Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o r t 2 0 1 2 185 PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 Figures are Presented in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated - 127 - Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan penggunaan instrumen keuangan derivatif. Risk management is the responsibility of the Board of Directors BOD. The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and the use of derivative financial instruments. Risiko Pasar Market Risk a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Exchange Risk Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar. foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas. Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika mata uang melemahmenguat sebesar 1 terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendahtinggi sebesar Rp 10.911, terutama diakibatkan keuntungan kerugian dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi serta keuntungankerugian penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As of December 31, 2012, if the currency had weakenedstrengthened by 1, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the years would have been Rp 10,911 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange gains losses on translation of US Dollar-denominated financial assets at fair value through profit or lossand foreign exchange gains losses on translation of U.S. Dollar-denominated borrowings. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2012 and 2011, the Group have monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: Mata uang Mata uang asal asal Original Ekuivalen Rp Original Ekuivalen Rp Currency Equivalent in Currency Equivalent in dalam ribuan dalam ribuan in thousand in thousand Aset Assets Kas dan setara kas US 16.324 157.789 36.424 330.297 Cash and cash equivalents EUR 1 12 28 332 Piutang usaha US 9.906 95.798 3.846 34.876 Trade accounts receivable Aset lancar - Lain-lain - setoran Other current assets - guarantee jaminan US 1.838 17.778 875 7.934 deposits Jumlah aset 271.377 373.439 Total assets 2012 2011