L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o r t 2 0 1 2
186
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2012 dan 2011 Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Figures are Presented in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 128 -
Mata uang Mata uang
asal asal
Original Ekuivalen Rp
Original Ekuivalen Rp
Currency Equivalent in
Currency Equivalent in
dalam ribuan dalam ribuan
in thousand in thousand
Liabilitas Liabilities
Utang usaha US
854 8.255
- -
Trade accounts payable MYR
1.770 5.593
1.786 5.095
Utang bank jangka pendek US
33.606 324.964
55.004 498.779
Short-term bank loans Bagian liabilitas jangka panjang
Current portion of long-term yang akan jatuh tempo dalam
liabilties waktu satu tahun
Utang bank jangka panjang US
7.000 67.686
6.688 60.646
Long-term bank loans Uang muka diterima
US 47.583
460.128 17.898
162.295 Advances received
Utang lain-lain US
- -
150 1.360
Other payables Liabilitas jangka panjang -
Long-term liabilities - net of setelah dikurangi bagian
current maturities yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun Utang bank jangka panjang
US 31.424
303.873 38.424
348.428 Long-term bank loans
Uang muka diterima US
32.000 309.440
62.617 567.815
Advances received Jumlah Liabilitas
1.471.684 1.644.418
Total Liabilities Jumlah Liabilitas - Bersih
1.200.307 1.270.979
Net Liabilities 2012
2011
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs nilai tukar yang digunakan Grup
diungkapkan pada Catatan 2.e atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2012 and 2011 the conversion rates used by the Group are
disclosed stated on Notes 2.e to the consolidated financial statements.
b. Risiko Harga b. Price Risk
Risiko harga adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu
instrument keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Eksposur
Grup terkait risiko harga pasar terutama berasal dari harga komoditas pada tingkat
yang minimum. Grup melakukan kontrak pembelian dan penjualan produk kelapa sawit
dengan harga yang telah ditentukan dan membayar uang muka. Manajemen
berkeyakinan tidak terdapat eksposur risiko harga yang signifikan.
Price risk is the risk that the value of the financial instrument will fluctuate as a result of
changes in market prices. The Group’s exposure to price risk relates to its palm oil
based product commodities. The Group monitors the market closely to ensure that the
risk exposure to the volatility of the commodities is kept at minimum level. The
Group entered into sale and purchase of palm oil products at a fixed price and paid
advances. The management believes that price risk exposure is not significant.
c. Risiko Suku Bunga d. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterima
dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga
arus kas terhadap Grup. The Group’s interest rate risk arises from
long-term borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow
interest rate risk.
L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 2 A n n u a l R e p o r t 2 0 1 2
187
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2012 dan 2011 Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Figures are Presented in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 129 - Pada akhir periode pelaporan, saldo pinjaman
dengan suku bunga mengambang adalah sebesar Rp 1.099.204 yang terdiri atas
pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang.
As of the end of the reporting period, the Group’s floating rate borrowings amounted to
Rp 1,099,204 consists of short term bank loan and long-term bank loans.
Pinjaman dengan suku bunga tetap yang dimiliki Grup dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Untuk itu, pinjaman tersebut tidak termasuk dalam risiko suku bunga
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 60.
The Group’s fixed rate borrowings are carried at amortized cost. They are therefore not
subject to interest rate risk as defined in PSAK No. 60.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan
dalam Rupiah lebih tinggirendah 1 dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah
pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp 8.244, terutama sebagai akibat tingginyarendahnya beban bunga dari
pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of December 31, 2012, if interest rates on
Rupiah-denominated borrowings had been 1 higherlower with all other variables held
constant, post-tax profit for the year ended December 31, 2012 would have been
Rp 8,244 lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on floating rate
borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2012, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi
Dolar Amerika Serikat meningkatmenurun sebesar 0,1 dan variabel lain tetap, laba
setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp 1.086, sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggirendah pada
pinjaman dengan suku bunga mengambang. As of December 31, 2012, if interest rates on
U.S. Dollar-denominated borrowings at that date had been 0.1 higherlower with all
other variables held constant, post- tax profit for the year ended December 31, 2012 would
have been Rp 1,086 lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on
floating rate borrowings.
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit dikelola berdasarkan kelompok, kecuali risiko kredit sehubungan dengan saldo
piutang. Setiap entitas bertanggung jawab mengelola dan menganalisa risiko kredit
pelanggan baru sebelum persyaratan pembayaran dan distribusi ditawarkan. Risiko
kredit timbul dari kas dan setara kas, investasi pada surat berharga utang dan deposito
berjangka di bank, maupun risiko kredit yang timbul dari pelanggan grosir dan ritel, termasuk
piutang yang belum dibayar dan transaksi yang mengikat.
Credit risk is managed on a group basis except for credit risk relating to accounts receivable
balances. Each entity is responsible for managing and analysing the credit risk for each
of their new clients before standard payment and delivery terms and conditions are offered. Credit
risk arises from cash and cash equivalents, derivative financial instruments, investment in
debt securities and deposits with banks and financial institutions, as well as credit exposures
to wholesale and retail customers, including outstanding receivables and committed
transactions.
Lihat Catatan 6 untuk informasi piutang yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai. Refer to Note 6 for the information regarding not
past due and unimpaired receivables.