Peningkatan Pemahaman Siswa Pembahasan 1. Penggunaan Metode Mind Mapping pada Tema 2 mengenai

bahwa pemikiran kreatif mengacu pada jumlah ide yang bisa diciptakan dan kecepatan dalam menciptakannya. Seorang siswa dapat dikatakan kreatif apabila mampu menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluarnya. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan kreativitas siswa di setiap siklusnya. Kemampuan kreativitas siswa pada penelitian ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode Mind Mapping. Hal ini membuktikkan bahwa kreatifitas siswa mampu ditingkatkan dengan pembelajaran yang lebih menarik. Hal ini membuktikkan teori Munandar 2004:35 bahwa anak dengan kemampuan berpikir kreatif memiliki kemampuan melihat masalah dari berbagi sudut tinjau dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide, konsep, atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.

4. Peningkatan Pemahaman Siswa

Hasil pemahaman belajar siswa kelas VA SDN 1 Kebondalem Lor pada siklus I mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum menggunakan metode Mind Mapping dalam pembelajaran tematiknya. Kondisi awal pada tahun ajaran 20132014 menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 6,0 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 53,57. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan di SDN 1 Kebondalem Lor pada kelas V adalah 6,1. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode Mind Mapping dengan melakukan tes siklus dan pengamatan proses pembelajaran pada siklus I, diperoleh hasil rata-rata kelas yang meningkat menjadi 6,6. Nilai tertinggi adalah 10 dan diperoleh oleh dua orang siswa. Untuk nilai terendahnya adalah 2,5 yang diperoleh oleh satu siswa. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 17 atau 60,71 dari 28 siswa. Siswa yang belum mencapai KKM ada 11 siswa atau 39,29 dari 28 siswa. Pada siklus II siswa melanjutkan membuat Mind Map secara berkelompok dengan informasi baru yang didapatkannya. Siswa masih bekerjaa bersama kelompok yang telah dibentuk pada pembelajaran siklus I. Pada siklus II pembelajaran masih terkait dengan pembelajaran siklus I dengan menggunakan pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan SBDP sebagai mata pelajaran tematiknya. Siswa banyak mengeluhkan teman kelompoknya yang tidak mau terlibat dalam kegiatan membuat Mind Map. Kemudian peneliti memberikan teguran berupa ancaman pengurangan point bagi siswa yang tidak mau terlibat. Semua siswapun menjadi terlibat aktif dalam kegiatan pembuatan Mind Map. Terlihat bahwa siswa semakin meningkat dalam hal kreativitasnya. Selain itu hasil pemahaman belajar siswa semakin meningkat dibandingkan pemahaman belajar siswa pada siklus I. Hasil pemahaman siswa pada siklus II mencapai rata-rata kelas sebesar 7,2. Nilai tertinggi diperoleh 4 siswa yaitu 10. Sedangkan nilai terendah diperoleh 1 siswa yaitu 2,3. Jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM pada siklus II yaitu 18 siswa atau 64,28 dari 28 siswa. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 10 siswa atau 35,72. Masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM dikarenakan banyaknya siswa yang kurang memanfaatkan waktu dan kesempatannya saat belajar bersama kelompok dengan menggunakan Mind Map. Dalan kelompok ada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam membuat Mind Map bersama kelompoknya. Hal tersebut membuktikan bahwa waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik Mulyasa, 2013:192. Metode Mind Mapping mampu meningkatkan pemahaman siswa. Hal tersebut tampak dari peningkatan hasil belajar siswa tiap siklusnya. Hasil pemahaman siswa juga tampak dari Mind Map yang telah dibuat oleh siswa dalam kelompok. Hal ini membuktikkan bahwa ketika membuat Mind Map siswa harus mengaitkan pengetahuan baru yang didapat dengan konsep-konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif Samatowa,2010:21. 117 BAB B KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Melampaui Rasa Ingin Tahu

0 3 3

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VA SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 50

PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 1 33

PENGARUH PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 2 43

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUSUNAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V MI DARUNNAJAH.

0 0 107

PENERAPAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA IPA KELAS IV SDN II KEPADANGAN - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK BUMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MIND MAP

0 1 18

MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V MATERI AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DI MI MUHAMMADIYAH BESANI KABUPATEN WONOSOBO

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY DAN EKSPERIMEN DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DA

0 0 39

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI MELALUI METODE MIND MAPPING DI KELAS IV SD

0 0 28