siswanya untuk meningkatkan daya berpikir kreatif mereka sehingga nantinya akan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Berdasarkan penjelasan diatas kreativitas adalah sebuah
ketrampilan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan sebuah hasil pembelajaran yang lebih inovatif. Indikator siswa memiliki
ketrampilan ini adalah adanya sikap ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran aktivitas yang inovatif.
Kreativitas juga sering dikembangkan lewat pembelajaran IPA melalui kegiatan eksperimen.
5. Pembelajaran BPA di SD
Winataputra dalam Samatowa, 2011:3 mengemukakan bahwa IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda
atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Pada dasarnya IPA adalah ilmu yang
mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Untuk itulah IPA dapat dikatakan sebagai ilmu alam. Materi IPA merupakan
materi pembelajaran yang akan lebih mudah apabila dipelajari melalui kegiatan langsung praktik, pengamatan, eksperimen, dan sebagainya
sehingga siswa akan lebih paham. Samatowa 2006:5 menyatakan bahwa beberapa aspek penting
yang dapat diperhatikan guru dalam memberdayakan anak melalui
pembelajaran IPA yaitu: 1 pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan pembelajarannya, anak telah memiliki berbagai
konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari; 2 aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam
menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA; 3 bertanya menjadi bagian yang penting dalam setiap pembelajaran IPA, bahkan menjadi
bagian yang paling utama dalam pembelajaran; 4 pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah. Menyikapi hal tersebut, IPA sebagai salah satu bidang studi harus
mampu menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah.
Pembelajaran IPA atau sains di sekolah dasar merupakan salah satu pelajaran pokok. IPA merupakan cabang pengetahuan yang
berawal dari fenomena alam. Fenomena alam tersebut diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan
keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. IPA adalah sebuah mata pelajaran yang dapat diimplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran SD IPA sudah diajarkan pada siswa kelas I SD. IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
objektif mengenai alam semesta dengan segala isinya Hendro Darmojo dalam Samatowa, 2011:2. Dalam pelajaran IPA, siswa
dituntut untuk tidak hanya mampu menghafalkannya namun dapat
memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk itu siswa perlu untuk mendalami konsep-konsep yang ada
dalam pelajaran ini. Penanaman konsep pada pelajaran ini tidaklah mudah, apalagi siswa masih belum dapat berpikir secara abstrak.
Menurut Samatowa 2011:4, IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang
dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional berarti masuk akal dan logis sehingga teorinya
dapat diterima secara akal sehat. Objektif artinya sesuai dengan objeknya, yaitu sesuai dengan kenyataan pengalaman ataupun
pengamatan melalui panca indera. Dalam memberikan pengajarannya seorang guru IPA harus benar mengetahui kegunaan dari
pembelajaran IPA sehingga siswa mampu mengembangkan ilmu yang di dapatnya dalam kehidupan seharinya.
Ada macam-macam tahap pembelajaran yang dilaksanakan siswa ketika berproses dalam pembelajaran IPA. Proses tersebut sangatlah
dibutuhkan agar siswa tidak hanya mendapatkan ilmu baru, namun sampai pada tingkat mengaplikasikan ilmu baru tersebut. Samatowa
2011:7 membaginya menjadi 3 tahapan, yaitu: 1. Tahap Ekplorasi
Tahap ekplorasi adalah tahap awal dalam proses pembelajaran. Dalam tahapan ini, guru berperan secara tidak
langsung. Guru hanya sebagai pengamat yang memiliki
pertanyaan-pertanyaan guna memancing siswa baik individu maupun berkelompok untuk membangun rasa ingin tahunya.
Peranan murid dalam hal ini sangatlah aktif. 2. Tahap Pengenalan Konsep
Tahap pengenalan konsep adalah tahapan yang berperan menampung informasi-informasi yang siswa telah gali. Informasi
yang di dapat berkaitan dengan pengalaman mereka dalam berekplorasi. Bagian ini adalah waktu bagi siswa dalam
penyusunan konsep. 3. Tahap Penerapan Konsep :
Tahap Penerapan Konsep ini adalah tahap bagi guru menciptakan atau telah memiliki situasi permasalahan yang dapat
dipecahkan berdasarkan
pengalaman ekplorasi
sebelum pengenalan konsep. Seperti hal lainnya pada tahap eksplorasi
siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Lewat tahapan-tahapan yang ada, diharapkan siswa mampu
mengembangkan aktivitasnya terutama dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran akan lebih aktif dan inovatif dengan keterlibatan siswa.
Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa akan lebih meningkat.
Jadi, pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang menggunakan fenomena alam sebagai bahan belajarnya dan kemudian
ditematikkan dengan pembelajaran lainnya. Pembelajaran IPA
menjadi pembelajaran yang rasional dan objektif. Dalam pembelajaran IPA, terdapat 3 macam tahapan yaitu tahap eksplorasi,
pengenalan konsep, dan penerapan konsep.
6. Mind Mapping