Medan Wacana Lukman Hakim Saifuddin Mentri Agama Republik

fatwa MUI Sarana Wacana Mode of Discourse “Agar mereka bisa memegang pokok-pokok ajaran agama itu yang tidak dinilai sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream masyarakat Indonesia, Paragraf 5 “Agar mereka bisa memegang pokok- pokok ajaran agama...” Pernyataan multitafsir yang disampaikan Menag perihal kesesatan para pengikut Gafatar. Majas Sinestesia

a. Medan Wacana

Medan wacana yang dibahas dalam berita edisi ini adalah mengenai pernyataan yang disampaikan oleh Lukman Hakim Saifuddin terkait perannya sebagai Menteri Agama yang bersama dengan pemeritah akan menindaklanjuti fatwa sesat yang telah ditetapkan oleh MUI kepada Gafatar. Hal tersebut tertuang dalam kutipan berikut: Jakarta - Majelis Ulama Indonesia MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa Gerakan Fajar Nusantara Gafatar merupakan organisasi yang sesat dan menyesatkan. Pemerintah menghormati dan akan menindaklanjuti keputusan MUI tersebut. 6 Kita menghargai dan menghormati putusan itu. Dan tentu Kementerian Agama, pemerintah akan menindaklanjuti putusan itu, 6 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 1. fatwa tersebut, ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu 322016. 7 Dalam kutipan tersebut, Menag menekankan bahwa Kementrian Agama dan Pemerintah akan menindaklanjuti keputusan fatwa sesat MUI kepada Gafatar. Menag menilai meskipun ajaran Gafatar ini menyimpang tetapi para bekas pengikut Gafatar berhak mendapat perlindungan, mendapatkan pembinaan dan berhak dilindungi hak-haknya. Hal tersebut berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementrian Agama yang dalam hal ini dipimpin oleh Mentri Agama. Salah satu tugas pokok Kementrian Agama Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja kementerian dalam Pasal 45 dijelaskan bahwa tugas pokok Kementerian Agama adalah membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Jelas ini merupakan tanggung jawab dan wewenang Kementrian Agama dalam menangani kasus Gafatar ini. Selanjutnya, Menag menghimbau agar dibangun pendekatan empatik terhadap para bekas pengikut Gafatar. Hal tersebut menurut Menag perlu dilakukan agar para bekas pengikut Gafatar dapat kembali memegang ajaran pokok Islam yang benar, yang tidak dinilai sesat oleh mayoritas muslim di Indonesia. Seperti yang terlihat dalam kutipan berikut: Terkait paham keagamaan bagi bekas pengikut Gafatar, lanjut Lukman, harus dibangun pendekatanv yang empatik. Agar mereka 7 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 2. bisa memegang pokok-pokok ajaran agama itu yang tidak dinilai sesat sebagaimana yang dipahami mayoritas mainstream masyarakat Indonesia, katanya. 8 Pada pembahasan selanjutnya yang terdapat pada alinea akhir berita edisi ini, Menag menilai persoalan-persoalan yang terjadi pada kasus Gafatar ini harus diselesaikan melalui proses hukum yang ada. Hal tersebut tertuang dalam kutipan berikut: Mengenai pengusiran-pengusiran ini konteksnya bisa bermacam- macam, bisa persoalan sosial dan persoalan hukum, tentu harus dilihat kasus demi kasus, faktor penyebabnya dan sebagainya. Jadi kalau kemudian ada indikasi kuat pelanggaran hukum, tentunya aparat hukum yang harus menindaklanjuti. Atau kalau ada pelanggaran norma-norma sosial tentunya juga aparat penegak hukum, jelas Lukman. 9 Dalam kutipan tersebut, Detik.com mencoba mengiring opini pembaca dengan mengutip langsung pernyataan Menag yang menganggap kasus Gafatar ini sebagai persoalan sosial dan hukum yang harus diselesaikan oleh pemerintah, dan oleh aparat penegak hukum pada khususnya. Menag menekankan pada kasus pengusiran terhadap para bekas pengikut Gafatar ini konteksnya bisa merupakan persoalan sosial dan persoalan hukum serta menyerahkan segala urusannya kepada aparat hukum. Dalam hal ini Menag memandang semua harus dilihat kasus demi kasus, seta faktor penyebabnya. Jika ada indikasi pelanggaran hukum ataupun pelanggaran norma-norma sosial yang terjadi, aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti. 8 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 5. 9 “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 7.

b. Pelibat Wacana