Indikator aliran dan gerakan keagamaan bermasalah ditinjau dari Kriteria Paham dan Aliran Sesat menurut Majelis Ulama

2. Indikator aliran dan gerakan keagamaan bermasalah ditinjau dari

peraturan perundang-undangan Mengacu pada konstitusi dan peraturan perundang-undangan, indikator suatu aliran dan gerakan keagamaan dianggap bermaslah apabila: 53 a. Membahayakan ketertiban publik, seperti penafsiran dan penyebaran agama yang nyata-nyata menyimpang, menyesatkan, menyulut masalah dan mendorong kekacauan atau kerusuhan di tengah masyarakat. b. Membahayakan kesalamatan jiwa, seperti mengajarkan kepada para pengikutnya untuk melukai diri sendiri dan atau orang lain. c. Mengganggu akhlak publik, seperti ajaran yang memperbolehkan seks bebas dan perzinaan. d. Membahayakan kesehatan publik, seperti ajaran yang memperbolehkan menggunakan obat-obatan terlarang. e. Melanggar hak-hak dasar orang lain, seperti pengkonsepsian dan penafsiran ajaran agama yang dalam penyebarannya memaksakan pencucian otak orang lain baik secara langsung maupun tak langsung Brain washing; memobilisasi pendanaan secara manipulatif dari masyarakat. 53 Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI , Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia. Jakarta:2014, h.19-20 f. Menyebarkan kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, seperti syiar-syiar baik secara lisan maupun tertulis yang menghalalkan darah orang lain bahkan orangtua kandung, atau mendorong orang lain melakukan kekerasan fisik dan terror. g. Menganjurkan dan mengajarkan makar terhadap pemerintahan yang sah serta tidak mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kriteria Paham dan Aliran Sesat menurut Majelis Ulama

Indonesia MUI pusat. Di bawah ini adalah 10 kriteria paham dan aliran sesat dalam Islam menurut ketetapan MUI hasil Munas tahun 2007. Kriteria ini tidak serta merta menjadi dasar penindakan dan penanganan terhadap pengikut aliran yang dianggap sesat tersebut, sebelum ada vonis dari pengadilan. Kriteria ini dapat digunakan sebagai rujukan awal untuk melihat dan menganalisa aliran-aliran keagamaan Islam guna ditindak lanjuti secara hukum. Sepuluh kriteria tersebut adalah : 54 1. Mengingkari salah satu dari rukun iman yang enam. 2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Al- Qur‟an dan Sunnah. 54 Puslitbang Kementrian Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI , Pedoman Penanganan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia , h.20-21. 3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur‟an. 4. Mengingkari otentisitas atau kebenaran isi Al-Qur‟an. 5. Menafsirkan Al-Qur‟an tidak sesuai pada kaidah-kaidah tafsir. 6. Megingkari Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam. 7. Menghina atau melecehkan atau merendahkan para nabi dan rasul. 8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul. 9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh Syari‟ah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat wajib tidak 5 waktu. 10. Mengkafirkan sesama muslim.

4. Dampak Aliran Sesat