Analisis Model Struktural SEM

70 diharapkan. Konsumen tersebut kemungkinan besar akan sulit untuk berpindah ke restoran lain yang pada akhirnya konsumen tersebut akan sangat puas dan loyal. Sedangkan konsumen yang berada pada kategori puas, merasakan bahwa kinerja dari restoran Papa Ron’s Pizza Bogor yang didapatkan sudah sesuai dengan harapannya. Konsumen yang berada pada kategori tidak puas adalah konsumen yang merasakan bahwa kinerja dari restoran restoran Papa Ron’s Pizza Bogor tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Sedangkan konsumen yang berada pada kategori sangat tidak puas adalah konsumen yang merasakan bahwa kinerja yang diberikan oleh restoran sangat tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Konsumen yang berada pada kategori ini merupakan konsumen yang kemungkinan sangat kecil untuk melakukan kunjungan kembali di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor pada masa yang akan datang.

6.4. Analisis Model Struktural SEM

Variabel didalam SEM terdiri dari variabel manifest dan variabel laten. Variabel manifest adalah variabel yang dapat diamati dan dapat diukur secara langsung, sedangkan variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur secara langsung, tetapi dapat dibangun atau dibentuk oleh variabel lain yang dapat diukur. Model persamaan struktural structural equation modeling digunakan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara variabel laten bebas dan variabel laten tak bebas. Variabel laten bebas dalam hal ini meliputi variabel laten produk ξ1, pelayanan ξ2, karyawan ξ3, dan citra ξ4 sedangkan variabel laten tak bebas terikat dalam hal meliputi tingkat kepuasan η1 dan tingkat loyalitas η2. pembentuk unsur-unsur variabel laten bebas dan variabel laten tidak bebas dapat dilihat pada gambar 6. x11 0.73 x12 0.65 x13 0.90 x14 0.80 Produk Kepuasan y11 0.10 y21 0.71 0.95 0.52 0.59 0.31 0.45 0.08 0 37 71 Gambar 6. Hasil Analisa Estimasi LISREL 8.30 Model yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari 11 peubah manifest dan terdiri dari 4 peubah laten. Peubah laten dalam model SEM digambarkan dalam bentuk oval, sedangkan peubah manifest digambarkan dalam bentuk kotak. Peubah laten tidak bebas dilambangkan dengan huruf yunani ”ksi” ξ dan peubah laten bebas dilambangkan dengan huruf yunani ”eta” η. Besarnya nilai loading antara peubah manifest dan peubah laten dilambangkan dengan ”lamda” λ. Lamda merupakan koefisien yang menunjukan seberapa besar pengaruh variabel indikator dalam membangun atau membentuk variabel laten. Nilai λ yang paling besar menunjukan bahwa variabel indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel laten. Peubah laten produk dibangun oleh peubah manifest cita rasa atau kelezatan pizza, daya tahan kehangatan pizza, kanekaragaman produk pizza, dan kualitas penyajian pizza. Peubah laten pelayanan dibangun oleh peubah manifest jaminan kesesuaian makanan dan minuman yang 72 ditawarkan dengan yang disajikan, keterampilan karyawan dalam memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat dan keramahan serta kesopanan karyawan dalam melayani pelanggan. Peubah laten karyawan dibangun oleh peubah manifest pengetahuan dan kemampuan pramusaji dalam menjelaskan menu dan penampilan pramusaji. Sedangkan peubah laten citra dibangun oleh peubah manifest suasanan restoran dan Penataan desain eksterior dan interior ruangan. Variabel-variabel di atas dioperasikan dengan menggunakan program Lisrel 8.30. secara keseluruhan uji kecocokan model tersebut sudah memiliki ukuran kebaikan yang sangat baik untuk menjelaskan data dengan baik. Terlihat secara jelas bahwa Goodnes of Fit Model sangat baik, sehingga model diatas layak untuk digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 16 mengenai hasil uji kelayakan model. Tabel 23. Uji Kelayakan Model. Kriteria Hasil Uji Nilai Yang Disarankan P-value 0.06490 0.05 RMSEA 0.056 0.05 RMR 0.092 1.00 GFI 0.84 0.80 AGFI 0.81 0.80 Berdasarkan hasil pengepasan data diperoleh nilai chi square = 114.46, degrees of freedom = 93, P-value = 0.06490 dan RMSEA = 0.056. hal ini sesuai dengan aturan yang terdapat pada analisis SEM bahwa untuk mendapatkan model yang fit tepat maka P-value harus lebih dari 0.05 dan RMSEA harus lebih kecil dari 0.05 Suharjo dan Suwarno, 2002, sehingga dapat disimpulkan bahwa model diatas merupakan model yang fit atau sudah sesuai dengan data empiris yang diperoleh di lapangan atau dapat disimpulkan model sudah dapat diterima. Selain itu, dari hasil estimasi juga diperoleh loading factor λ dan squared multiple correlation SMC. Lamda λ merupakan koefisien yang menunjukan seberapa besar pengaruh variabel indikator dalam membangun atau membentuk variabel laten. Nilai Lamda λ yang paling besar 73 menunjukan bahwa variabel indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk variabel laten. Dengan kata lain semakin besar nilai Lamda λ, maka semakin besar kontribusi atau pengaruh suatu variabel indikator dalam membentuk variabel laten. Nilai squared multiple correlation SMC setiap variabel merupakan koefisien determinasi atau penjelas, artinya menunjukan seberapa besar variabel indikator dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel laten. Sama halnya dengan loading factor, nilai SMC yang paling besar menunjukan bahwa variabel indikator tersebut memiliki bagian terbesar dalam membentuk dan mempengaruhi variabel laten. Hasil analisa t-value Gambar 7 memperlihatkan besarnya koefisien konstruk γ atau gamma yang menunjukan besarnya pengaruh variabel laten bebas eksogen terhadap variabel laten tak bebas endogen. t-value yang lebih besar dari 1.96 menunjukan bahwa variabel memiliki hubungan yang nyata pada tingkat signifikansi 5 atau dapat juga dikatakan bahwa pengujian t-value bertujuan untuk menentukan apakah koefisien konstruk yang diperoleh signifikan secara statistik. Semakin besar t-value maka variabel laten bebas tersebut semakin berpengaruh terhadap variabel laten tak bebas. Hasil analisa t-value dapat dilihat pada gambar 7. x11 4.54 x12 3.83 x13 5.65 x14 5.03 x21 4.11 x22 4.74 Produk Pelayana Kepuasan y11 0.39 y21 5.30 y22 4.99 3.05 4.14 4 60 3.48 3.88 2.11 3.05 5.31 4.75 5.53 3.11 0.46 1.97 2.00 74 Gambar 7. Hasil Analisa t-value Penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen restoran Papa Ron’s Pizza Bogor berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara adalah sebagai berikut :

6.5. Hubungan Antara Komponen Produk Dengan Variabel Indikator Produk.