52
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KENTANG
6.1. Karakteristik Petani Responden 6.1.1. Umur
Umur merupakan salah satu karakteristik petani yang dapat mempengaruhi kinerja petani dalam usahatani. Petani yang usianya lebih muda umumnya dapat
bekerja lebih optimal, memiliki kemampuan bekerja lebih tinggi, serta tidak takut menghadapi risiko kegagalan.
Tabel 10.
Sebaran Petani Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur tahun Jumlah petani
Persentase ≤ 30
13 22,41
31 – 35 11
18,97 36 – 40
8 13,79
41 – 45 12
20,69 46 – 50
8 13,79
51 – 55 1
1,72 ≥ 56
5 8,62
Jumlah 58
100,00
Usahatani kentang di lokasi penelitian sebagian besar dilakukan oleh petani yang berusia kurang dari 45 tahun 75,86 persen. Sebanyak 24,14 persen
lainnya berusia di atas 46 tahun. Umur tertua dari seluruh petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 60 tahun sebanyak 1 orang dan yang termuda
yaitu 23 tahun.
6.1.2. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan salah satu karakteristik petani yang mempengaruhi kemampuan petani dalam menerapkan teknologi baru pada
usahataninya. Pendidikan juga berperan dalam kehidupan petani untuk mengambil keputusan.
53
Tabel 11.
Sebaran Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal
Pendidikan Formal Jumlah Petani
Persentase Tidak lulus SD
3 5,17
Lulus SD 13
22,41 Lulus SLTP
18 31,03
Lulus SMA 20
34,48 D3S1
3 5,17
S2 1
1,72 Jumlah
58 100,00
Seluruh petani responden di lokasi penelitian telah memperoleh pendidikan formal meskipun ada sebagian kecil petani yaitu sebesar 5,17 persen
yang tidak menyelesaikan bangku Sekolah Dasar SD. Mayoritas petani responden merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 34,48
persen dan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebanyak 31,03 persen.
6.1.3. Pendidikan Nonformal yang Terkait dengan Usahatani
Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal yang terkait dengan usahatani dapat pula mempengaruhi kemampuan petani dalam pengambilan
keputusan serta kemampuan untuk menerapkan teknologi baru pada usahataninya. Pendidikan nonformal yang pernah diperoleh petani kentang di lokasi penelitian
di antaranya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu SLPHT, pembuatan kultur jaringan, dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari
total 58 responden, mayoritas pernah mengikuti pendidikan nonformal yang terkait dengan usahatani sebanyak 55,17 persen.
Tabel 12.
Sebaran Petani Responden Berdasarkan Pendidikan Nonformal
Pernah Mengikuti Pendidikan Nonformal
Jumlah Petani Persentase
Ya 32
55,17 Tidak
26 44,83
Jumlah 58
100,00
54
6.1.4. Pengalaman Usahatani
Pengalaman usahatani yang dimiliki petani kentang di lokasi penelitian umumnya telah berlangsung sejak lama. Bahkan, sebanyak 48,28 persen petani
responden telah memiliki pengalaman usahatani kentang lebih dari enam belas tahun. Semakin banyak pengalaman usahatani yang dimiliki petani, maka petani
semakin banyak belajar dari usahatani sebelumnya untuk kemudian digunakan sebagai pembelajaran usahatani musim berikutnya.
Tabel 13.
Sebaran Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani
Pengalaman Usahatani Kentang tahun
Jumlah Petani Persentase
≤ 5 11
18,97 6 – 10
9 15,52
11 – 15 10
17,24 ≥ 16
28 48,28
Jumlah 58
100,00
6.1.5. Modal