Kendala Utama Model Interpretasi Struktural

52 kurangnya tenaga ahli di bidang persuteraan alam, dan 6 keterbatasan teknologi. Tabel 14 menunjukkan bahwa sub-elemen yang merupakan kunci keberhasilan usaha persuteraan alam yang memiliki ranking terbesar yakni sub-elemen 1 kurangnya permodalan dan 3 kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah. Tabel 14. Reachibility Matrix RM Final untuk Elemen Kendala Utama i j DP Rank 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 0 1 1 5 1 2 0 1 0 0 0 1 2 3 3 0 1 1 1 1 1 5 1 4 0 0 1 1 0 0 2 4 5 0 0 1 1 1 1 4 2 6 1 0 0 1 0 1 3 3 D 2 3 4 4 3 5 Level 4 3 2 2 3 1 Keterangan : i,j = kode sub-elemen DP = Driver Power D = Dependence Gambar 14 menyatakan bahwa sub-elemen 1 kurangnya permodalan adalah sub-elemen yang memiliki tingkat kekuatan penggerak terbesar untuk menyebabkan sub-elemen lain yang berada pada bagian atas diagram model struktural. Dan sub-elemen 6 keterbatasan teknologi yang berada paling atas pada diagram tersebut merupakan akibat dari sub elemen lain yang berada di bawahnya. Sedangkan sub elemen yang memiliki jenjang level yang sama seperti 2 sarana dan prasarana terbatas dengan 5 kurangnya tenaga ahli dalam bidang persuteraan alam serta hubungan antara 3 kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah dengan 4 kurangnya akses pemasaran menunjukkan bahwa hubungan kontekstual antar sub-elemen tersebut saling menyebabkan. Gambar 15 merupakan matriks Driver power-Dependence untuk elemen kendala utama. Pada matriks Dp-D, sub-elemen 2 sarana dan prasarana terbatas, 4 kurangnya akses pemasaran dan 6 keterbatasan teknologi termasuk dalam sektor II yakni peubah tidak bebas atau 53 merupakan akibat dari sub-elemen kendala utama lainnya. Sub-elemen 1 kurangnya permodalan dan 5 kurangnya tenaga ahli di bidang persuteraan alam termasuk dalam sektor IV atau peubah tidak bebas independent, yang berarti sub-elemen tersebut sangat menentukan keberhasilan program pengembangan usaha persuteraan alam di Pangalengan, namun punya sedikit ketergantungan terhadap program. L1 L2 L3 L4 Gambar 14. Diagram Model Struktural untuk Elemen Kendala Utama Keterangan : Menyebabkan, L : Level Driver pow er 6 5 IV 1 3 III 4 5 3 6 2 I 2 4 II 1 0 1 2 3 4 5 6 Dependence Gambar 15. Matriks Driver power-Dependence untuk Elemen Kendala Utama Pada sektor III atau peubah pengait linkage terdapat sub-elemen 3 kualitas sumberdaya manusia masih rendah. Sub-elemen ini perlu dikaji secara hati-hati sebab hubungan antar sub-elemen tidak stabil. Setiap tindakan perubahan-perubahan tersebut akan menghasilkan sukses program 1. Kurangnya permodalan 2. Sarana dan prasarana terbatas 3. Kualitas SDM rendah 4. Kurangnya akses pemasaran 5. Kurangnya tenaga ahli di bidang persuteraan alam 6. Keterbatasan teknologi 54 pengembangan usaha persuteraan alam di Pangalengan, sedangkan lemahnya perhatian terhadap terjadinya perubahan-perubahan akan menyebabkan kegagalan program.

5. Lembaga yang Terkait dengan Program

Elemen lembaga yang terkait dengan pelaksanaan program memiliki delapan sub-elemen berdasarkan wawancara mendalam in-depth interview . Sub-elemen tersebut adalah 1 Pemda Kabupaten Bandung, 2 Perum perhutani Unit III, 3 KPH Bandung Selatan, 4 BKPH Pangalengan, 5 Kelomok Tani Hutan KTH, 6 lembaga desa, 7 mitra usaha, dan 8 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Pada Reachibility Matrix elemen lembaga yang terkait dengan pelaksanaan program yang tersaji pada Tabel 15 menunjukkan bahwa sub- elemen yang merupakan kunci keberhasilan pengembangan usaha persuteraan alam di Pangalengan adalah 3 KPH Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Selatan dan 4 BKPH Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Pangalengan. Kedua sub-elemen ini memiliki kekuatan penggerak driver power terbesar. Tabel 15. Reachibility Matrix RM Final untuk Elemen Lembaga yang Terkait dengan Pelaksanaan Program I j DP Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 7 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 7 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 5 0 0 0 1 1 2 4 6 0 0 0 0 1 1 1 1 4 3 7 0 0 0 0 1 1 1 1 4 3 8 0 0 0 1 1 1 0 1 4 3 D 4 4 4 5 8 7 5 7 Level 4 4 4 3 1 2 3 2 Keterangan : i,j = kode sub-elemen DP = Driver Power D = Dependence 55 Gambar 16 merupakan diagram model struktural untuk elemen lembaga yang terkait yang menyatakan bahwa lembaga yang terkait dengan pelaksanaan program yang berada pada level pertama adalah 5 KTH Kelompok Tani Hutan, level kedua adalah 6 Lembaga Desa dan 8 LSM Lembaga Swadaya Masyarakat, pada level ketiga adalah 4 BKPH Pangalengan dan 7 Mitra usaha yang dalam hal ini adalah pabrik tekstil Majalaya. Sedangkan sub-elemen yang berada pada level keempat yaitu 2 Perum Perhutani Unit III, 3 KPH Bandung Selatan, dan 1 Pemda Kabupaten Bandung dimana ketiga sub-elemen ini merupakan sub-elemen yang paling berperan besar untuk melibatkan dan menggerakkan lembaga- lembaga lainnya yang berada pada bagian atasnya sehingga pengembangan usaha persuteraan alam di Kecamatan Pangalengan dapat berhasil. L1 L2 L3 L4 Gambar 16. Diagram Model Struktural untuk Elemen Lembaga yang Terkait dengan Pelaksanaan Program