizza Bogor untuk mengetahui tahapan proses pengambilan keputusan pembelian serta untuk mengetahui tingkat kepuasan dan loyalitas
pelanggan. Penelitian ini menggunakan sample responden sebanyak 75 orang. Karakteristik umum responden dijelaskan oleh variabel usia, jenis kelamin, pekerjaan,
status pernikahan, pendapatan, pendidikan dan sumber informasi. Variabel-variabel tersebut kemudian akan ditabulasikan berdasarkan persentase dari keseluruhan responden dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007.
6.1.1. Jenis Kelamin
Pada penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari total 75 responden yaitu sebesar 51 atau sebanyak 38 responden berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 49 atau sebanyak 37
responden berjenis kelamin perempuan. Persentase responden yang berjenis kelamin perempuan tidak jauh berbeda dengan responden laki-laki yang berkunjung ke restoran Papa Ron’s Pizza
Bogor. Hal ini dikarenakan restoran Papa Ron’s Pizza merupakan tempat yang cocok untuk bertemu dengan teman dan relasi bisnis. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 4.
59
Tabel 4. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase
Laki-laki 38 51
Perempuan 37 49
Total 75 100
6.1.2. Usia
Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat dilihat kisaran usia yang paling tinggi persentasenya adalah usia 15-25 tahun yaitu sebesar 58.7 dan diikuti oleh responden yang
berusia 25-34 tahun sebesar 29.3. Sedangkan kisaran usia yang paling rendah persentasenya adalah kisaran usia diatas 45-55 tahun tahun yaitu sebesar 2.7. Dari pengamatan di lapangan
terlihat bahwa pengunjung restoran Papa Ron’s Pizza di dominasi oleh kalangan muda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa target yang ingin dicapai oleh pihak restoran Papa Ron’s Pizza Bogor
dengan prioritas konsumen adalah anak muda di kota Bogor telah tercapai. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah orang
Persentase
15 - 25 Thn 44
58.7 25 - 34 Thn
22 29.3
35 - 44 Thn 7
9.3 45 - 55 Thn
2 2.7
Total 75 100
6.1.3. Suku
Berdasarkan sebaran responden menurut suku budaya dapat diketahui bahwa suku Sunda dan Jawa sangat dominan. Konsumen yang menjadi responden didalam penelitian ini didominasi
oleh suku Sunda yaitu sebesar 44 dan suku Jawa yaitu sebesar 37.4 serta suku-suku lainnya mengikuti dengan nilai persentase yang lebih kecil dari suku Sunda dan Jawa. Beragamnya
konsumen restoran Papa Ron’s Pizza disebabkan oleh jenis menu yang dapat dinikmati oleh
60 lidah semua orang Indonesia karena restoran Papa Ron’s Pizza memiliki menu pizza yang bercita
rasa asia. Karakteristik responden berdasarkan suku dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Suku
Suku Jumlah orang
Persentase
Ambon 1 1.3
Arab 1 1.3
Batak 3 4
Jawa 28 37.4
Papua 1 1.3
Sumatra 6 8
Sunda 33 44
Tionghoa 2 2.7
Total 75 100
6.1.4. Status Pernikahan Berdasarkan sebaran responden menurut status pernikahan, dapat diketahui bahwa status
belum menikah merupakan yang paling banyak mengkonsumsi makanan di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor. Karena sebagian besar pengunjung di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor
mayoritasnya adalah remaja. Sebanyak 56 orang atau sebesar 74.7 responden belum menikah dan yang sudah menikah adalah sebanyak 19 orang atau sebesar 25.3 responden. Karakteristik
responden berdasarkan status pernikahan terdapat pada tabel 7.
Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Jumlah orang
Persentase
Belum Menikah 56
74.7 Menikah 19
25.3
Total 75 100
61
6.1.5. Pendidikan
Tingkat pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah berpendidikan terakhir SMU dan Sarjana. Dari pengamatan yang diperoleh sebesar 42.7 responden adalah pengunjung
yang berlatar belakang pendidikan terakhir SMU dan 40 responden berlatar belakang pendidikan terakhir Sarjana. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah orang
Persentase
SD 1 1.3
SMP 2 2.7
SMU 32 42.7
DiplomaAkademi 9 12
Sarjana 30 40
Pascasarjana 1 1.3
Total 75 100
6.1.6. Jenis Pekerjaan
Jumlah responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta adalah 22 responden. Sebanyak 21 orang responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa, 13 responden bekerja di
bidang wiraswasta, 10 orang responden bekerja sebagai pegawai BUMNPNS dan 6 orang responden bekerja sebagai gurudosen. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan.
Pekerjaan Jumlah orang
Persentase
PelajarMahasiswa 21 28
BUMNPNS 10 13.3
Pegawai Swasta 22
29.3 GuruDosen 6
8 Wiraswasta 13
17.3 Lainnya 3
4
Total 75 100
62
6.1.7. Pendapatan
Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuisioner, didapatkan persentase responden yang memiliki pendapatan perbulan sebesar 1 juta adalah sebanyak 44 responden, 25.3
responden memiliki pendapatan perbulan sebesar 1-2 juta, 13.3 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar 2-3 juta, 6.7 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar 3-4
juta, 2.7 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar 4-8 juta dan 8 responden memiliki pendapatan perbulan sebesar 5 juta.
Banyaknya responden yang memiliki penghasilan sebesar 1 juta menunjukan bahwa konsumen yang berkunjung ke restoran Papa Ron’s Pizza Bogor merupakan konsumen
menengah ke atas. Karena sebagian besar responden masih di dominasi oleh kalangan muda dan remaja sehingga dengan pendapatan yang diterima oleh sebagian besar responden dapat
disimpulkan bila sebagian besar pengunjung Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor adalah kalangan menengah keatas.
Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pendapatan
Pendapatan Jumlah orang
Persentase
1 Juta 33
44 1-2 Juta
19 25.3
2-3 Juta 10
13.3 3-4 Juta
5 6.7
4-5 Juta 2
2.7 5 Juta
6 8
Total 75 100
6.1.8. Tempat Tinggal
Salah satu faktor demografi yang digunakan untuk menganalisis karakteristik responden adalah variabel alamat tempat tinggal atau domisili, yang merupakan wilayah dimana responden
menetap saat ini. Pengunjung yang datang ke restoran Papa Ron’s Pizza tidak saja berasal dari kota Bogor akan tetapi berasal dari luar kota Bogor juga.
63 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan dapat diketahui bahwa responden
yang bertempat tinggal di Bogor memiliki jumlah persentase terbesar yaitu sebesar 88 atau sebanyak 66 orang dan responden yang berasal dari jakarta sebesar 5.3 atau sebanyak 4 orang,
serta responden yang berasal dari kota lainnya adalah sebesar 6.7 atau sebanyak 5 orang. Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Jumlah orang
Persentase
Bogor 66 88
Jakarta 4 5.3
Lainnya 5 6.7
Total 75 100
6.2. Informasi Tentang Restoran
Keputusan yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan pembelian, melalui suatu proses tertentu yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan evaluasi pasca pembelian Engel, dkk, 1994.
6.2.1. Sumber Informasi Mengenai Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor
Papan nama sebagai media yang pertama kali memperkenalkan keberadaan restoran Papa Ron’s Pizza kepada responden memiliki persentase yang cukup besar yaitu sebesar 44. Letak
restoran yang sangat strategis memungkinkan papan nama restoran dapat dengan mudah dan jelas dilihat serta dikenali oleh responden. Sebagian besar responden mendapatkan informasi
mengenai restoran Papa Ron’s Pizza Bogor atas rekomendasi dari teman yaitu dengan persentase sebesar 38.7, media massa sebesar 10.7, keluarga sebesar 4 dan sumber informasi lainnya
sebesar 2.6. sumber informasi mengenai restoran Papa Ron’s Pizza Bogor dapat dilihat pada tabel 12.
64
Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Informasi Jumlah orang
Persentase
Teman 29 38.7
Papan nama restoran 33
44 Keluarga 3
4 Media massa
8 10.7
Lainnya 2 2.6
Total 75 100
6.2.2. Frekuensi Kunjungan
Karena pizza bukan merupakan makanan pokok bagi orang Indonesia, sehingga frekuensi responden untuk mengkonsumsi makanan sejenis pizza pun tidaklah terlalu sering. Sebesar
89.3 responden dalam satu bulan, melakukan kunjungan ke Restoran Papa Ron’s Pizza sebanyak 1-2 kali. Sedangkan responden yang memiliki frekuensi berkunjung sebanyak 3-4 kali
adalah sebesar 6.7 dan frekuensi kunjungan responden sebanyak 5-6 kali adalah sebesar 4. Hal tersebut sangat wajar terjadi karena makan di restoran pizza hanya merupakan suatu gaya
hidup atau Life Style.
Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
Kunjungan Jumlah orang
Persentase
1-2 67 89.3
3-4 5 6.7
5-6 3 4
Total 75 100
6.2.3. Alasan Berkunjung
Sebagian besar responden menyatakan bahwa alasan utama yang menjadi prioritas mereka untuk mengunjungi restoran Papa Ron’s pizza adalah promosi, sebesar 22.7 responden
menyatakan tertarik dengan promosi yang ditawarkan oleh restoran Papa Ron’s Pizza. Selain itu, sebanyak 18.7 responden menyatakan bahwa kenyamanan merupakan pertimbangan utama
dalam memilih tempat makan. Pertimbangan ketiga responden adalah harga, sebesar 16
65 responden mengatakan harga yang ditawarkan oleh restoran Papa Ron’s Pizza relatif murah dan
sangat terjangkau. Hanya sedikit responden yang menyatakan alasan berkunjung mereka karena dipengaruhi
oleh kebersihan, kenyamanan, kekhasan rasa, lokasi, area parkir, desain interior, desain eksterior dan pelayanan. Dalam memilih tempat makan dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung
Alasan Jumlah orang
Persentase
Kenyamanan 14 18.7
Desain Interior 2
2.7 Desain Eksterior
1 1.3
Area parker 3
4 Harga 12
16 Lokasi 3
4 Kebersihan 5
6.7 Promosi 17
22.7 Pelayanan 1
1.3 Keragaman produk
5 6.7
Kekhasan rasa 4
5.3 Lainnya 8
10.7
Total 75 100
6.2.4. Rasa Pizza Yang Disukai
Restoran Papa Ron’s Pizza memproduksi jenis roti pizza dengan 2 variasi rasa yaitu rasa Pedas dan Asin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebesar 58.7 responden menyukai
pizza dengan rasa pedas dan 22.7 responden menyukai pizza dengan rasa asin. Serta 18.7 responden menyukai pizza dengan rasa lainnya. Rasa Pizza pizza yang disukai oleh responden
dapat dilihat pada tabel 15.
66
Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Rasa Pizza Yang Disukai
Rasa Pizza Jumlah orang
Persentase
Pedas 44 58.7
Asin 14 22.7
Lainnya 17 18.7
Total 75 100
6.2.5. Pelayanan Yang Diinginkan Perhatian terhadap konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan
dengan baik oleh perusahaan dengan adanya perhatian, maka konsumen akan merasa lebih dihargai sehingga tercipta kepuasan serta dapat membangun loyalitas terhadap produk
perusahaan. Salah satu wujud perhatian terhadap konsumen adalah dengan memberikan pelayanan yang baik yaitu dengan menyediakan karyawan yang mampu melayani pelanggan
dengan baik, ramah,sopan kebersihan dan penampilan terjaga serta sopan dalam berpakaian dan berperilaku dan cekatan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui sebesar 56 responden menyukai pelayanan yang ramah dan sopan, 25.3 responden menyukai pelayanan yang cepat dan 12 responden menyukai pelayanan
bersih dan rapih.
Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Pelayanan Yang Diinginkan
Pelayanan Jumlah orang
Persentase
Ramah dan Sopan 42
56 Pelayanan yang cepat
19 25.3
Pelayanan bersih dan rapih 12
16 Lainnya 2
2.7
Total 75 100
6.2.6. Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi toko atau tempat penjualan yang strategis dan mudah dijangkau menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Berdasarkan penilaian tingkat
kepentingan, sebesar 78.7 responden menyukai lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan
67 pribadi dan umum. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik
umum maupun pribadi tersebut akan memudahkan konsumen dalam proses pencarian tempat pembelian, sehingga dapat secara langsung mempengaruhi pembelian ulang terhadap produk
yang bersangkutan. Selain itu sebesar 10.7 responden menyukai lokasi yang dekat dengan pertokoan dan
6.7 responden menyukai lokasi yang dekat dengan jalan raya. Lokasi restoran yang dekat dengan pusat pertokoan dan jalan raya serta mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik
umum maupun pribadi merupakan faktor penting dalam menentukan lokasi penjualan.
Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Pemilihan Lokasi
Jumlah orang Persentase
Mudah dijangkau kendaraan 59
78.7 Dekat dengan jalan raya
5 6.7
Dekat dengan pertokoan 8
10.7 Lainnya 3
4
Total 75 100
6.2.7. Pengaruh Restoran Buka Selama 24 Jam
Tingkat kesibukan masyarakat yang semakin tinggi merupakan salah satu pertimbangan pihak restoran untuk menentukan waktu layanannya. Semenjak awal maret tahun 2007 Restoran
Papa Ron’s Pizza Bogor telah menjadi restoran pizza pertama di Indonesia yang buka selama 24 jam penuh setiap harinya.
Berdasarkan survei yang dilakukan dilapangan sebesar 40 responden menyatakan tidak berpengaruh dengan adanya restoran Papa Ron’s Pizza buka selama 24 jam setiap harinya.
Alasan yang diberikan responden karena mereka lebih suka menghabiskan waktu malam untuk beristirahat di rumah. dan sebanyak 37.3 responden menyatakan sangat berpengaruh dengan
adanya restoran Papa Ron’s Pizza Bogor buka selama 24 jam sehari. Alasannya adalah karena sebagian responden memiliki kesibukan kerja yang padat hingga larut malam, sehingga dengan
68 adanya restoran Papa Ron’s Pizza Bogor buka selama 24 jam dapat membantu mereka untuk
mendapatkan makan malam dengan mudah dan praktis.
Tabel 18. Sebaran Responden Berdasarkan Pengaruh Restoran Buka 24 Jam
Pengaruh Jumlah orang
Persentase
Sangat Berpengaruh 28
37.3 Agak Berpengaruh
17 22.7
Tidak Berpengaruh 30
40
Total 75 100
6.2.8. Kunjungan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, sebagian besar responden memilih waktu berkunjung ke restoran Papa Ron’s Pizza adalah pada waktu malam hari dan sore hari. Waktu
berkunjung responden ke restoran Papa Ron’s Pizza Bogor di dominasi pada waktu malam hari sebesar 46.7 dan pada waktu sore hari adalah sebesar 41.3 lalu pada waktu siang hari adalah
sebesar 10.6 sedangkan pada waktu pagi hari adalah sebesar 1.3 responden. Hal tersebut sangat terlihat nyata sekali ketika dilakukan observasi langsung ke lapangan. Restoran Papa
Ron’s Pizza Bogor ramai hanya pada waktu tertentu saja yaitu sekitar 16:00 dan pukul 18:30 ke atas. Disela-sela waktu tersebut hanya terisi 1-2 meja saja.
Tabel 20. Sebaran Responden Berdasarkan Kunjungan
Kunjungan Jumlah orang
Persentase
Pagi Hari 1
1.3 Siang Hari
8 10.7
Sore Hari 31
41.3 Malam Hari
35 46.7
Total 75 100
6.2.9. Teman Berkunjung
Berdasarkan hasil analisis data dan survei yang dilakukan di lapangan diketahui responden yang mengunjungi restoran Papa Ron’s pizza Bogor bersama teman adalah sebesar
69 57.3 responden dan yang berkunjung bersama keluarga adalah sebesar 25.3 responden serta
yang berkunjung bersama rekan bisnis adalah sebesar 10.7 responden.
Tabel 21. Sebaran Responden Berdasarkan Teman Berkunjung
Partner Jumlah orang
Persentase
Keluarga 19 25.3
Rrekan Bisnis 8
10.7 Teman 43
57.3 Lainnya 5
6.7
Total 75 100
6.2.10. Menu Yang Menjadi Pilihan
Pilihan konsumsi seseorang relatif terhadap penghasilan dan kelas sosialnya dalam masyarakat. Artinya, semakin besar tingkat penghasilan seseorang tidak berarti bahwa biaya
konsumsinya semakin besar dan sebaliknya, penghasilan seseorang yang relatif rendah tidak berarti konsumsinya akan rendah. Namun bila terjadi penurunan penghasilan dalam jangka
waktu yang lama, maka pola konsumsi otomatis akan menurun pula. Rata-rata menu yang paling banyak dipesan oleh responden adalah pizza karena produknya yang sangat beraneka ragam.
Sebanyak 77.3 responden memilih memesan pizza ketika mereka berkunjung ke restoran Papa Ron’s Pizza, dan sebanyak 13.3 responden memilih menu sphageti dan pastas
Tabel 22. Sebaran Responden Berdasarkan Menu Yang Menjadi Pilihan
Menu Jumlah orang
Persentase
Pizza 58 77.3
French Fries 2
2.7 Calzone 2
2.7 Soup and Salad
3 4
Sphageti and Pastas 10
13.3
Total 75 100
6.4. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor
Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen restoran Papa Ron’s ada empat yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Konsumen yang berada
pada kategori sangat puas merupakan konsumen yang merasakan kinerja yang diberikan oleh restoran setelah mengkonsumsi makanan di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor lebih dari yang
70 diharapkan. Konsumen tersebut kemungkinan besar akan sulit untuk berpindah ke restoran lain
yang pada akhirnya konsumen tersebut akan sangat puas dan loyal. Sedangkan konsumen yang berada pada kategori puas, merasakan bahwa kinerja dari restoran Papa Ron’s Pizza Bogor yang
didapatkan sudah sesuai dengan harapannya. Konsumen yang berada pada kategori tidak puas adalah konsumen yang merasakan
bahwa kinerja dari restoran restoran Papa Ron’s Pizza Bogor tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Sedangkan konsumen yang berada pada kategori sangat tidak puas adalah
konsumen yang merasakan bahwa kinerja yang diberikan oleh restoran sangat tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Konsumen yang berada pada kategori ini merupakan konsumen
yang kemungkinan sangat kecil untuk melakukan kunjungan kembali di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor pada masa yang akan datang.
6.4. Analisis Model Struktural SEM