3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan susunan kepengurusan yang ada pada sebuah lembaga, tersusun secara sistematis dan hirarkis berdasarkan urutan
kepengurusan dari yang tertinggi sampai yang terbawah, dari ketua sampai anggota. Hal ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan sebuah lembaga
supaya mampu menjalankan program sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ADART. Berikut struktur organisasi Madrasah
Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Pamungguan Leuwisadeng Kabupaten Bogor Masa Bakti 2012-2016:
Bagan 1.4 Struktur Organigram Madrasah Ibtida
iyah Mathla’ul Anwar Pamungguan Leuwisadeng Kabupaten Bogor
Periode 2011-2016 Komite Madrasah
Kepala Madrasah
Ikhwanuddin, A.Ma.
Bidang Kesiswaan
Meriyani
Guru Kelas 2
Meriyani
Guru Kelas 1
Meriyani
Guru Kelas 4
Lia Yuliasari
Guru Kelas 3
Lia Yuliasari
Guru Kelas 6
Ningrum, A.Ma
Guru Kelas 5
Ningrum, A.Ma
GMP
Ikhwanuddin, A.Ma
Siswa-Siswi Bidang Kurikulum
Ma’mur
4. Kurikulum
Kurikulum pembe lajaran yang digunakan oleh MI Mathla’ul Anwar
Leusadeng Kecamatan Leusadeng Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 20132014 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
Berkarakter Tahun 2011 yang dimodivikasi dengan Kurikulum Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Pekapontren seperti Muatan Lokal Kitab
Kuning dan lain-lain.
5. Keadaan Personalia
No Nama
Gender Jabatan
Pend. L
P
1 Ikhwanuddin, A.Ma.
1 Kamad
D.2 2
Ma’mur 1
Wa.Kamad SLTA
3 Meriyani
1 Guru Kelas
SLTA 4
Lia Yuliasari 1
Guru Kelas SLTA
5 Ningrum, A.Ma.
1 Guru Kelas
D.2
Jumlah 2
3
6. Keadaan Siswa
No Kelas
Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 I
11 13
24 2
II 12
15 27
3 III
10 10
20 4
IV 12
13 25
5 V
10 18
28 6
VI 11
12 23
Jumlah 66
81 147
7. Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang dimiliki madrasah ibtidaiyah Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor, sebagai berikut:
No Jenis Prasarana
Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala SekolahMadrasah
1 Baik
2 Ruang Guru
1 Baik
3 Ruang Administrasi
1 Baik
4 Ruang Kelas
6 Baik
5 Ruang Komputer
1 Baik
6 Ruang Perpustakaan
1 Baik
7 Masjid
1 Baik
8 Lapangan Olahraga
1 Baik
9 Perlengkapan Olahraga
1 Baik
10 Lapangan Upacara 1
Baik 11 Kebun Sekolah
1 Baik
12 WC Guru 1
Baik 13 WC Siswa
1 Baik
B. Analisis Data, Intervensi Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Prasiklus
Pada pra siklus ini guru melakukan pembelajaran seperti biasa tetapi tidak menggunakan media audio visual. Pada akhir proses belajar mengajar
siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIS.
Mathla’ul Anwar Leuwisadeng ini adalah 65. Jadi apabila siswa telah mencapai nilai 65, maka akan dinyatakan tuntas belajarnya,
sedangkan bagi siswa yang belum mencapai nilai 65, maka dinyatakan belum tuntas atau tidak tuntas. Adapun data hasil penelitian pada pra siklus adalah
sebagai berikut: