175
Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Penetapan Tariff
Tariff adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara. Tujuan diadakannya tariff adalah untuk mengisi kas
negara, dan melindungi industri dalam negeri. Jenis-jenis tariff di antaranya terdiri atas tariff ekspor, tariff transito, dan
tariff LPSRU7DULIHNVSRUGLNHQDNDQWHUKDGDSEDUDQJ\DQJGLHNVSRUNHQHJDUD
lain. Tariff transito dikenakan terhadap barang yang melintasi wilayah suatu negara dengan ketentuan barang tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain.
Tariff impor dikenakan terhadap barang-barang yang diimpor dari negara lain.
2. Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri. Dibatasinya jumlah produk impor
mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat bersaing dan laku di pasaran.
3. Larangan Ekspor dan Impor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar melewati batas negara karena alasan-alasan tertentu.
Contohnya, pelarangan ekspor kulit binatang melata dan tumbuh-tumbuhan yang dilindungi.
Adapun larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu karena alasan-alasan
tertentu. Misalnya, Indonesia memberlakukan kebijakan pelarangan impor beberapa jenis plastik bekas.
4. Subsidi
Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dalam negeri agar dapat menjual barang lebih murah sehingga dapat bersaing dengan
barang impor. Dengan adanya subsidi, biaya produksi suatu produk menjadi murah hingga harga jualnya menjadi lebih murah dari pada produk impor.
Subsidi biasanya diberikan pemerintah dalam bentuk modal, keahlian, mesin-
PHVLQSHUDODWDQNHULQJDQDQSDMDNSHQJHPEDOLDQSDMDNIDVLOLWDVNUHGLWGDQ subsidi harga.
Di unduh dari : Bukupaket.com
176
SMPMTs Kelas IX
5. Premi
Premi merupakan pemberian dana dalam bentuk uang kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh
pemerintah. Adanya premi dan subsidi mendorong produsen dalam negeri untuk terus meningkatkan hasil produksi dengan harga jual yang terjangkau.
6. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Kebijakan ini bertujuan
meningkatkan daya saing produk dan menguasai pasaran di luar negeri.
7. Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri rupiah terhadap mata uang asing. Kebijakan devaluasi
membuat harga barang yang ekspor ke luar negeri menjadi lebih murah jika diukur dengan mata uang asing dengan tujuan meningkatkan daya beli di
pasar internasional
f. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Ekonomi
6HVXDL GHQJDQ SULQVLS SROLWLN OXDU QHJHUL \DQJ EHEDV DNWLI QHJDUD NLWD VHODOX EHUXVDKD XQWXN EHUSHUDQ DNWLI GDODP EHUEDJDL NHUMD VDPD HNRQRPL
antarnegara, baik kerja sama tingkat regional maupun internasional. Peran DNWLI ,QGRQHVLD GDODP NHUMD VDPD HNRQRPL DQWDUQHJDUD DQWDUD ODLQ VHEDJDL
berikut.
1. Indonesia sebagai Pelopor dan Pendiri Organisasi Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Berikut ini contoh peranan Indonesia sebagai pelopor dan sekaligus pendiri organisasi kerja sama ekonomi antarnegara.
1 Indonesia bersama Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand, dan Filipina menandatangani Deklarasi Singapura sebagai
tonggak berdirinya kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara yang disingkat AFTA.
2 Indonesia bersama Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand, Filipina,
Korea Selatan, dan Kanada, ikut serta memprakarsai terbentuknya APEC pada tahun 1993.
Di unduh dari : Bukupaket.com
177
Ilmu Pengetahuan Sosial
3 Indonesia juga memprakarsai hubungan perdagangan bilateral dengan beberapa negara, seperti dengan Jepang, RRC, Rusia, dan
Kanada.
2. Indonesia sebagai Anggota Aktif Berbagai Organisasi Kerja Sama Ekonomi Antarnegara