Millenium Development Goals MDGs

32 2. Dasar-dasar kebenaran pengelolaan hutan, yaitu pernyataan yang mengikat tentang dasar-dasar kebenaran bagi satu persetujuan dunia tentang pengelolaan, pelestarian, dan pembangunan berkesinambungan dari semua jenis hutan. Dasar- dasar ini menegaskan bahwa hutan adalah suatu unsure penting dalam pembangunan ekonomi, penyerap karbon atmosfer, pemeliharaan keragaman hayati, dan pengelolaan daerah aliran sungai Soejachmoen, dalam Siagian dan Suriadi, 2012. 3. Agenda 21 yang merupakan rancangan lengkap tentang program pembangunan berkesinambungan saat memasuki abad ke-21. Dalam Agenda 21 disebutkan, bahwa selain pemerintah bangsa-bangsa di duna, badan-badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lainnya, maka seluruh lapisan masyarakat perlu memahami konsep pembangunan berkesinambungan. Ditegaskan pula, bahwa terdapat Sembilan kelompok utama yang diharapkan terlibat dalam program ini, yaitu organisasi non pemerintah NGOLSM, pemuda, pekerja, petani dan nelayan, pemerintah lokal, pelaku usaha, perempuan, ilmuwan dan pemuka adat Siagian dan Suriadi, 2012:62.

2.2.6.3 Millenium Development Goals MDGs

Millenium Development Goals terjadi karena adanya kesamaan kemauan dan perhatian terhadap kemiskinan yang diderita oleh masyarakat dari berbagai negara, terutama negara-negara mskin dan sedang berkembang antara lain terwujud dengan kehadiran Pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa yaitu Millenium Development Goals, yang disepakati 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Konferensi Tingkat Tinggi Millennium Millenium Summit pada September tahun 2000. 33 Terdapat delapan tujuan yang dirangkum dalam Millenium Development Goals yang harus dicapai sebelum tahun 2015, yaitu: 1. Menghapuskan tinkat kemiskinan dan kelaparan yang parah. 2. Pencapaian Sekolah Dasar secara umum. 3. Membangun kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. 4. Mengurangi tingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Perlawanan terhadap HIVAIDS, malaria, dan penyakit serius lainnya. 7. Menjamin kesinambungan pembangunan lingkungan. 8. Mengembangkan kerjasama global bagi pembangunan. Kaitan Millenium Development Goals dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang dapat ditinjau dari dua aspek yaitu: 1. Sebagai negara yang memiliki keterbatasan finasisal dan selama ini masih memerlukan dukungan dana dari lembaga-lembaga keuangan inetrbasional, maka perusahaan-perusahaan harus dimnafaatkan sebagai sumber keuangan alternatif, yang sangat signifikan melalui implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Millenium Development Goals sesungguhnya memberi pelajaran kepada umat manusia, bahwa seluruh makhluk hidup berada atau hdup dalam planet yang sama. Oleh karena itu, tidak satu pun dari kelompok makhluk bumi ini yang hidup sendiri atau terpisah dari makhluk lain. Pelaku usaha sebagai salah satu elemen dalam planet yang sama senantiasa mempengaruhi dan dipengaruhi ti ndakan kecil ataupun yang dilakukan oleh elemen manapun juga. MDGs menempatkan pembangunan manusia sebagai focus utama pembangunan, memiliki tengat waktu dan kemajuan yang terukur. MDGs didasarkan 34 pada konsensus dan kemitraan global sambil menekankan tanggung jawab negara berkembang untuk melaksanakan pekerjaan rumah mereka. Sedangkan negara maju berkewajiban mendukung upaya tersebut. Manfaat dari MDGs tidak semata-mata untuk mengukur target dan menentukan indikator dari berbagai bidang pembangunan yang menjadi tujuan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana tujuan pembangunan millenium diindikatorkan pelaksanaannya Siagian dan Suriadi, 2012.

2.2.6.4 Tiga Garis Dasar Triple Bottom Line