35
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan Kabupaten Banjarnegara dipilih secara
purposive dengan pertimbangan bahwa kabupaten ini merupakan salah satu sentra
produksi kentang, baik di Jawa Tengah maupun di Indonesia. Pemilihan lokasi Kecamatan Batur juga dipilih secara purposive dengan pertimbangan kecamatan
tersebut menghasilkan kentang dalam jumlah terbesar dibandingkan kecamatan lain di Banjarnegara pada tahun 2009. Waktu penelitian berlangsung mulai Maret
sampai dengan April 2011.
4.2. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non- probability sampling
dengan jumlah total responden sebanyak 60 petani kentang berdasarkan informasi dari kepala desa. Pemilihan responden dipilih secara
purposive didasarkan pada petani yang menanam varietas kentang Granola, telah
panen pada musim tanam terakhir tahun 2010, dan memungkinkan untuk diwawancarai. Dari 60 petani responden tersebut, kemudian dipilih secara quota
sampling untuk memenuhi 30 petani responden yang menggunakan benih
generasi kedua sampai keempat G2-G4 dan 30 petani yang menggunakan benih generasi kelima hingga kedelapan G5-G8. Penentuan sampel tidak dilakukan
secara acak dikarenakan tidak tersedia sampel frame petani kentang di lokasi penelitian.
4.3. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa studi kasus. Subjek yang akan diteliti yaitu berupa individu petani kentang di
Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara.
36
4.4. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui pengamatan langsung di
lapangan dengan teknik wawancara melalui pengisian daftar pertanyaankuesioner yang telah dipersiapkan. Data primer yang digunakan pada penelitian ini meliputi
karakteristik petani responden dan karakteristik usahatani. Data primer berupa karakteristik petani responden seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman
usahatani kentang, dan lain sebagainya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai petani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara,
sedangkan data mengenai karakteristik usahatani seperti input produksi yang digunakan dan produksi kentang dalam satu musim tanam terakhir pada masing-
masing petani digunakan untuk menganalisis efisiensi teknis pada usahatani kentang di tempat penelitian.
Data sekunder digunakan sebagai bahan penunjang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Jawa Tengah, Kantor Kecamatan Batur
Kabupaten Banjarnegara, publikasi penelitian-penelitian sebelumnya, dan internet.
4.5. Metode Pengumpulan Data