Pengolahan Lahan dan Pembuatan Bedengan Penanaman

59 Tata cara pembibitan kentang dari tanaman produksi di lokasi penelitian yaitu menentukan tanaman kentang yang sudah berumur sekitar 80 hari, dengan kondisi tumbuh yang sehat dan tidak terserang penyakit, untuk kemudian dipangkas batang tanamannya. Perlakuan selanjutnya sama seperti budidaya tanaman kentang untuk sayur. Saat tanaman berumur 100-120 hari maka siap dipanen. Umbi yang telah dipanen kemudian disimpan di tempat yang teduh. Untuk dapat menjadi bahan bibit siap tanam, benih ditunggu hingga keluar tunasnya sepanjang 2-3 cm, umumnya pada saat berumur sekitar 4-6 bulan.

6.2.2. Pengolahan Lahan dan Pembuatan Bedengan

Kegiatan pengolahan lahan dan pembuatan bedengan yang dilakukan petani kentang di lokasi penelitian ada dua macam, yaitu: 1. Pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan cangkul hingga tanah menjadi gembur. Selanjutnya, tanah didiamkan selama 7-14 hari. Kegiatan dilanjutkan dengan membuat jaret. Jaret merupakan kegiatan berupa mengukur lahan untuk pembuatan bedengan dengan menggunakan tali. Setelah itu, dibuat bedengan dengan lebar sekitar 30-40 cm dengan jarak antarbedeng 20-30 cm. 2. Pengolahan lahan tidak dilakukan, tetapi petani langsung membuat jaretan dan selanjutnya membuat bedengan. Gambar 8. Pembuatan jaretan Apabila lahan yang akan ditanami kentang menggunakan plastik mulsa, maka tahapannya adalah sebagai berikut: setelah tanah diolah dan dibuat bedengan, maka tanah dipasang pupuk dasar. Selanjutnya, pupuk yang telah 60 dipasang ditutup dengan tanah dan dipasangi mulsa yang telah dilubangi. Ukuran mulsa bermacam-macam, yaitu lebar 30 cm dan 40 cm digunakan untuk satu lubang tanam, lebar 60 cm dan 80 cm digunakan untuk dua lubang tanam, dan lebar 120 cm untuk tiga lubang tanam. Kegiatan pengolahan lahan, pembuatan jaretan, dan pembuatan bedengan ini seringkali menggunakan tenaga kerja borongan. Umumnya tenaga kerja borongan ini juga sekaligus memasang pupuk dasar berupa pupuk kandang kotoran ayam dan pupuk majemuk Phonska, menanam bibit, hingga menutup bibit dengan tanah. Rata-rata jumlah HOK untuk kegiatan pengolahan lahan yaitu sebesar 67,10 HOK.

6.2.3. Penanaman

Tahap penanaman dilakukan setelah proses pengolahan lahan, pembuatan bedengan, dan pemberian pupuk dasar. Jumlah bibit yang dibutuhkan berkisar 1.400-1.600 kgha, tergantung dari ukuran bibit yang digunakan. Rata-rata jarak antarlubang yang digunakan petani di lokasi penelitian yaitu 31 cm, sedangkan rata-rata jarak tanaman antarbedeng 68 cm. Proses penanaman kentang di lokasi penelitian dibedakan menjadi dua macam, yaitu penanaman kentang tanpa mulsa dan penanaman dengan menggunakan mulsa. Pada proses penanaman biasa atau tanpa menggunakan mulsa, bibit kentang diletakkan pada kedalaman sekitar 10 cm setelah sebelumnya tanah diberi pupuk kandang dan Phonska. Kemudian, bibit kentang ditutup dengan tanah. Sedangkan untuk penanaman dengan menggunakan mulsa, bibit kentang baru ditanam setelah tanah yang dipasangi plastik mulsa didiamkan hingga 8-10 hari. Penanaman bibit kentang dilakukan dengan cara meletakkan bibit ke dalam tanah pada kedalaman sekitar 10 cm sesuai dengan lubang-lubang pada mulsa dan selanjutnya ditutup dengan tanah. 61 Gambar 9. Penanaman Kentang Gambar 10. Lahan Kentang dengan Mulsa

6.2.4. Penyulaman