31. Rata-rata hasil siklus II adalah 2,9. Berdasarkan hasil yang didapat, kriteria yang didapat berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II adalah
baik. Berdasarkan hasil data pengamatan yang diperoleh terbukti bahwa
rasa ingin tahu siswa mengalami peningkatan. Hal itu diakibatkan adanya dorongan dari diri siswa untuk memberikan perhatian terhadap
suatu objek. Dorongan tersebut dari diri siswa tampak dari kemauannya dalam mengutarakan pertanyaan. Bertanya merupakan salah satu
indikator yang paling utama adalah kemampuan siswa dalam bertanya Munandar, 1985:51. Rasa ingin tahu dapat meningkat dikarenakan
ketika siswa mengalami proses pembelajaran siswa terpancing untuk mengajukan pertanyaan saat kegiatan pembuatan Mind Map berlangsung.
Hal tersebut dikuatkan oleh teori yang telah dikemukaan oleh Sudjana 2009:31 bahwa apabila siswa mampu meningkatkan kemauannya
dalam bertanya untuk mengetahui pengetahuan barunya, maka siswa akan turut meningkatkan aktivitas belajarnya di kelas.
3. Peningkatan Kreativitas Siswa
Selain rasa ingin tahu siswa, peneliti juga melihat sejauh mana kreativitas siswa terbentuk dalam pembelajaran. Penelitian juga
dilakukan selama proses pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari 2
pertemuan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2014, dan
Rabu, 22 Oktober 2014. Sedangkan pada siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan yaitu pada hari Selasa, 18 November 2014 dan Rabu 19
November 2014. Peneliti melakukan pengamatan sendiri untuk mengetahui kondisi
awal sikap rasa ingin tahu siswa. Pengamatan dilakukan saat peneliti melaksanakan kegiatan observasi. Berdasarkan pengamatan peneliti,
diperoleh hasil bahwa siswa memperoleh total skor 200. Rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,1. Dalam kondisi nilai rata-rata tersebut hasil
siswa termasuk dalam kondisi cukup baik. Total skor kreativitas siswa pada siklus I meningkat dari total skor
rasa ingin tahu siswa pada kondisi awal sesuai hasil pengamatan peneliti. Total skor kondisi awal adalah 200 dengan kriteria cukup baik. Pada
siklus I kriteria total skor yang didapat adalah 221. Kenaikan dari hasil kondisi awal ke hasil siklus I sebesar 21. Rata-rata yang diperoleh siswa
adalah 7,89. Hasil tersebut menunjukkan siswa kreativitas siswa berada pada kondisi cukup baik.
Total skor kreativitas siswa pada siklus II sebesar 299. Kenaikan skor dari hasil siklus I ke siklus II sebesar 78. Berdasarkan hasil yang
didapat, kriteria yang didapat berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II adalah sangat baik. Rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus ini
sebesar 10,68. Skor maksimal untuk kreativitas adalah 336. Peningkatan kreativitas yang terjadi dari kondisi awal, siklus I, dan
siklus II sesuai dengan teori Buzan 2006:117 yang mengungkapkan
bahwa pemikiran kreatif mengacu pada jumlah ide yang bisa diciptakan dan kecepatan dalam menciptakannya. Seorang siswa dapat dikatakan
kreatif apabila mampu menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluarnya. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan kreativitas
siswa di setiap siklusnya. Kemampuan kreativitas siswa pada penelitian ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode Mind Mapping. Hal
ini membuktikkan bahwa kreatifitas siswa mampu ditingkatkan dengan pembelajaran yang lebih menarik. Hal ini membuktikkan teori
Munandar 2004:35 bahwa anak dengan kemampuan berpikir kreatif memiliki kemampuan melihat masalah dari berbagi sudut tinjau dan
memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide, konsep, atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.
4. Peningkatan Pemahaman Siswa