fasilitas dan sumber belajar dalam menyukseskan implementasi kurikulum. Pertama, membawa sumber belajar ke dalam kelas.
Kedua, membawa kelas ke lapangan tempat sumber belajar berada. Dalam kurikulum ini fasilitas dan sumber belajar yang
memadai akan membuat pembelajaran menjadi lebih optimal.
d. Kemampuan Pemahaman
Pemahaman merupakan sesuatu yang penting dan merupakan salah satu target yang akan dicapai dalam setiap pembelajaran.
Bank dalam Sapriya, 2011:158-165 menyebut bahwa kemampuan yang dimaksud sering dikenal dengan istilah
kesadaran metakognitif metacognitive awareness. Metakognitif sering diartikan “mengetahui tentang mengetahui” atau
“mengetahui bagaimana untuk mengetahui”. Metakognitif merupakan kesadaran terhadap apapun yang dilakukan ketika
belajar. Dengan adanya kesadaran yang dimiliki inilah siswa dapat mengetahui apakah dia cukup paham ataupun tidak. Bank
juga mengemukakan empat langkah untuk memonitor pemahaman siswa yaitu : Pertama, siswa harus mengetahui kapan
ketika mereka harus melakukan sesuatu; Kedua, siswa harus mengetahui apa yang mereka ketahui; Ketiga, siswa harus
mengetahui apa yang harus mereka perlukan untuk mengetahui; Keempat, siswa harus mengetahui kegunaan dari teknik-teknik
yang dapat membantu mereka dalam belajar. Empat langkah
tersebut mampu berjalan sempurna dengan adanya monitoring yang dilakukan oleh siswa sendiri dan mengevaluasi dirinya
sendiri. Dalam pembelajaran IPA, metode Mind Mapping mampu membantu siswa dalam pemahaman. Mind Map berupa gambar
digunakan untuk mengungkapkan pemikiran sebagai simbol pemberian makna. Gambar juga mampu membantu dalam
meningkatkan ketrampilan berinkuiri siswa. Pemahaman siswa dipengaruhi oleh waktu time dan
kesempatan engagement. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap
perbedaan kemampuan peserta didik Mulyasa, 2013:192. Faktor eksternal yang mempengaruhi pemahaman adalah faktor sosial
yang menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah,
teman dan masyarakat. Selain itu ada faktor non-sosial yang berhubungan dengan lingkungan fisik dan alam seperti keadaan
rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dialami oleh siswa dalam
kegiatannya untuk memperoleh pengalaman barunya. Ketika mendapatkan sebuah pengalaman baru, maka siswa telah
dikatakan mampu mencapai suatu pemahaman. Pemahaman
dipengaruhi oleh adanya waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
3. Rasa Bngin Tahu