Pengujian Model DISAIN MODEL STRATEGI PENGALOKASIAN RTH BERBASIS PENGANGGARAN DAERAH

152

6.3. Pengujian Model

Pengujian model dimaksudkan untuk memvalidasi apakah model yang dirancang dapat merefleksikan atau merepresentasikan keadaan sebenarnya. Rancangan model harus memenuhi syarat kecukupan struktur model. Karena itu, perlu dilakukan uji validasi terhadap perilaku yang dihasilkan oleh struktur model tersebut. Validasi perilaku dilakukan dengan membandingkan antara perilaku yang dihasilkan oleh model dengan perilaku sistem nyata. Validasi model dapat dilakukan melalui dua pengujian, yaitu uji validasi struktur dan uji validasi kinerja. Uji validasi struktur lebih menekankan pada keyakinan pada pemeriksaan kebenaran logika pemikiran. Uji ini dilakukan untuk mengetahui struktur model dengan konsep teori empirik. Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menekan lahan RTH sebagai akibat bertambahnya lahan permukiman dan ruang terbangun lainnya RTB. Validasi kinerjaoutput model adalah aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem yang bertujuan untuk memperoleh keyakinan, sejauh mana kinerja model sesuai dengan kinerja sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Caranya adalah dengan membandingkan kinerja model dengan data empiris untuk melihat sejauh mana perilaku kinerja model sesuai dengan data empiris Muhammadi et al. 2001. Berbeda dengan uji validasi kinerja yang lebih menekankan pemeriksaan kebenaran yang taat data empiris. Model yang baik adalah model yang memenuhi kedua syarat tersebut yaitu logis-empiris logico-empirical. Uji validitas kinerja ini dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dikembangkan dapat diterima secara akademik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara memvalidasi output model, yaitu dengan membandingkan output model dengan data empirik. Validasi perilaku model dilakukan dengan melihat beberapa besaran: 1 Absolute mean error AME yaitu penyimpangan selisih antara nilai rata-rata mean hasil simulasi terhadap nilai aktual, 2 Absolute variation error AVE yaitu penyimpangan nilai variasi variance simuasi terhadap aktual. Batas penyimpangan yang dapat diterima atau ditolelir adalah antara 5-10 persen. Berdasarkan hasil validasi, perilaku model dapat terpenuhi syarat kecukupan struktur dari suatu modelnya. Data validasi disajikan pada Tabel 39. 153 Tabel 39 Data validasi model berdasarkan perkembangan jumlah penduduk TAHUN PENDUDUK AKTUAL PENDUDUK SIMULASI 2005 2.001.899 2.001.899 2006 2.071.444 2.071.828,57 2007 2.143.804 2.144.200,89 2008 2.238.717 2.219.101,29 AME PENDUDUK 0,22 AVE PENDUDUK 3,23 Hasil uji validasi berdasarkan jumlah penduduk menunjukkan bahwa, AME menyimpang 0,22 persen dan AVE 3,23 persen untuk penduduk simulasi dari data aktual. Batas penyimpangan variabel tersebut pada parameter AME dan AVEadalah 10 persen, yang menunjukkan bahwa model ini mampu mensimulasikan perubahan-perubahan yang terjadi secara aktual di lapangan. Secara visual kecenderungan model dengan dunia nyata atau fakta di lapangan dapat ditampilkan dalam bentuk grafis seperti tertera pada Gambar 38. Gambar 38 Grafik perbandingan penduduk aktual dan penduduk hasil simulasi Demikian juga perilaku yang dihasilkan oleh model lainnya memiliki pola yang sama dengan perilaku sistem nyata maka model dapat dikatakan telah dapat digunakan. Berikut Tabel 40 menjelaskan grafik perbandingan perilaku berdasarkan hasil RTH simulasi dan kondisi RTH aktual. Tabel 40 Data validasi model berdasarkan perubahan lahan RTH TAHUN RTH AKTUAL RTH SIMULASI 2005 4.998,00 4.998,00 2006 4.925,00 4.700,28 2007 4.909,00 4.423,44 2008 4.909,00 4.164,63 AME RTH 7,37 AVE RTH 3,22 Hasil uji validasi menunjukkan bahwa, AME menyimpang 7,37 persen dan AVE 3,22 persen untuk RTH Simulasi dari data aktual. Batas penyimpangan variabel tersebut pada parameter AME dan AVE adalah 10 persen, yang 154 menunjukkan bahwa model ini mampu mensimulasikan perubahan-perubahan yang terjadi secara aktual di lapangan, seperti tertera secara visual pada Gambar 39. Gambar 39 Grafik perbandingan RTH aktual dan RTH hasil simulasi Perilaku yang dihasilkan oleh model RTH simulai memiliki pola yang sama dengan perilaku sistem nyata RTH aktual, maka model ini dikatakan telah dapat digunakan. Pada Tabel 41 dilakukan uji validasi untuk model green budgeting RTH. Tabel 41 Data validasi model green budgeting RTH aktual di Kota Bekasi TAHUN GREEN BUDGETING GB AKTUAL GREEN BUDGETING GB SIMULASI 2005 500.000.000,00 560.235.369,09 2006 700.000.000,00 644.270.674,46 2008 925.000.000,00 852.047.966,97 AME GB 3,22 AVE GB 6,74 Hasil uji validasi menunjukkan bahwa, AME Green Budgeting GB menyimpang 3,22 persen dan AVE 6,74 persen. Batas penyimpangan variabel adalah 10 persen, yang menunjukkan bahwa model ini mampu mensimulasikan perubahan yang terjadi secara aktual, seperti tertera pada Gambar 40. Gambar 40 Grafik perbandingan green budgeting RTH aktual dan simulasi Dari hasil perbandingan yang dilakukan terhadap perilaku variabel berdasarkan kondisi aktual dengan perilaku variabel berdasarkan hasil simulasi diperoleh hasil yang menunjukkan pola yang sama antara perilaku variabel 155 berdasarkan kondisi aktual dengan perilaku variabel berdasarkan hasil simulasi. Dengan demikian model dapat dikatakan telah dapat memenuhi syarat kecukupan struktur dari suatu model.

6.4. Skenario intervensi model