Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Internet Marketing Kuesioner pada variabel internet marketing menggunakan skala data 1-4, dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang internet marketing yang diterima sangat tidak menarik. Sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa internet marketing yang diterima responden sangat menarik. Skala data tersebut sebagai berikut . Tabel 5.9 Skala Data Internet Marketing Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Menarik 2 1,76 – 2,50 Cukup Menarik 3 2,51 – 3,25 Menarik 4 3,26 – 4,00 Sangat Menarik Sumber: Data diolah oleh penulis 2017 Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.9, rata-rata skor prespsi konsumen terhadap internet marketing sebesar 2,32 yang termasuk kategori cukup menarik. Responden berpendapat bahwa akun media sosial, kecepatan memperoleh informasi, informasi yang mudah dipahami konsumen dan informasi yang selalu diperbaharui oleh pihak Starbucks cukup menarik. 2. Brand Awareness Kuesioner pada variabel brand awareness menggunakan skala data 1-4, dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang brand awareness yang diterima sangat rendah. Sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa brand awareness yang diterima responden sangat tinggi. Skala data tersebut sebagai berikut. Tabel 5.10 Data Brand Awareness Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,75 Sangat Rendah 2 1,76 – 2,50 Rendah 3 2,51 – 3,25 Tinggi 4 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi Sumber : Data diolah oleh peneliti 2017 Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.10, rata-rata skor prespsi konsumen terhadap internet marketing sebesar 2,8 yang termasuk kategori tinggi. Responden berpendapat bahwa kemampuan mengingat Starbucks ketika ditanya, kemampuan mengenali logo Starbucks dan memasukkan Starbucks kedalam alternatif pilihan ketika membeli produk sudah tinggi. 3. Intention to Buy Kuesioner pada variabel intention to buy menggunakan skala data 1-4, dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang intention to buy yang diterima sangat kecil. Sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa intention to buy yang diterima responden sangat besar. Skala data tersebut sebagai berikut . Tabel 5.11 Data Intention to Buy Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,75 Sangat Kecil 2 1,76 – 2,50 Kecil 3 2,51 – 3,25 Besar 4 3,26 – 4,00 Sangat Besar Sumber: Data diolah oleh penulis 2017 Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.11, rata-rata skor prespsi konsumen terhadap intention to buy sebesar 2,41 yang termasuk kategori kecil. Responden berpendapat bahwa usaha mencari informasi yang mendukung, mengikuti informasi terbaru, dan merasa bersemangat bila teman-teman membicarakan tentang produk Starbucks rendah. 4. Buying Decision Kuesioner pada variabel buying decision menggunakan skala data 1-4, dimana skala 1 menunjukkan bahwa presepsi responden tentang buying decision yang diterima sangat tidak yakin. Sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa buying decision yang diterima responden sangat yakin. Skala data tersebut sebagai berikut . Tabel 5.12 Data Buying Decision Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,75 Sangat Tidak Yakin 2 1,76 – 2,50 Cukup Yakin 3 2,51 – 3,25 Yakin 4 3,26 – 4,00 Sangat Yakin Sumber: Data diolah oleh penulis 2017 Dari kategori yang tersaji pada tabel 5.12, rata-rata skor prespsi konsumen terhadap buying decision sebesar 3,11 yang termasuk kategori yakin. Responden berpendapat bahwa dengan melakukan evaluasi pemilihan produk sebelum membeli, serta melakukan keputusan pemembelian atas pertimbangan tertentu sudah yakin.

D. Model Pegukuran

Outer Model Model pengukuran digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas instrument. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur Cooper et al., 2006 dalam Abdilah dan Hartono, 2015:194. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam menjawab item pertanyaan dalam kuesioner atau instrumen penelitian Abdilah dan Hartono, 2015:194. Indikator reflektif diuji dengan convergent validity, discriminant validity, average variance extracted AVE, dan composite reliability . 1. Uji Validitas Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator reflektif dinilai berdasarkan convergent validity, discriminant validity, dan average variance extracted AVE. Uji validitas konvergen convergent validity dinilai berdasarkan loading factor korelasi antara skor itemskor komponen dengn skor konstruk indikator-indikator yang mengukur konstruk tersebut. Skor yang digunakan untuk loading factor 0.60 dianggap valid. Nilai korelasi cross loading dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten lainnya Wiyono,2011: 403. Kriteria nilai average variance extracted AVE dianggap valid jika AVE 0.50 Wiyono,2011: 403. Uji validitas diskriminan discriminant validity dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruknya Adapun uji validitas sebagai berikut : a. Covergent Validity Berikut hasil uji convergent validity . Tabel 5.13 Hasil Uji Convergent Validity Validitas Hasil Uji Status Pengaruh Outer Loading Outer Loading Convergent Validity IM  IM1 0.651 Valid IM  IM2 0.586 Tidak Valid IM  IM3 0.740 Valid IM  IM4 0.447 Tidak Valid IM  IM5 0.577 Tidak Valid IM  IM6 0.800 Valid BA  BA1 0.736 Valid BA  BA2 0.808 Valid BA  BA3 0.732 Valid BA  BA4 0.059 Tidak Valid ITB  ITB1 0.486 Tidak Valid ITB  ITB2 0.336 Tidak Valid ITB  ITB3 0.772 Valid ITB  ITB4 0.813 Valid ITB  ITB5 0.783 Valid BD  BA1 0.726 Valid BD  BA2 0.430 Tidak Valid BD  BA3 0.433 Tidak Valid BD  BA4 0.740 Valid BD  BA5 0.748 Valid BD  BA6 0.771 Valid Sumber : Data diolah dengan WarpPLS 5.0 Dari tabel 5.13 terdapat indikator yang tidak memenuhi kriteria outer loading 0.6. Indikator yang tidak valid, oleh peneliti tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas dan pengolahan data seperti pada tabel 5.10.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

2 9 25

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

0 2 12

Pengaruh Media Sosial terhadap Purchase Decision Melalui Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konsumen Starbucks di Bandung).

4 22 27

Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect pada Brand Performance: Brand Loyalty Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Coffee Shop Starbucks).

0 0 30

INTERNET MARKETING DALAM PEMBENTUKAN WORD OF MOUTH DAN BRAND AWARENESS UNTUK MEMUNCULKAN INTENTION TO BUY KILLEDMERCH GUNUNG ANYAR SURABAYA.

2 9 78

Analisis Pengaruh Endorser Credibility pada Intention to Buy the Brand yang Dimediasi oleh Attitude Towart Brand IMG 20160222 0001

0 0 1

Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

1 3 8

20 Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

0 0 11