Perilaku Seksual Definisi Operasional

50 c. Self-affirmation reflections adalah strategi kognitif untuk menegaskan hal positif yang dimiliki individu untuk menghadapi ancaman pada masa kini dan masa lalu Hepper, Gramzow, Sedikides, 2010; Hepper, Sedikides, Cai, 2013. d. Defesiveness adalah strategi kognitif dan perilaku yang bertujuan untuk menghindari, meminimalkan, dan mengurangi timbal balik yang negatif Hepper, Gramzow, Sedikides, 2010; Hepper, Sedikides, Cai, 2013. Strategi self- enhancement dan self- protection akan diukur dengan menggunakan Self-Enhancement and Self-Protection Strategies Scale Short Form . Skala ini mengukur 4 strategi self-enhancement dan self-protectionyaitu positivity embracement , favorable construalss, self- affirming reflectionss, dan defensiveness . Semakin tinggi skor strategi positivity embracement, maka semakin tinggi kecenderungan individu menggunakan strategi positivity embracement tersebut. Demikian pula dengan strategi favorable construalss,self-affirming reflectionss , dandefensiveness.Sebaliknya, semakin rendah skor strategi positivity embracement , maka semakin rendah kecenderungan individu menggunakan strategi positivity embracement tersebut. Demikian pula dengan strategi favorable construals ,self-affirming reflections, dandefensiveness. 51

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah remaja yang sedang berpacaran.Kriteria subjek yang dipilih adalah remaja laki-laki dan perempuan yang tergolong dalam usia remaja dan sedang berpacaran. Individu tergolong usia remaja jika berusia 10 tahun sampai dengan 22 tahun Steinberg, 2002. Alasan peneliti memilih subjek remaja khususnya yang berpacaran karena peneliti berasumsi jika remaja berpacaran maka lebih besar kemungkinan untuk melakukan perilaku seksual dibandingkan remaja yang tidak berpacaran. Dengan demikian, peneliti dapat mengukur perilaku seksual yang dilakukan subjek. Jenis pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah snowball sampling.Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya kecil atau sedikit, tetapi makin lama makin banyak Sugiyono, 2013. Pada awalnyamelalui media sosial peneliti menyebarkan link survey online dalam lingkup kecil yaitu kepada teman- teman peneliti yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian. Kemudian, peneliti meminta teman- teman subjek untuk mengisi survei tersebut dan menyebarkan link tersebut kepada teman- temannya yang lain dengan kriteria remaja yang berpacaran, demikian pula seterusnya. Dengan menggunakan snowball sampling, peneliti mendapatkan rekomendasi subjek yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian sehingga dapat mereduksi subjek yang tidak sesuai dengan kriteria subjek penelitian untuk ikut mengisi surveionline tersebut.