2
dituntut tanggung jawab jika dalam tindakannya ada kesadaran dan kebebasan. Dalam berbagai pilihan dari kebebasannya oleh
karena situasi, entah sadar atau tidak, orang sudah memiliki pilihan dasar dalam hidupnya atau yang disebut optio fundamentalis.
Berdasarkan rangkaian gagasan singkat tersebut uraian mengenai tindakan bermoral secara umum ini akan dibagi dalam
beberapa sub bagian, yakni tindakan, nilai dan norma, hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab serta optio fundamentalis.
B. TINDAKAN MANUSIA
Tindakan manusia berada dalam rentang naluriah, seperti makhluk lain, hingga tindakan bermoral. Untuk kepentingan
penilaian moral, baik kalau dibahas mengenai struktur tindakan.
1. Tindakan Naluriah
Ketika merasa lapar secara naluriah manusia akan makan. Ketika haus secara naluriah manusia akan minum. Ketika kejatuhan
air pada matanya, manusia spontan akan menutup kelopak mata. Demikian juga hewan, ketika ia merasa lapar, hewan akan makan.
Tindakan naluriah merupakan tindakan yang tidak disadari.
Meskipun demikian, tindakan naluriah manusia berbeda dengan binatang. Ketika binatang lapar dan di hadapannya ada
makanan, binatang niscaya akan makan. Namun berbeda dengan binatang, tindakan manusia meskipun naluriah niscaya tetap
tersedia ruang untuk kemauan atau kehendak bebas. Ketika manusia lapar dan di hadapannya tersedia makanan, manusia
secara naluriah akan makan, namun dapat juga karena ia berpuasa, maka ia tidak makan Bertens, 2007:11-14. Tindakan tidak makan
karena berpuasa adalah tindakan yang disadari.
Tindakan tidak disadari dan disadari tentu saja tidak dapat pilah sepenuhnya. Selalu ada hubungan antara tindakan tak disadari
dan disadari, antara tindakan naluriah dan tindakan manusiawi, karena subjeknya adalah manusia, makhluk yang melampaui
3
binatang. Sehubungan dengan itu kejujuran dan keterbukaan orang yang bertindak sangat diperlukan jika diperlukan guna penilaian
moral Chang, 2001:52.
2. Tindakan Manusiawi
Kata manusiawi menunjuk pada kekhasan manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Yang khas pada manusia
adalah kesadaran pribadi akal dan kehendak bebas. Dengan demikian tindakan disebut manusiawi jika mengandung unsur-
unsur tersebut, entah sebagian atau keseluruhan. Misalnya: belajar, berdoa, bercocok tanam, dan sebagainya.
Kata manusiawi, dalam konteks tindakan, dipakai juga untuk menunjuk pada tindakan yang dapat diterima akal dan budi. Hal-
hal yang diterima akal budi biasanya disebut tindakan baik; dan tindakan yang tidak dapat diterima akal-budi ialah tindakan yang
di luar batas toleransi akal budi. Jika ketidakbaikan suatu tindakan melebihi batas kemanusiaan, disebut tidak manusiawi. Maka
tindakan manusia yang tidak dapat diterima akal dan budi, sering disebut sebagai tindakan tidak manusiawi. Misalnya: memperbudak
orang lain, menganiaya dengan kejam, dan sebagainya.
Dengan demikian tindakan manusiawi dalam arti luas adalah tindakan yang melibatkan kesadaran akal, kehendak bebas,
dan budi hati. Adapun dalam arti sempit, tindakan manusiawi melibatkan unsur kesadaran dan kehendak bebas, entah tindakan
itu bernilai baik atau tidak. Meskipun tindakan manusia itu tidak bernilai baik, namun jika dilakukan dengan sadar dan bebas itupun
sudah manusiawi, karena melibatkan unsur khas manusia yakni akal dan kehendak bebas Chang, 2001: 52.
3. Tindakan Bermoral