Tujuan Manfaat Ruang Lingkup

9 hingga 25 ton per ha 6 . Selain itu, kentang varietas Granola juga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta memiliki bentuk fisik yang banyak diminati oleh konsumen. Usahatani kentang yang dilakukan para petani di Kecamatan Batur telah berlangsung secara turun-temurun dan diusahakan dengan tingkat intensitas yang tinggi. Meskipun demikian, masih banyak petani kentang yang menggunakan benih hingga generasi-generasi di bawahnya. Padahal, semakin bawah generasi benih yang digunakan, produktivitas yang dihasilkan akan semakin turun. Teknik budidaya dan penggunaan sumberdaya oleh petani yang satu berbeda dengan petani yang lain. Adanya perbedaan dalam kedua hal tersebut diduga akan berpengaruh terhadap produksi kentang yang dihasilkan. Petani yang dalam teknik budidayanya mampu mengelola penggunaan sumberdaya input yang dimiliki untuk mencapai produksi output maksimum atau meminimumkan penggunaan input untuk mencapai output dengan jumlah yang sama, maka dapat dikatakan petani tersebut telah mencapai efisiensi. Berdasarkan hal tersebut, maka perumusan masalah yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut: 1. Mengapa produktivitas kentang di Kabupaten Banjarnegara semakin menurun? 2. Apakah dengan adanya perbedaan generasi benih yang digunakan akan berpengaruh terhadap efisiensi usahatani tanaman kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi efisiensi pada usahatani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara?

1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kentang di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. 6 Canadian Cooperative Association. 1999. Kajian Pasar Kentang. 10

1.4. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Petani kentang sebagai bahan masukan dan tambahan informasi dalam upaya mencapai efisiensi teknis pada usahatani kentang di Pegunungan Dieng pada umumnya dan di Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara pada khususnya. 2. Pemerintah Daerah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara sebagai bahan masukan dan tambahan informasi dalam upaya penyusunan strategi dan kebijakan pertanian yang lebih baik. 3. Peneliti maupun pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama sebagai bahan tambahan informasi.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan dalam lingkup regional yaitu Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Komoditas yang akan diteliti yaitu kentang. Petani yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah petani yang membudidayakan kentang varietas Granola, telah panen pada musim tanam terakhir tahun 2010, dan memiliki variasi dalam variabel yang mempengaruhi fungsi produksi. Di dalam penelitian ini analisis yang akan dikaji bertujuan untuk melihat efisiensi teknis dan faktor yang mempengaruhinya dalam usahatani kentang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan fungsi produksi stochastic frontier. 11 II TINJAUAN PUSTAKA Kentang merupakan komoditas hortikultura yang telah banyak digunakan sebagai objek penelitian dari berbagai disiplin ilmu. Tanaman yang memiliki nama latin Solanum tuberosum L. ini berasal dari Amerika Selatan dan beberapa daerah di Amerika Tengah. Di dalam perkembangannya kentang telah banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai kajian empiris mengenai kentang di antaranya:

2.1. Perbenihan Kentang