Bentuk-Bentuk Perilaku Seksualpada Remaja

19 g. Ditempel menempelkan tubuh danatau alat vital ke tubuh pacar Ditempel menempelkan tubuh danatau alat vital ke tubuh pacar meruupakan perilaku menempelkan dan menggesek- gesekkan organ kelamin. Perilaku ini juga sering disebut dengan petting . h. Hubungan Seksual Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pria dan wanita yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual.

6. Dampak Tingginya Perilaku Seksual pada Remaja

Secara psikologis, dampak yang diakibatkan oleh tingginya perilaku seksual pada remaja adalah perasaan bersalah, depresi, perasaan takut, berdosa dan marah Sarwono, 2003. Sedangkan secara fisiologis dapat berdampak pada terganggunya kesehatan, risiko kehamilan dan kematian bayi yang tinggi, dan tertular penyakit seksual. Secara sosial dapat berdampak pada cemoohan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya Sarwono, 2003. Dampak tingginya perilaku seksual pada remaja diperparah dengan kondisi fisik, kognitif, dan mental emosional mereka sedang berkembang pesat. Keadaan tersebut membuat seringnya perilaku seksual yang 20 dilakukan pada usia remaja dapat mempengaruhi suasana hati dan perkembangan otak remaja sampai dewasa Wahyudi, 2015.

7. Pengukuran Perilaku seksual

Peneliti menggunakan skala perilaku seksual yang dibuat sendiri oleh peneliti. Skala ini menanyakan kepada remaja mengenai perilaku seksual yang dilakukan bersama pacar selama 1 bulan terakhir mulai dari berpegangan tangan hingga berhubungan seksual. Peneliti tidak menggunakan skala perilaku seksual yang sudah ada karena pada skala yang sudah ada terdapat kata-kata yang sulit dipahami dalam pertanyaan-pertanyaannya seperti pada Sexual Risk Survey SRS Turchik Garske, 2009. Selain itu, pada skala lain yaitu Adolescent Sexual Activity Index ASAI lebih mengukur pada perilaku seksual berisiko bukan pada perilaku seksual pada umumnya Hansen, Paskett, Carter, 1999.

B. Self-Motive

1. Pengertian

Menurut Leary, 2006 self-motive adalah kecenderungan untuk membangun atau mempertahankan keadaan tertentu dari self- awareness kesadaran diri, self-representationrepresentasi diri, atau self- evaluation evaluasi diri.Menurut Anseel, Lievens, Levy, 2007, self- motive adalah cara orang mencari informasi mengenai dirinya, 21 menginterpretasikan ketepatan informasi tersebut,dan bermaksud untuk merubah perilakunya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa self- motive adalah kecenderungan untuk membangun atau mempertahankan keadaan tertentu dari diri dengan cara mencari informasi mengenai dirinya, menginterpretasikan ketepatannya,dan bermaksud untuk merubah perilakunya.

2. Jenis Self-Motive

a. Self-assesment Menurut Crisp Turner 2010self-assesment adalah hasrat untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya baik positif atau negatif. Sedangkan menurut Gaughan Hogg 2008 self-assesment adalah motif untuk mencari informasi baru mengenai diri untuk menemukan seperti apa individu sesungguhnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa self-assesment adalah hasrat untuk mencari informasi yang sebenarnya mengenai diri kita. b. Self-verification Menurut Crisp Turner 2010self-verification adalah hasrat untuk mengkonfimasi hal-hal yang sudah kita percayai mengenai diri, sekalipun kita melihat diri secara negatif. Sedangkan, Leary 2006mendefinisikann self-verificationsebagai kecenderungan orang untuk memilih dan mencari informasi yang konsisten dengan pandangan yang sudah ada terhadap diri mereka. Gaughan Hogg