adalah tanggung jawab pemerintah.
a. Medan wacana
Ditinjau dari medan wacana teks yang dibicarakan dalam teks berita edisi ini adalah merujuk pada pernyataan yang dikemukakan oleh Majelis
Ulama Indonesia MUI bahwa ajaran Gafatar merupakan aliran sesat. MUI menyatakan ajaran Gafatar sesat karena telah mencampuradukkan tiga ajaran
agama yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Hal ini ditegaskan dalam kutipan berikut:
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia menyatakan ajaran kelompok
Gerakan Fajar Nusantara Gafatar sebagai aliran sesat. Ajaran kelompok ini dinilai sesat karena mencampur adukan ajaran Islam,
Kristen, dan Yahudi.
1
Setelah dilakukan pengkajian dari daerah-daerah, MUI memutuskan aliran Gafatar itu sesat, menyesatkan. Karena dia, yang pertama
reinkarnasi, metamorfosis dari Alqiyadah Islamiyah. Menjadikan Ahmad Musadek itu sebagai guru spritualnya, ujar Maruf dalam
jumpa pers di di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu 322016.
2
Dalam kutipan berita ini dijelaskan bahwa MUI menilai ajaran Ormas Gafatar ini merupakan aliran sesat berdasarkan tiga alasan. Pertama, karena
dalam ajaran Gafatar, mereka mencampuradukkan tiga ajaran agama yakni Islam, Kristen dan Yahudi. Kedua, Gafatar dinilai MUI sebagai metamorfosis
dari ajaran AlQiyadah Al Islamiyah. Ketiga, menjadikan Ahmad Musadeq sebagai guru spiritualnya.
1
“MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 1.
2
“MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 3.
Ajaran dalam Gafatar ini dapat diklasifikasikan masuk ke dalam 10 kriteria paham dan aliran sesat berdasarkan ketetapan MUI hasil Munas tahun
2007 yang salah satunya yaitu meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Al-
Qur‟an dan Sunnah. Berdasarkan ketetapan MUI tersebutlah yang kemudian menjadi acuan dasar MUI mengeluarkan fatwa
sesat kepada Gafatar yang dalam ajarannya menggabungkan tiga ajaran agama.
Selanjutnya, mengenai ajaran Gafatar yang merupakan metamorfosis dari ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah dan Pemimpinnya Ahmad Musadeq. Al-
Qiyadah sendiri merupakan aliran yang dinyatakan sesat oleh MUI pada tahun 2007 dengan Ahmad Musadeq sebagai pemimpinnya dan
keberadaannya dilarang oleh pemerintah. Atas dasar hal tersebut pula, MUI menyatakan Gafatar sebagai aliran sesat.
Pada bahasan selanjutnya yang terdapat dalam alinea ke empat dan lima, MUI melalui Ketua Komisi Fatwanya, Hasanudin AF menghimbau
kepada mayarakat agar masyarakat yang telah menjalankan ajaran Gafatar segera kembali kepada ajaran Islam yang benar. Yang tertuang dalam kutipan
berikut: Sementara, Ketua Fatwa MUI Hasanudin AF menambahkan bagi
umat muslim yang menjalankan paham Gafatar maka diwajibkan kembali ke ajaran Islam. Dia menekankan MUI akan berkoordinasi
dengan pemerintah terkait upaya pencegahan paham ini kepada eks Gafatar maupun bagi masyarakat lain.
3
3
“MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan”, Detik.com, 3 Februari 2016, Paragraf 4.
Kami akan koordinasi dengan pemerintah. Mohon masyarakat muslim agar tidak mengucilkan eks Gafatar. Mereka ini para eks
Gafatar wajib dilindungi pemerintah, sebut Hasanudin.
4
Dalam alinea terakhir, pengambilan kutipan langsung terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh Hasanudin AF menegaskan secara eksplisit
bahwasanya Detik.com menganggap persoalan Gafatar ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pemerintah. Kelanjutan nasib
serta perlindungan terhadap para eks Gafatar ini merupakan kewajiban pemerintah.
b. Pelibat Wacana