48 yang kemudian diberikan tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara kolaboratif atau bersama-sama
Pardjono, 2007: 18. Artinya, penelitian ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri, tetapi berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas, yakni guru kelas V SD
Negeri 1 Sedayu. Dalam kolaborasi ini, guru berperan sebagai pihak yang melakukan tindakan, sedangkan peneliti melakukan pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V SD Negeri 1 Sedayu pada tahun ajaran 20162017. Lokasi ini dipilih karena pernah menjadi lokasi tempat
pelaksanaam Praktik Pengalaman Lapangan pada tahun 2016, dimana peneliti mulai menemukan permasalahan yang terjadi di kelas V.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017 di SD Negeri 1 Sedayu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20162017.
Penelitian dilaksanakan sesuai jadwal dan materi yang ditentukan oleh pihak sekolah.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri 1 Sedayu tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 31 anak, yang terdri dari 15 siswa
49 berjenis kelamin perempuan dan 16 siswa berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan
obyek penelitiannya yakni penggunaan model Problem Based Instruction untuk meningkatkan critical thinking siswa pada mata pelajaran PKn.
D. Desain Penelitian
Pardjono, dkk 2007: 21, ada banyak model penelitian tindakan, diantaranya adalah model Kurt Lewin, Kemmis dan Mc Taggart, Model Ebbut, Model Elliot,
dan Model Mc. Kerman. Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart pada tahun 1988. Model
Kemmis dan Mc Taggart Aqib, 2009: 22 dalam satu siklus penelitian terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan planning, tindakan dan observasi acting and
observing, dan refleksi reflecting. Banyaknya sikuls penelitian yang digunakan adalah dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
Apabila divisualisasikan dalam bentuk gambar akan nampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan dari Kemmis Taggart Pardjono, 2007:22
50 Penjelasan dari tahapan-tahapan pada gambar di atas adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melakukan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Pada tahap perencanaan,
peneliti menentukan apa, kapan, dimana, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Rencana tindakan adalah prosedur yang dilakukan oleh guru dalam
rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Pada penelitian ini, rencana tindakan yang akan dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction PBI untuk meningkatkan critical thinking siswa pada mata pelajaran PKn. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan yang
melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti dengan bantuan teman sejawat. Antar guru dan peneliti saling melakukan
kolaborasi baik dalam penelitian maupun penyusunan rancangan kegiatan yang memerlukan adanya kesepakatan antara peneliti dan guru. Pada tahap perencanaan,
peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam peneitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dengan mengimplementasikan model pembelajaran Problem Based Instruction PBI.
b. Peneliti bersama guru melakukan workshop terkait pelaksanaan model
Problem Based Instruction PBI sesuai dengan Renvana pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat.
51 c.
Instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi pelaksanaan model PBI oleh guru dan lembar observasi critical thinking siswa serta skala critical
thinking siswa yang akan diisi oleh siswa pada akhir siklus.
2. Tindakan dan Pengamatan
Tindakan adalah implementasi pada proses belajar mengajar yang sebenarnya Pardjono, 2007: 29. Implementasi dari tindakan harus dipikirkan dengan matang
sebelumnya dan dilaporkan hasilnya. Tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun yaitu guru melaksanakan pembelajaran PKn
menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction PBI. Pelaksanaan tindakan sekaligus dilakukan pengamatan. Pelaksanaan tindakan membutuhkan
kolaborasi antara guru dan pengamat observer. Pengamatan pelaksanaan PTK bisa lebih dari satu orang atau melibatkan pihak lain yang telah ditentukan oleh
peneliti yaitu teman sejawat. Pengamatan observasi merupakan kegiatan utama dalam PTK yaitu
merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pardjono 2007:29 mengungkapkan bahwa pengamatan
berfungsi sebagai pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Pengamatan dilakukan peneliti secara cermat dan
jeli dalam setiap mengamati proses pembelajaran. Kegiatan pengamatan yang dilakukan dengan menyiapkan instrumen atau alat-alat observasi seperti pedoman
observasi, jurnal harian, dan alat-alat perekam seperti kamera foto dan video untuk merekam semua kejadian di dalam kelas agar terdapat dokumentasi dan dapat
52 dijadikan sebagai bahan analisa berdasarkan masalah yang dihadapi. Setiap hal
yang diamati juga perlu dicatat secara rinci dalam jurnal harian mengenai jalannya tindakan.
3. Refleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi diri yang secara kritis dilakukan oleh tim peneliti, kolaborator, outsider, dan orang-orang yang terlibat di dalam penelitian
Pardjono, 2007: 30. Refleksi dilakukan setelah tindakan dan pengamatan. Refleksi dilakukan secara terbuka dengan melakukan diskusi dalam tim. Refleksi
dilakukan pada akhir setiap siklus, dan berdasarkan refleksi ini dilakukan perbaikan pada rencana tindakan action plan untuk diimplementasikan pada siklus
berikutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, skala critical thinking, dan dokumentasi. Penjelasan dari
masing-masing teknik tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Observasi Sanjaya 2009: 86 menyatakan bahwa observasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan
diamati atau diteliti. Kusumah Dwitagama 2010: 66 menyatakan bahwa observasi merupakan pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti melihat
situasi penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
53 observasi merupakan teknik pengumplan data dengan mengamati kejadian yang
berlangsung dan mencatatnya di dalam instrumen observasi yang digunakan, dalam hal ini adalah lembar observasi.
Observasi memiliki dua jenis yaiu observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Sanjaya 2009:92 menjelaskan bahwa observasi partisipatif
merupakan observasi dimana observer terlibat langsung dalam kegiatan observasi, sehingga subyek observasi tidak mengetahui bahwa mereka sedang diobservasi.
Sedangkan observasi non partisipatis artinya observasi yang tidak melibatkan observer dalam kegiatan yang diobservasi. Dengan kata lain, peneliti murni
bertindak hanya sebagai pengamat, bukan turut serta dalam kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menggunakan jenis observasi non partisipatif, dimana observer murni bertindak sebagai peneliti. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan sebagai cara untuk mengumpulkan data melalui pengamatan di lokasi penelitian selama proses tindakan dilaksanakan. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran PKn dengan menggunakan model Problem Based Instruction PBI.
Setiap hal dicatat sebagai data sesuai keadaan yang sebenarnya dan tidak boleh dibuat-buat, kemudian data dicatat pada lembar obsevasi. Lembar observasi
digunakan untuk mencatat setiap tindakan guru dan perilaku siswa berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
scorring dengan ketentuan “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberi skor 0.
54 2.
Skala Sikap Skala adalah seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subyek, obyek,
atau tingkah laku dengan tujuan mengukur sifat yang biasa digunakan untuk mengukur sikap, nilai-nilai, dan minat, dimana skala digunakan untuk mengukur
seberapa jauh seseorang memiliki ciri yang diteliti Kusumah Dwitagama, 2010: 79. Dari pernyataan tersebut, skala berisi daftar pernyataan tertulis yang diberikan
kepada subyek yang diteliti. Salah satu jenis skala adalah skala Likert. Skala Likert menurut Kusumah Dwitagama 2010: 79 adalah skala yang
menyajikan sejumlah pernyataan positif dan negatif mengenai suatu obyek sikap. Pernyataan positif mengandung makna bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan
kondisi yang diharapkan yaitu siswa yang mampu berpikir kritis, sedangkan pernyataan negatif mengandung makna bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai
dengan kondisi dan situasi yang diharapkan. Responden dalam skala Likert menunjukkan persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memiliki salah
satu dari pilihan jawaban yang tersedia. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menggunakan skala Likert untuk
mengetahui critical thinking siswa pada mata pelajaran PKn. Skala critical thinking pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Instruction.
55 3.
Dokumentasi Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP dan dokumen foto untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan model Problem Based Instruction PBI.
F. Instrumen Penelitian