B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya dan untuk membatasi serta mempermudah penyusunan, maka peneliti
membatasi penelitian ini hanya pada pemberitaan yang dimuat oleh Detik.com
dan Republika Online berkaitan seputar Organisasi Gafatar sebagai aliran sesat. Peneliti menggunakan total 8 berita pilihan 4 berita
pilihan dari masing-masing media tersebut dalam kurun waktu pemberitaan tanggal 3 dan 4 Februari 2016.
Dipilihnya tanggal 3 Februari karena pada hari itu merupakan pengumuman resmi yang disampaikan oleh MUI dalam konferensi pers di
media massa. Sedangkan dipilihnya tanggal 4 peneliti ingin melihat pemberitaan yang ditampilkan di Detik.com dan Republika Online pasca
dikeluarkannya fatwa sesat MUI kepada Gafatar. Dari keseluruhan berita yang muncul pada tanggal 3 Februari di
kedua media tersebut, peneliti mengambil 2 sample berita di masing- masing media untuk di teliti. Sementara itu hal yang sama juga dilakukan
pada tanggal 4 Februari, dari seluruh berita yang muncul di kedua media tersebut, peneliti mengambil 2 sample berita di masing-masing media.
Keseluruhan berita yang dipilih terfokus pada persoalan kesesatan Gafatar. 2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aliran sesat ormas Gafatar diwacanakan dalam
pemberitaan di Detik.com dan Republika Online pada medan wacana, pelibat wacana dan sarana wacana?
2. Bagaimana perbedaan penyajian wacana dalam pemberitaan Ormas
Gafatar di Detik.com dan Republika Online dalam teks pemberitaannya?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara penyajian wacana aliran sesat Ormas Gafatar di Detik.com
dan Republika Online pada medan wacana, pelibat wacana dan sarana wacana.
2. Mengetahui perbedaan penyajian wacana aliran sesat dalam pemberitaan Ormas Gafatar di Detik.com dan Republika Online dalam teks
pemberitaannya.
2. Manfaat penelitian
a.
Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuan komunikasi terutama komunikasi massa yang terkait dengan penggunaan
analisis semiotika sosial M.A.K Halliday atas media massa bagi para akademisi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
b. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai referensi tambahan terkait data analisis kepada penelitian sejenis di masa mendatang
terutama untuk mahasiswa KPI Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam melakukan penelitian menggunakan analisis semiotika sosial.
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstriktivis. Paradigma ini memiliki posisi dan pandangan terhadap media dan teks berita yang
dihasilkan. Paradigma konstruktivis adalah bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.
14
Kaum konstruktivis menilai, berita adalah hasil dari konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi dan nilai-nilai dari
wartawan atau media.
15
Dengan demikian paradigma ini ingin mengungkapkan makna yang tersembunyi dibalik sebuah realitas. Paradigma konstruktivis digunakan
untuk melihat bagaimana realitas mengenai wacana aliran sesat Ormas Gafatar dalam teks pemberitaan di Detik.com dan Republika Online.
14
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara, 2008, h. 35
15
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, H. 25.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah cara pandang yang digunakan dalam melihat permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis isi dan teks media berita di Detik.com dan Republika Online
berhubungan dengan berita aliran sesat Ormas Gafatar. Menurut Sugiyono, metodologi kualitatif merupakan metode
penelitian yang naturalistik karena digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, natural setting dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data di lakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
16
Sehingga pendekatan ini, peneliti dapat menafsirkan makna pada teks berita dengan
menguraikan cara bagaimana media mengkonstrusikan berita tersebut. Oleh karena itu, karena fokusnya pendekatan penelitian ini adalah
interpretatif dan naturalistik terhadap pokok kajiannya, maka dalam menggunakan penelitian kualitatif, peneliti berusaha melakukan studi
gejala dalam keadaan alamiah. Penelitian kualitatif juga berusaha membentuk pengertian terhadap fenomena sesuai dengan makna yang
lazim digunakan oleh subjek penelitian.
17
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2013. H. 8-9.
17
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, H. 28.
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis semiotika sosial dengan menggunakan model M.A.K Halliday. Semiotika
sosial yakni semiotika yang khusus menelaah lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut
kalimat. Dengan kata lain, semiotika sosial menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.
18
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media massa ini mengkonstruksi realitas pada suatu peristiwa menjadi sebuah berita.
Penelitian ini mengenai pemberitaan aliran sesat Ormas Gafatar di Detik.com
dan Republika Online.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah tim redaksi Detik.com dan Republika Online
, Objek penelitiannya adalah teks berita yang diteliti dikedua media
tersebut seputar pemberitaan aliran sesat Ormas Gafatar. Berikut berita
yang diteliti: 1.
Detik.com
a. “MUI: Gafatar Sesat dan Menyesatkan” pada edisi Rabu, 3
Februari 2016 pukul 12:24 WIB.
18
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis Framing
, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 101
b. “Menag Segera Tindaklanjuti Fatwa MUI Gafatar Sesat dan
Menyesatkan” pada edisi Rabu, 3 Februari 2016 pukul 17:15 WIB. c.
“MUI Nyatakan Gafatar Sesat, Ini Tanggapan Menko Luhut” pada edisi Kamis, 4 Februari 2016 pukul 12:38 WIB.
d. “Pimpinan DPR Taufik Kurniawan: Proses Hukum Pengurus
Gafatar” pada edisi Kamis, 4 Februari 2016 pukul 13:25 WIB. 2.
Republika Online a.
“MUI Nyatakan Gafatar Sesat dan Menyesatkan” pada edisi Rabu, 3 Februari 2016 pukul 14:35 WIB.
b. “Gafatar difatwa Sesat, Menag Minta Pengikutnya Dilindungi”
pada edisi Rabu, 3 Februari 2016 pukul 21:29 WIB. c.
“Umat Islam Dinilai Krisis Panutan” pada edisi Kamis, 4 Februari 2016 pukul 05:00 WIB.
d. “MUI Minta Pemerintah Segera Proses Hukum Pimpinan
Gafatar ” pada edisi Kamis, 4 Februari pukul 12:35 WIB.
5. Teknik Pengumpulan Data
a.
Observasi Teks
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode observasi teks atau document research. Dalam penelitian ini, peneliti
mengobservasi teks-teks pemberitaan mengenai Ormas Gafatar sebagai aliran sesat di Detik.com dan Republika Online edisi Februari 2016.
Peneliti mengumpulkan berbagai macam bentuk data yang ada pada wacana pemberitaan dalam teks pemberitaan kedua media tersebut.
b.
Wawancara
Wawancara atau interview merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.
19
Dalam penelitian ini yang diwawancarai merupakan tim redaksi dari Detik.com dan Republika Online. Yaitu Ahmad Subarkah selaku
asisten redaktur pelaksana Republika Online dan Erwin Dariyanto selaku News Editor
dari Detik.com. Peneliti melakukan wawancara seputar medan wacana, pelibat wacana dan sarana wacana dalam pemberitaan aliran sesat
Gafatar di kedua media tersebut. Hasil wawancara ini kemudian dijadikan data tambahan dalam proses analisis data.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mengkaji buku-buku, website, artikel dan lainnya yang berhubungan dengan materi
penelitian dan selanjutnya dijadikan bahan argumen.
19
Moh. Nazin, Metode Penelitian, Bandung: Ghalia Indonesia, 1999, h.234.
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model analisis semiotika sosial M.A.K Halliday. Pada umumnya
ada tiga jenis masalah yang hendak diulas dalam analisis semiotika.
Pertama, membahas masalah makna the problem of meaning, yaitu tentang bagaimana orang memahami pesan. Kedua, masalah
tindakan the problem of action atau pengetahuan tentang bagaimana memperoleh sesuatu melalui pembicaraan. Ketiga, masalah koherensi
problem of coherence, yang menggambarkan bagaimana membentuk suatu pola pembicaraan masuk akal logic dan dapat dimengerti
sensible.
20
Dalam semiotika sosial, ada tiga unsur yang menjadi pusat perhatian penafsiran teks secara kontekstual, yaitu:
21
a. Medan Wacana field of discourse: menunjuk pada hal yang terjadi pada tindakan sosial yang sedang berlangsung dan apa yang
dijadikan wacana oleh pelaku media massa mengenai sesuatu yang
sedang terjadi di lapangan peristiwa.
b. Pelibat Wacana tenor of discourse menunjuk pada orang-orang yang ambil bagian dan dicantumkan dalam teks berita; sifat orang-orang
20
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis Framing,
h. 148
21
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika,
Semiotika, Analisis Framing, h. 148
itu, kedudukan dan peranan mereka. Dengan kata lain, siapa saja yang
dikutip dan bagaimana sumber itu digambarkan sifatnya.
c. Sarana Wacana mode of discourse menunjuk pada bagian yang diperankan oleh bahasa: bagaimana komunikator media massa
menggunakan gaya bahasa untuk menggambarkan medan situasi dan pelibat orang-orang yang dikutip. Lalu mengenai organisasi simbolik
teks, apakah menggunakan bahasa yang diperhalus atau vulgar dan sebagainya.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta peneliti menemukan
penelitian yang sama dalam skripsi terdahulu yang juga menggunakan metode analisis semiotika sosial dalam penelitiannya. Diantaranya adalah
sebagai berikut: 1.
Representasi Dakwah Melalui Sejarah Islam Analisis Semiotika Sosial
Buku Mengenal Islam For Begginers karya Ziauddin Sardar oleh Inda
Nurshadrina, Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2012. Persamaannya yakni pendekatan dan metode analisis yang digunakan yakni metode analisis semiotika sosial M.A.K
Halliday. Perbedaannya terletak pada judul serta objek penelitian.
2. Analisis Semiotika Pemberitaan Pernikahan Beda Agama Pada
Amirandah Dengan Jonas Rivano di Situs Tempo.co oleh Ika Suci Agustin Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan
Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Persamaannya yakni mengkaji teks pemberitaan di media massa dengan
menggunakan metode analisis semiotika sosial M.A.K Halliday. Perbedaannya ada pada Subjek dan Objek Pemberitaan yang dikaji
dalam penelitian. 3.
Analisis Framing Pada Pemberitaan Aliran Al Qiyadah Islamiyah di Harian Media Indonesia oleh Eri Suhasni Wulandari, Mahasiswi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, 2008. Persamaanya yakni mengkaji
teks berita seputar aliran sesat di media massa. Perbedaannya terletak pada metode analisis serta subjek dan objek penelitiannya.
F. Sistematika Penulisan