Perekonomian Daerah ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

105 BWK 4 saat ini kondisi lahan pertaniannya telah terpenetrasi menjadi lahan terbangun permukiman, seperti terlihat Gambar 20. Gambar 20 Kondisi lahan RTH pada area kawasan pertanian di Kota Bekasi yang terpenetrasi oleh kegiatan terbangun Dalam rencana penggunaan lahan berdasarkan RTRW Kota Bekasi tahun 2000-2010, dari total lahan 21.049 hektar yang dimiliki Kota Bekasi ditetapkan 16.228,78 hektar 77 untuk berbagai kegiatan sektor pembangunan perkotaan seperti perdagangan dan jasa, industri, permukiman dan sarana umum kota, sementara sisanya seluas 4.820,22 hektar 23 digunakan sebagai lahan RTH atau lahan tidak terbangun termasuk di dalamnya kawasan budidaya lahan pertanian Bapeda Kota Bekasi, 2008.

4.6. Perekonomian Daerah

PDRB merupakan indikator makro ekonomi untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah, dihitung atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Tahun dasar yang dipakai adalah Tahun 2000. Kondisi perekonomian Kota Bekasi periode tahun 2003-2006 menunjukkan kecenderungan yang meningkat dengan laju pertumbuhan ekonomi LPE 106 sebesar 5,25 persen pada tahun 2003 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 6,07 persen. Dengan demikian, perekonomian di Kota Bekasi mulai menunjukkan kinerja yang sangat positif dibandingkan Provinsi Jawa Barat yang mampu tumbuh sebesar 6,01 persen. Kondisi tersebut, mengindikasikan Kota Bekasi merupakan daerah yang mempunyai andil yang cukup dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan. Pertumbuhan yang paling tinggi di tahun 2006 terhadap pembentukan perekonomian Kota Bekasi ada pada sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu mencapai 10,96 persen. Sektor perdagangan mempunyai pertumbuhan tertinggi kedua sebesar 8,35 persen, di urutan ke-3 sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 7,77 persen. Sementara itu penurunan kinerja terjadi pada sektor pertanian yaitu menjadi negatif sebesar -2,27 persen padahal tahun sebelumnya mampu tumbuh sebesar 2,04 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 21. Sumber: BPS Kota Bekasi, 2007 Gambar 21 LPE Kota Bekasi Tahun 2005-2006 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Berdasarkan data PDRB 2006-2009 BPS, 2010, pertumbuhan ekonomi mengalami pola yang berbeda. Periode 2006-2007 menunjukkan kenaikan, tetapi sejak 2008 terjadi koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi akibat krisis keuangan global. LPE tahun 2009 sebesar 4,13 persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 sebesar 5,94 persen. Pengaruh krisis ekonomi tersebut sangat berpengaruh pada iklim usaha dan dunia investasi di Kota bekasi sebagai kota jasa dan perdagangan. Angka historis agregratif PDRB Kota Bekasi tahun 2005-2008 disajikan pada Tabel 18. 107 Tabel 18 Angka agregatif PDRB per kapita Kota Bekasi tahun 2005-2008 Uraian 2005 2006 2007 2008 PDRB atas dasar Harga Berlaku Juta Rupiah 19.226.331,12 22.378.414,93 25.419.184,52 29.525.360,30 PDRB atas dasar Harga Konstan 2000 Juta Rupiah 11.739.946,23 12.453.012,95 13.255.153,53 14.042.4040,18 PDRB per Kapita atas dasar Harga Berlaku Rupiah 9.315.556,81 10.384.822,00 11.299.108,00 12.563.272,08 PDRB per Kapita atas dasar Harga Konstan 2000 Rupiah 5.688.247,82 5.779.403,00 5.892.062,00 5.975.152,97 Pertumbuhan PDRB 5,65 6,07 6,44 5,94 Sumber : BPS Kota Bekasi 2009 Salah satu indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan struktur ekonomi suatu wilayah adalah distribusi PDRB sektoral. Distribusi ini menggambarkan kontribusi peranan masing-masing sektor terhadap PDRB secara keseluruhan. Distribusi persentase memperlihatkan kontribusi nilai tambah setiap sektor dalam pembentukan PDRB yang menjadi pemicu pertumbuhan sektor andalan di Kota Bekasi, seperti terlihat pada Tabel 19 . Tabel 19 Distribusi PDRB Kota Bekasi Tahun 2005-2008 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 1. Pertanian 1,08 0,99 0,98 0,89 2. Pertambangan dan Penggalian - - - - 3. Industri Pengolahan 46,67 45,87 46,11 45,20 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,39 3,44 3,53 3,54 5. Bangunan 3,47 3,48 3,66 3,70 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 27,59 28,18 27,84 29,24 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,90 7,86 7,57 8,00 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa 3,44 3,64 3,96 3,74 9. Jasa-jasa 6,47 6,53 6,34 5,69 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPSKota Bekasi 2009 Dua sektor dominan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kota Bekasi adalah sektor industri pengolahan sebesar 45,20 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 29,24 persen. Sektor pertanian terus mengalami penurunan, kontribusinya terhadap PDRB dari 1,08 persen pada tahun 2005 menjadi 0,89 persen pada tahun 2008. 108

4.7. Perizinan