Sejarah Singkat Starbucks Coffee

espresso ala Italia yang segar dan bercita rasa tinggi. Starbucks Coffee juga menyediakan berbagai makanan ringan berua kue kering dan basah, peralatan dan aksesori yang berkaitan dengan minum kopi, serta permen dan gula-gula. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk menempatkan Starbucks sebagai merek dalam pasar coffee bars yang paling terkenal. Ketika Howard Schultz memegang jabatan tertinggi sebagai Direktur operasional ritel dan marketing. Starbucks mengembangkan budaya menkmati hidangan kopi di coffe bar . Budaya ini diadopsi oleh Schultz dari bar – bar kecil yang menyediakan hidangan kopi dan teh di Milan, Italia. Eksperimen ini pada akhirnya menjadi ciri khas perusahaan dalam mendistribusikan pelayanannya. Tidak hanya berdiri sendiri sebagai kedai kopi, tetapi Starbucks juga membuka kedai kopi di tempat – tempat yang cukup strategis seperti di bandara, mall maupun hotel berbintang. Hingga saat ini 2014 total kedai Starbucks Coffee yang tersebar di seluruh dunia telah mencapai 20.100. Dari jumlah tersebut 11.500 kedai terdapat di Amerika Serikat, sisanya tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia anak perusahaan PT Mitra Adi Perkasa merupakan pemegang lisensi Starbucks Coffee International, dengan membuka coffee shop pertama Starbucks di Jakarta pada tanggal 17 Mei 2002, berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. PT Sari Coffee Indonesia merupakan pemegang hak tunggal untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks di Indonesia. Lisensi Starbucks yang dipegang PT Sari Coffee Indonesia dapat dicabut oleh licensor apabila tidak memenuhi persyaratan yang tertera pada kontrak yang menyangkut hal pendirian dan pengelolaan. Syarat – syarat tersebut meliputi standarisasi kualitas produk, pelayanan, kebersihan, penempatan lokasi coffee shop harus berada di pojok, desain ruangan, peralatan yang digunakan, strategi pemasaran, laporan keuangan dan pelatihan pegawai-pegawai yang bekerja di Sarbucks, khusus untuk bahan dasar yang digunakan dalam semua produk Starbucks dan perlengkapan outlet dari kursi, meja, hingga ornamen – ornamen di dinding di impor langsung dari Amerika. Bahan dasar yang tidak di impor hanya susu dan air.

B. Visi dan Misi Starbucks Coffee

Sebagai perusahaan penjual kopi berkelas dunia. Starbucks mengutamakan pelayanan demi kenyamanan pelanggannya serta menciptakan komunikasi yang efektif antara semua partner dan customer pelanggan. Menjadi “ third place ” bagi para pelanggan merupakan salah satu visi dan misi Starbucks Coffee. Perusahaan menginginkan kedai kopinya sebagai tempat ketiga bagi seluruh pelanggannya setelah rumah dan kantor mereka. Para partners sebutan untuk barista yang bekerja di Starbucks harus dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan para pelanggan maupun dengan para patner lainnya, menghargai perbedaan yang ada di dalam masing-masing individu, tanpa membeda – bedakannya. Sehingga setiap pelanggan yang datang ke dalam Starbucks Coffee dapat merasakan atmosfir rumah ketiga. Starbucks Coffee memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan aktivitas melayani pelanggannya agar selalu dapat memuaskan keinginan para

Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

2 9 25

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

0 2 12

Pengaruh Media Sosial terhadap Purchase Decision Melalui Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konsumen Starbucks di Bandung).

4 22 27

Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect pada Brand Performance: Brand Loyalty Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Coffee Shop Starbucks).

0 0 30

INTERNET MARKETING DALAM PEMBENTUKAN WORD OF MOUTH DAN BRAND AWARENESS UNTUK MEMUNCULKAN INTENTION TO BUY KILLEDMERCH GUNUNG ANYAR SURABAYA.

2 9 78

Analisis Pengaruh Endorser Credibility pada Intention to Buy the Brand yang Dimediasi oleh Attitude Towart Brand IMG 20160222 0001

0 0 1

Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

1 3 8

20 Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

0 0 11