Manajemen Pemasaran Starbucks GAMBARAN UMUM SUBYEK PERUSAHAAN

untuk mengekspresikan pengalaman mereka dengan sejarah Starbucks, dan perusahaan berusaha “secara pribadi” bergabung dalam diskusi. 4. Pemasaran Merek Strategi pemasaran Starbucks selalu berfokus pada word of mouth yaitu perkataan mulut. Iklan dan menjaga kualitas tinggi dari produk dan layanan mereka yang berbicara sendiri. Selain itu Starbucks juga mempraktikan marketing mix yang terdiri dari 7P product, price ,place, peomotion, place, promotion, people, physical evidence dan process dalam perusahaannya, sebagai berikut : 1. Product Starbucks dikenal karena produk kopinya yang mendunia dan memiliki rasa kopi yang sama di setiap gerai. Starbucks mementingkan rasa kopi yang mereka buat harus sama bagi setiap pelanggan di setiap gerai yang dibuka oleh karena itu mereka memiliki standar yang sama dari setiap produk kopi yang mereka jual karena kopinya harus sudah melewati proses fair trade dan seleksi organik. Selain menjual kopi Starbucks menjual makanan sebagai teman saat minum kopi. Namun untuk makanan di setiap gerai Starbucks mempunyai varian makanan yang berbeda, namun resep dan rasanya harus memenuhi standar di setiap gerai yang ada. 2. Price Produk yang dijual Starbucks menggunakan bahan baku yang memiliki standar tinggi yang harus melewati beberapa proses, agar mendapatkan kualitas yang bagus dan menghasilkan cita rasa yang enak dan nikmat. Maka Starbucks mematok harga kopi diatas rata-rata kopi pada umumnya. 3. Place Produk kopi yang dijual dijual di Starbucks merupakan kopi yang mempunyai kualitas premium dan harga yang relatif tinggi dengan demikian penempatan gerai Starbucks memiliki perttimbangan tertentu. Starbucks biasanya ada di daerah pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat jajanan makanan, dan destinasi pariwisata. Dari penempatan gerai Starbucks tersebut terlihat target pasar yang dituju oleh Starbucks yaitu penikmat kopi, pekerja kantoran, kaum muda dan wisatawan. 4. Promotion Starbucks sering melakukan promo hal ini dilakukan sebagai salah satu cara memperkenalkan produk kepada konsumen. Promo yang dilakukan terdiri dari promosi yang diterapkan untuk semua gerai dan promosi yang dilakukan oleh kebijakan gerai, misalnya promo pengguna kartu kredit dari bank tertentu, promo kartu member, melalui media sosial. 5. People Starbucks memiliki dua divisi dalam bagian pekerjaan yaitu barista dan manjemen toko. Barista sendiri masih dibagi menjadi dua yaitu barista full time dan barista part time . Barista di Starbucks diwajibkan untuk hafal akan kesukaan atau minuman favorite konsumen dan hafal dengan nama mereka, dengan tujuan supaya Starbucks dapat lebih dekat dengan konsumen. Manajemen toko dibagi menjadi yaitu district manajer dan store manajer . 6. Phyisical Evidence Desain gerai Starbucks menggunakan aliran “ coffee house ” dimana desain tersebut cenderung memiliki warna gelap seperti warna kayu atau warna kopi, kursi dan meja digerai dibuat dari kayu serta desain lampu-lampu yang diletakkan menggantung didalam gerai. 7. Proces Ketika karyawan melayani konsumen di Starbucks, umumnya prosedur yang digunakan melayani pelanggan ketika pelanggan memesan kopi di kasir, setelah membayar lalu dibuat pesananya dan nama konsumen ditulis digelas tersebut, kemudian nama konsumen akan dipangil jika pesanan sudah tersedia.

G. Manajemen Opersari Starbucks

Manajemen operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi seperti : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses transformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. Berikut adalah analisis rantai nilai Starbucks Coffee Indonesia berdasarkan primary activities dan support activities . 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indoensia Analisis primary activities meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar, penjualan, pemasaran dan pelayanan terhadap pelanggan. a. Logistik masuk Logistik masuk meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku tersebut adalah biji kopi, untuk memilih bahan baku Starbucks memiliki tim yang melakukan penelitian mengenai kopi tim ini disebut “ Starbucks Coffee Buyer ”. Tim ini bertugas mengevaluasi ribuan sampel yang dikirim oleh para petani kopi tiap tahunnya. Tim ini menghabiskan waktu 18 minggu dalam 1 tahun untuk mengelilingi dunia agar mendapatkan biji kopi dengan kualitas yang terbaik. Selain itu tujuan dari penelitian ke penjuru duia adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kopi dan menjalin hubungan baik dengan para pemasok biji kopi. Sampel biji kopi dikirimkan oleh para pemasok akan dicek, dengan mengambil 10 –20 biji yang telah dikirim untuk diproses, apabila hasil pemrosesan tersebut memenuhi standar, maka Starbucks akan menjalin kerjasama dengan pemasok. b. Operasi Starbucks akan memproses biji kopi terseut agar menjadi kopi yang berkualitas. Starbucks memiliki proses pemanggangan kopi khusus yang disebut dengan Starbucks Roast . Dalam memproses biji kopi Starbucks

Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

2 9 25

ANALISIS PENGARUH INTERNET MARKETING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS PADA Analisis Pengaruh Internet Marketing Terhadap Pembentukan Brand Awarness Pada Perusahaan Grosir Pakaian OMR Group Solo.

0 2 12

Pengaruh Media Sosial terhadap Purchase Decision Melalui Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konsumen Starbucks di Bandung).

4 22 27

Pengaruh Brand Trust dan Brand Affect pada Brand Performance: Brand Loyalty Sebagai Faktor Mediasi (Studi Kasus Coffee Shop Starbucks).

0 0 30

INTERNET MARKETING DALAM PEMBENTUKAN WORD OF MOUTH DAN BRAND AWARENESS UNTUK MEMUNCULKAN INTENTION TO BUY KILLEDMERCH GUNUNG ANYAR SURABAYA.

2 9 78

Analisis Pengaruh Endorser Credibility pada Intention to Buy the Brand yang Dimediasi oleh Attitude Towart Brand IMG 20160222 0001

0 0 1

Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

1 3 8

20 Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan Intention to Buy

0 0 11