249
Ilmu Pengetahuan Sosial
Berdasarkan kegiatan di atas, kamu sudah mengetahui bahwa proses pewarisan budaya dalam masyarakat terjadi setidaknya melalui tiga proses
yaitu sosialisasi, internalisasi, dan enkulturasi. Ketiga proses tersebut saling berkaitan.
Gambar 4.19
Bagan internalisasi, enkulturasi, sosialisasi
a. Sosialisasi
Dalam proses sosialisasi, seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan berbagai
individu di lingkungan keluarganya. Selanjutnya, individu mulai berhubungan dengan individu lain di sekitar lingkungan kehidupannya seperti lingkungan
teman sepermainan, sekolah, tempat kerja. Dalam sosialisasi, individu belajar bagaimana bertindak atau berbudaya di dalam masyarakat. Di dalam
proses sosialisasi, seseorang akan belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola
perilaku masyarakatnya. Dari sosialisasi ini, dimulailah proses belajar mengenai berbagai hal termasuk di dalamnya belajar mengenai budaya dan
jati diri bangsa.
b. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses belajar manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan,
KDVUDWQDIVXGDQHPRVL\DQJNHPXGLDQPHPEHQWXNNHSULEDGLDQ,QWHUQDOLVDVL budaya sebagai sarana penyerapan nilai sosial budaya dalam diri seseorang
atau masyarakat. Internalisasi juga dapat dikatakan sebagai proses masuknya unsur baru di masyarakat untuk dapat dihayati, diterima sehingga mendarah
daging dalam segala tindakan manusia.
sosialisasi Proses Belajar
internalisasi Penyerapan hasil dari
hasil proses belajar
internalisasi Pembudayaan atau penyesuaian dari hasil
belajar
Di unduh dari : Bukupaket.com
250
SMPMTs Kelas IX
c. Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan
menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil keluarga ke lingkungan yang lebih besar masyarakat. Misalnya, anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu
makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota- anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam
keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat,
ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan atau belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada
mulanya, hal yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian, sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari
XQVXUXQVXUEXGD\DODLQQ\D\DQJOHELKNRPSOHNVGDQEHUVLIDWDEVWUDN Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam
tindakan orang lain setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kehidupan
kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap. Tahap selanjutnya adalah norma yang mengatur tindakannya
tersebut kemudian dibudayakan.
Sumber: httpwww.ajicahyopatrra.blogspot.com
Gambar 4.20 Gotong royong dan kerja bakti sebagai salah satu nilai luhur bangsa harus
mulai dikenalkan pada generasi muda di lingkungan sekolah.
3. Sarana dan Media Pewarisan Budaya