6 konvensional yaitu metode ceramah dan latihan soal kepada siswa. Ditinjau
dari sudut pandang guru, metode guru secara konvensional dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi dan keaktifan belajar siswa
dalam mengikuti
pembelajaran sebab
keberhasilan dalam
proses pembelajaran dipengaruhi juga oleh kemampuan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa menunjukkan respon yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran saat guru
menyampaikan pembelajaran dengan metode ceramah. Siswa cenderung menunjukkan sikap yang kurang aktif dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu, guru dalam menyampaikan materi juga masih menggunakan media pembelajaran berupa buku cetak dan Lembar Kerja
Siswa LKS. Hal ini mengakibatkan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga berpengaruh pada Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi siswa yang
rendah dan kurang optimal. Dalam pembelajaran perlu adanya penggunaan model pembelajaran
yang tepat agar siswa mampu menerima materi yang diajarkan oleh guru. Pada saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model
pembelajaran yang tidak lagi hanya berorientasi pada peran dominan dari guru namun menekankan peran aktif siswa, salah satunya adalah model
pembelajaran Team Accelerated Instruction TAI yang pada awalnya dikenal dengan Team Assisted Individualization. Slavin 2010: 187 menyebutkan
bahwa dasar pemikiran Team Accelerated Instruction TAI adalah untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan
7 kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI ini mengkombinasikan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual yang dapat digunakan untuk membantu siswa
jika mengalami kesulitan belajar secara individual. Berdasarkan uraian singkat di atas peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Pela
jaran 20162017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Kalasan yaitu:
1. Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dan latihan soal dalam proses pembelajaran.
2. Aktivitas belajar siswa masih rendah terlihat dari 14 siswa 46,67 dari 30 jumlah siswa melakukan kegiatan lain di luar proses pembelajaran
dengan 12 orang siswa berbicara mengenai hal lain di luar pelajaran akuntansi bersama temannya dan 2 orang siswa bermain handphone.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, hanya 5 orang siswa yang memperhatikan dengan seksama materi yang disampaikan oleh guru, 4
orang siswa yang fokus membaca buku pelajaran, 3 orang siswa mencatat materi yang disampaikan oleh guru, 2 orang siswa yang mengajukan
8 pertanyaan, dan 2 orang siswa yang menyampaikan jawaban terkait
pertanyaan dari guru. 3. Hasil belajar siswa yang masih rendah, berdasarkan nilai yang dicapai
siswa hanya 12 siswa yang mencapai ketuntasan sedangkan 18 siswa belum lulus atau mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yaitu 75. 4. Siswa kurang aktif dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan
mempelajari materi yang disampaikan oleh guru. 5. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam penyampaian
materi pelajaran masih kurang bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, perlu adanya pembatasan masalah agar peneliti lebih terarah dan fokus pada
penelitian yang dilakukan. Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Aktivitas belajar yang diteliti meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, dan aktivitas mental.
2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif yang meliputi pengetahuan C1, pemahaman C2, dan
penerapan C3. Penelitian hasil belajar dibatasi pada ketiga ranah ini karena guru masih menekankan keberhasilan pembelajaran mata
pelajaran akuntansi di Kelas XII IPS 1 pada ranah pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3
9 3. Penelitian ini mengimplementasikan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Accelerated Instruction TAI untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi siswa dengan materi mengenai penyusunan
jurnal khusus pada siklus akuntansi perusahaan dagang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI dapat meningkatkan Aktivitas Belajar
Akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Pelajaran 20162017?
2. Apakah implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI dapat meningkatkan Hasil Belajar
Akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Pelajaran 20162017?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Pelajaran 20162017 melalui implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI.
10 2. Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS 1 SMA
Negeri 1 Kalasan Tahun Pelajaran 20162017 melalui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction
TAI. F.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini, maka diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
ilmu pengetahuan
kaitannya dengan
implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi siswa.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi dan bahan pertimbangan pada penelitian yang selanjutnya.
2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi siswa secara optimal melalui
implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team
Accelerated Instruction TAI. b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang sesuai
11 dengan kondisi siswa dalam upaya meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Akuntansi siswa. Selain itu, dapat menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
c. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengimplementasikan pengetahuan mengenai
penelitian tindakan kelas terkait penggunaaan model pembelajaran Team Accelerated Instruction TAI dalam meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Akuntansi siswa. Hal ini dapat digunakan sebagai bekal menjadi guru di masa depan dalam memilih model
pembelajaran yang akan diterapkan.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Aktivitas Belajar Akuntansi
a. Pengertian Aktivitas Belajar Akuntansi
Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Muhibbin Syah, 2008:92. Proses pembelajaran yang dilakukan
dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan Martinis Yamin, 2007:75. Proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas melibatkan interaksi antara guru dan siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan dari proses
pembelajaran. Rousseau dalam Sardiman 2013: 96 menyatakan bahwa segala
pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri,
dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Sardiman 2013: 100
bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.