37
teknis.  Sementara  itu,  pengolahan  data  dengan  menggunakan  metode  kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi gambaran umum kondisi para petani kentang di
lokasi  penelitian.
Data  yang  telah  diperoleh  selanjutnya  diolah  menggunakan  program Microsoft  Excel,  Minitab  13,
dan Frontier  4.1. Program  Frontier  versi  4.1 merupakan  program  komputasi  untuk  mengestimasi  batas  produksi stochastic
dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation MLE. Program Frontier versi 4.1 dijalankan dengan mengikuti tiga langkah prosedur pendugaan,
yaitu: 1 Menggunakan metode OLS untuk memperoleh semua nilai parameter dugaan
kecuali intersep – α yang tidak bias.
2 Dua  frase grid  search dari  fungsi likelihood digunakan  untuk  mengevaluasi nilai dari γ yang nilainya berkisar antara 0 dan 1.
3 Nilai  yang  diperoleh  dari  langkah  kedua digunakan  sebagai  nilai  awal  pada prosedur iteratif untuk memperoleh nilai penduga maximum likelihood.
4.6.1. Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier
Fungsi  produksi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglass. Bentuk ini dipilih karena sederhana
dan  dapat  meminimumkan  terjadinya  multikolinearitas.  Seperti  yang  dijelaskan Aigner et al. 1997 dan Meeusen dan Broeck 1997, diacu dalam Coelli et al.
1998 persamaan  fungsi  produksi yang dispesifikasi  untuk  data  silang  cross- sectional  data  yang  mempunyai  dua  komponen error  term, yaitu v
i
dan u
i
. Persamaan fungsi  produksi stochastic  frontier telah  dijelaskan  sebelumnya  pada
persamaan 3.5, yaitu sebagai berikut:
ln y
i
= x
i
β + v
i
– u
i
, i = 1,2,3,..,N .........................
3.5 Seperti  telah  dijelaskan  sebelumnya  pada  kerangka  pemikiran,  dalam  penelitian
ini, variabel  dependen  produksi  dan  seluruh  variabel  independen  yang digunakan dibagi dengan luas lahan. Sehingga, dalam model sudah tidak terdapat
variabel luas lahan. Dugaan yang akan digunakan dirumuskan dalam persamaan berikut:
38
ln Y = β + β
1
ln B + β
2
ln O + β
3
ln N  + β
4
ln P + β
5
ln K + β
6
ln S + β
7
ln Fu + β
8
ln Ins + β
9
ln TK + v
i
-u
i
Keterangan: Y
: produksi kentang per luas lahan kgha B
: benih per luas lahan kgha O
: pupuk organik per luas lahan kgha N
: unsur Nitrogen N dalam pupuk anorganik per luas lahan kgha P
: unsur Fosfor P dalam pupuk anorganik per luas lahan kgha K
: unsur Kalium K dalam pupuk anorganik per luas lahan kgha S
: unsur Sulfur S dalam pupuk anorganik per luas lahan kgha Fu
: fungisida per luas lahan kgha Ins
: insektisida per luas lahan mlha TK
: tenaga kerja per luas lahan HOKha β
: intersep β
i
: koefisien parameter penduga, di mana i = 1,2,3,...,10 0  β
i
1 diminishing return v
i
- u
i :
error term u
i
= efek inefisiensi teknis dalam model Variabel  sisa  random  shock  v
i
merupakan  variabel  acak  yang menggambarkan  ukuran  kesalahan  dalam  produksi  yang  disebabkan  oleh  faktor
eksternal  dan  tidak  dapat  dikontrol  oleh  petani.  Variabel  acak v
i
secara  identik terdistribusi  normal iid. dan ragamnya  konstan  v
i
≈ N0, σ
v 2
.  Variabel kesalahan  residual  solow  u
i
adalah variabel  acak  yang  menggambarkan inefisiensi teknis di dalam produksi dan berkaitan dengan faktor internal, di mana
semakin  besar  nilai  u
i,
maka  semakin  besar  pula  inefisiensi  usahatani  yang dilakukan petani. Variabel acak u
i
tidak boleh bernilai negatif dan distribusinya setengah normal dengan nilai distribusi │Nμi,σ
u 2
│ Coelli dan Battese 1998.
4.6.2. Analisis Efisiensi Teknis dan Inefisiensi Teknis