Uji Hipotesis Penelitian Analisis Inferensial

92 Kriteria efektif pada pengujian hipotesis ketiga jika rata- rata skor gain siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata skor gain siswa kelas kontrol. Sebelum menguji hipotesis pada data skor gain, terlebih dahulu melakukan uji perbedaan rata-rata skor gain kedua kelas terhadap pemahaman konsep menggunakan Independent Sample t-Test dengan bantuan aplikasi SPSS 21. Hipotesis statistik yang digunakan dalam uji perbedaan rata-rata skor gain adalah sebagai berikut. 1 Hipotesis : tidak terdapat perbedaan rata-rata skor gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol : terdapat perbedaan rata-rata skor gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Keterangan: rata-rata skor gain kelas eksperimen rata-rata skor gain kelas kontrol 2 Taraf Signifikansi: 3 Statistik Uji Dengan bantuan SPSS 21 menggunakan uji Independent Sample t-Test. 4 Kriteria Keputusan ditolak jika nilai signifikansi 2-tailed kurang dari . 93 Setelah diperoleh kesimpulan dalam uji perbedaan rata- rata, dilanjutkan dengan uji hipotesis rumusan masalah ketiga sebagai berikut. 1 Hipotesis: : pembelajaran matematika melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika melalui pembelajaran langsung atau keduanya memiliki efektivitas yang sama ditinjau dari pencapaian peningkatan pemahaman konsep siswa : pembelajaran matematika melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika melalui pembelajaran langsung ditinjau dari pencapaian peningkatan pemahaman konsep siswa Keterangan: rata-rata skor gain kelas eksperimen rata-rata skor gain kelas kontrol 2 Taraf signifikansi: 94 3 Statistik Uji Dengan bantuan SPSS 21 menggunakan uji Independent Sample t-Test. 4 Kriteria Keputusan ditolak jika atau tabel. Uji yang dilakukan pada hipotesis ketiga juga menggunakan uji pihak kanan. Sesuai dengan pendapat Field 2009: 332 yang telah diuraikan sebelumnya, maka kriteria keputusan ditolak jika atau tabel. 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sleman yang dimulai pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016 dan selesai pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 untuk mengetahui efektivitas pendekatan Pendidikan Matematika Realistik ditinjau dari pencapaian peningkatan pemahaman konsep siswa SMP kelas VIII. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu quasi experiment dalam pretest-posttest control group design yang menggunakan dua kelompok yaitu pendekatan Pendidikan Matematika Realistik sebagai kelompok eksperimen dan pembelajaran langsung sebagai kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sleman, sedangkan sampel berasal dari dua kelas yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini terdiri dari data nilai pretest, data nilai posttest, data skor gain pemahaman konsep siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika. Data penelitian yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan melalui proses pembelajaran matematika dengan materi pembelajaran yaitu Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar pada kelas VIII semester genap. Materi pembelajaran diberikan pada kelas VIII A sebagai kelas 96 eksperimen yang menerapkan pembelajaran matematika melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, sedangkan pada kelas VIII B sebagai kelas kontrol menerapkan salah satu pembelajaran teacher- centered yaitu pembelajaran langsung. Pengambilan data penelitian mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh peneliti Arina Fauzia Ainani terhadap kedua kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah divalidasi dan disesuaikan dengan metode pembelajaran masing-masing kelas. Penelitian diawali dengan pemberian pretest yang terdiri dari 10 butir soal objekif dan 2 butir soal uraian untuk mengukur kemampuan awal pemahaman konsep siswa dan diakhiri dengan pemberian posttest yang terdiri dari 10 butir soal objekif dan 2 butir soal uraian untuk mengetahui efektivitas kedua metode pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Terdapat enam kali pertemuan untuk masing-masing kelas dengan rincian satu kali pretest, empat kali tatap muka, dan satu kali posttest. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti didampingi oleh observer untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran matematika di dalam kelas. Pada kelas eksperimen, proses pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dan dipadukan dengan diskusi berkelompok melalui tahap-tahap memahami masalah kontekstual, menggunakan model untuk matematisasi, 97 menyelesaikan masalah kontekstual, mendiskusikan jawaban, menyimpulkan. Proses pembelajaran di kelas eksperimen disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran diawali dengan pembukaan, penyampaian tujuan pembelajaran, materi pelajaran, motivasi, dan apersepsi kepada siswa yang berkaitan dengan materi Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar. Langkah pertama pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik adalah memahami masalah kontekstual. Siswa diberikan masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa dapat membayangkan permasalahan yang disajikan melalui Lembar Kerja Siswa LKS. Siswa diberikan petunjuk seperlunya untuk menyelesaikan masalah tersebut dan guru mengaitkan konsep matematika yang telah dipelajari siswa pada materi sebelumnya, kemudian guru mengarahkan siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan. Melalui LKS dan media pembelajaran yang disiapkan, masing-masing kelompok dibimbing untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual yang disajikan sesuai dengan instruksi yang terdapat pada LKS. Langkah selanjutnya, guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi yang sudah dilakukan di depan kelas dan mengarahkan kelompok lainnya untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan. Langkah terakhir, guru membimbing siswa menarik kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah 98 kontekstual oleh siswa dan memberikan penguatan terhadap kesimpulan hasil diskusi kelompok yang dikaitkan dengan tujuan pembelajaran tentang topik Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Sisi Datar. Proses pembelajaran dalam kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada Gambar 14 siswa melakukan proses matematisasi dalam menemukan rumus volume bangun ruang balok. Guru memberikan suatu permasalahan realistik mengenai berapa banyak es berbentuk kubus yang dapat dimasukkan ke dalam kulkas berbentuk balok. Siswa diberikan alat peraga yang dibutuhkan berupa kubus satuan dan balok terbuka tanpa sisi atas. Guru mengarahkan siswa untuk memahami dan mencermati setiap langkah-langkah diskusi dalam LKS. Berikut adalah masalah realistik yang disajikan dalam LKS. Gambar 17. Siswa melakukan kegiatan menemukan rumus volume balok dan kubus pada LKS 3 99 Siswa berdiskusi dalam kelompok diawali dengan menyusun alat peraga kubus satuan kubus yang panjang rusuknya 1 satuan ke dalam balok. Siswa menghitung banyaknya kubus satuan volume yang dapat tepat mengisi bagian ruang yang ditempati oleh balok secara bertahap mulai dari banyaknya kubus satuan pada panjang balok, kemudian lebar balok, dan tinggi balok. Pada tahap ini, terjadi model of situation yakni model dari situasi realistik yang dikembangkan sendiri oleh siswa. Perhitungan yang diperoleh siswa yaitu panjang balok 5 kubus satuan, lebar balok 2 kubus satuan, dan tinggi balok 3 kubus satuan. Model selanjutnya dalam proses matematisasi tersebut adalah model for formal mathematics. Tahap ini mengarahkan siswa dari situasi realistik menuju matematika formal. Siswa mengetahui bahwa balok dapat memuat 30 Gambar 18. Contoh permasalahan realistik pada LKS

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sejahtera 1 TP 2013/2014)

1 9 45

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sejahtera I Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 18 46

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMK

0 15 180

PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 2 6

Efektivitas Penerapan Metode Diskusi dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Lampung Timur

0 0 10

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI

0 3 165

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 3 17