mata pelajaran yang dipelajaripun memiliki tingkatan waktu pelajaran yang berbeda.
2. Belajar dan Pemahaman
a. Pengertian Belajar
Secara sederhana, Robbins dalam Trianto, 2009:17 mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan
antara pengetahuan yang sudah dipahami dan pengetahuan yang baru. Jadi, dalam makna belajar bukan berawal dari sesuatu yang
benar-benar belum diketahui nol, tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pengalaman dapat dikembangkan sehingga makna dari pembelajaran tersebut dapat
tersampaikan dan tercapainya proses belajar siswa. Sudjana 1989:5 mengemukakan bahwa belajar pada
dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi berkat adanya pengalaman. Belajar merupakan tugas utama
seorang pelajar. Salah satu kegiatan belajar yang dilakukan siswa yaitu di lingkungan sekolah melalui pembelajaran. Pembelajaran
adalah kegiatan yang membelajarkan siswa. Ciri dari kegiatan pembelajaran adalah adanya unsur kesengajaan sehingga disadari
dan mempunyai
tujuan. Agar
pembelajaran menjadi
menyenangkan, maka guru harus mempunyai metode. Metode
adalah cara atau atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan Sudjana, 2010:22. Hal itu mengakibatkan guru perlu
menggunakan siasat tertentu dalam pembelajaran metode. Metode pembelajaran harus diimbangi dengan kemampuan guru
dalam teknik belajar mengajar dan kemampuan memilih prosedur Syaiful, 2002:9.
b. Cara Belajar Siswa
Sarjuli 2002:6 mengungkapkan ada berbagai macam cara peserta didik dalam cara belajarnya. Pertama, ada siswa yang
lebih senang belajar dengan cara melihat orang lain. Mereka akan lebih antusias dengan presentasi orang lain, mencatat informasi
dari pengajar. Kedua, siswa yang menyukai cara belajar yang bersifat auditory. Siswa akan lebih mengandalkan kemampuan
nya dalam mendengar dan mengingat. Ketiga, siswa yang menyukai cara belajar yang bersifat kinestetik. Siswa akan lebih
senang apabila terlibat secara langsung dalam aktivitas.
c. Sumber Belajar
Dalam proses pembelajaran idealnya dikembangkan ruang kelas yang dilengkapi dengan fasilitas dan sumber belajar untuk
pembentukan kompetensi dan karakter siswa dan pencapaian tujuan pembelajaran. Sumber belajar dipilih apabila dalam
penggunaanya sesuai dan menunjang tercapainya kompetensi. Mulyasa 2013:52 mengemukakan dua cara memanfaatkan
fasilitas dan sumber belajar dalam menyukseskan implementasi kurikulum. Pertama, membawa sumber belajar ke dalam kelas.
Kedua, membawa kelas ke lapangan tempat sumber belajar berada. Dalam kurikulum ini fasilitas dan sumber belajar yang
memadai akan membuat pembelajaran menjadi lebih optimal.
d. Kemampuan Pemahaman