71
dilakukan try out, ada beberapa item yang sulit untuk dipahami. Kemudian, peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing untuk merubah
pernyataan pada item tersebut tanpa mengubah maknanya.
B. Pelaksanaan Penelitian
Setelah dilakukan try out pada skala perilaku seksual, serta try out dan perbaikan bahasa pada Self-Enhancement and Self-Protection
Strategies Scale short-form, peneliti memasukkan skala tersebut dalam
survey online surveymonkey. Kemudian, peneliti menyebarkan link
surveyonline melalui media sosial kepada subjek yang sesuai dengan
kriteria penelitian. Adapun kriteria subjek adalah remaja yang sedang berpacaran. Selain diminta untuk mengisi survey online, peneliti juga
meminta subjek untuk menyebarkan link tersebut kepada teman atau
kenalan subjek yang memenuhi kriteria subjek penelitian.
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 6 Juni 2015. Setelah tidak ada lagi subjek yang mengisi survey online tersebut, maka survey
online ditutup aksesnya. Survey online ditutup aksesnya pada tanggal 19
Juni 2015.
C. Gambaran Demografis Subjek Penelitian
Data subjek yang akan dianalisis berjumlah 206 subjek dengan jumlah laki-laki sebanyak 57 orang dan perempuan sebanyak 149 orang.
Rata-rata usia subjek adalah berusia 21.21 SD = 1.774. Subjek pada
72
penelitian ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan 50.8 berasal dari Yogyakarta, 24.3 berasal dari Jawa Barat, 10,6 berasal
dari Jawa Tengah, 9.5 berasal dari Jawa Timur, dan 4.8 berasal dari luar Jawa. Pendidikan subjek sebanyak 82.3 adalah pelajar maupun
mahasiswa, sedangkan sisanya sedang bekerja secara paruh waktu atau penuh sebanyak 15.3 ,dan belumtidak bekerja sebanyak 2.4. Terkait
dengan relasi romantis, semua subjek sedang berpacaran dengan durasi pacaran yang terbanyak adalah sedang berpacaran selama kurang dari 1
tahun 42.8. Durasi lainnya adalah sebanyak 1-2 tahun 24.6, 2-5 tahun 37.2, dan lebih dari 5 tahun 5.3.
D. Analisis Deskriptif
1. Analisis Deskriptif terkait strategi self-enhancement dan self-protection Berikut merupakan tabel yang menunjukkan hasil rata-rata subjek
pada skala self-enhancement dan self-protection: Tabel 4.
Hasil rata-rata subjek pada skala self-enhancement dan self-
protection Strategi
Laki-laki Perempuan
M SD
M SD
Positivity Embracement 21,58
3,67 22,38
3,25 Favorable Construals
20,74 3,37
19,16 3,33
Self-Affirming Reflections 24,49
3,27 24,33
2,73 Defensiveness
16,46 3,83
15,6 3,76
Catatan: N=149, N=57
Dari hasil analisis deskriptif strategi self-enhancement dan self- protection
, kedua kelompok subjek laki-laki dan perempuan cenderung
73
menggunakan strategi self-enhancement dibandingkan strategi self- protection
. Hal ini terlihat dari rata-rata strategi self-enhancement pada subjek laki-laki untuk positivity embracement sebesar 21.58, favorable
contruals sebesar 20.74, self-affirming reflections sebesar 24.49,
sedangkan rata-rata strategi self-protection yaitu defensiveness hanyasebesar 16.46. Demikian halnya untuk subjek perempuan, yang
memiliki rata-rata
strategi self-enhancement
untuk positivity
embracement sebesar 22.38, favorable contruals sebesar 19.16, self-
affirming reflections sebesar 24.33, sedangkan rata-rata strategi self-
protection yaitu defensiveness hanyasebesar 15.6.
Selain itu dari analisis deskriptif juga dapat dilihat bahwa strategi self-enhancement
yaitu self-affirming reflections merupakan strategi yang paling banyak digunakan kedua kelompok subjek laki-laki= 24.49,
perempuan= 24.43. Dari analisis tersebut juga dapat diketahui bahwa favorable contruals
M=20.74 dan defensiveness M=15.6 pada laki- laki sedikit lebih tinggi dibandingkan favorable contruals M=19.16 dan
defensiveness pada perempuan M= 16.46. Namun, rata- rata positivity
embracement sedikit lebih tinggi pada perempuan M= 22.38
dibandingkan dengan laki-laki M= 21.58. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok subjek
cenderung menggunakan strategi self-enhancement dibandingkan strategi self-protection
. Dalam mencari pandangan positif terhadap dirinya, kedua kelompok
subjek lebih
banyak menggunakan
self-affirming