44 •
PKMK FK UGM
respons yang diberikan tidak bisa bersifat multisektor. Selain itu, BappedaBappeko tidak melakukan peran perencanaan penganggaran untuk penanggulangan HIV
dan AIDS, melainkan secara pasif menerima pendanaan dari pihak MPI berapapun jumlahnya.
d. kekuasan Rendah dan kepentingan Rendah
Pemangku kepentingan dalam kategori ini memiliki kekuasaan yang rendah karena tidak memiliki sumber daya yang besar maupun posisi politik yang dominan
dalam penanggulangan HIV dan AIDS di daerah. Kepentingan mereka pun rendah karena pada kenyataannya tidak menunjukkan kepedulian yang besar terhadap isu
HIV dan AIDS meskipun secara normatif mereka seharusnya memiliki tanggung jawab dan kepentingan yang tinggi. Pemangku kepentingan yang termasuk dalam
kate gori ini ialah lembagatokoh adat dan agama serta SKPD di luar Dinkes.
LembagaTokoh Adat dan Agama
Secara normatif, lembagatokoh adat dan agama seharusnya memiliki kepen- tingan dan kekuasaan yang tinggi dalam penanggulangan HIV dan AIDS di daerah.
Mereka berkepentingan untuk memastikan kesejahteraan warga atau umatnya, serta memiliki kekuasaan dalam bentuk pengaruh serta kapasitas untuk memberikan arah-
an karena posisi mereka yang didengar atau dihormati masyarakat. Namun, pada kenyataannya, semua lokasi penelitian melaporkan bahwa kekuasaan lembagatokoh
adat dan agama terbilang rendah. Hanya di Denpasar, Badung, dan Papua yang menyebutkan bahwa mereka memiliki kepentingan yang cukup tinggi dalam penang-
gulangan HIV dan AIDS.
Di Denpasar dan Badung, tokoh adat menjadi aktor pemberdayaan masyarakat yang bisa memengaruhi opini masyarakat. Di Merauke juga ditemukan tokoh agama
dan tokoh masyarakat lainnya yang berperan dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Ada 4 orang tenaga di kantor agama yang berasal dari tenaga penyuluh,
tokoh pemuda, tokoh agama untuk mengikuti sosialisasi HIV dan AIDS di Jayapura dengan harapan sekembalinya mereka, juga dapat mensosialisasikan
ke tokoh agama dan pemuda di kabupaten Merauke. Tim Peneliti Universitas Cenderawasih, 2014
Promosi dan Pencegahan melalui hari-hari besar misalnya Hari AIDS Sedunia melalui berbagai kegiatan, mendorong LSM, Tokoh Agama, Tokoh
Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh PemudaRemaja dan lembaga lainnya melalui pertemuan koordinasi dan dukungan dana khususnya program
pencegahan dan mitigasi dampak berupa pemberian nutrisi bagi ODHA di klinik perawatan atau rumah singgah. Wujud kegiatan lainnya adalah
INTEGRASI UPAYA PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS KE DALAM SISTEM KESEHATAN
• 45
mendorong para ilmuwan untuk menulis buku-buku yang berkaitan dengan program pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS antara lain [salah
satu tokoh agama] menulis buku dengan judul Sirkumsisi, Alkitab dan HIV AIDS, [salah satu tokoh agama lainnya menulis buku] dengan judul
HIV-AIDS dan Sirkumsisi Sunat dalam pandangan Alkitab, kemudian Memikirkan Ulang Sunat Sirkumsisi Bagi Kesehatan Umat [yang
ditulis] oleh [salah satu tokoh agama lainnya]. Tim Peneliti Uncen, 2014. Dengan menggunakan pembahasan berperspektif agama, para tokoh agama
memiliki posisi yang strategis untuk menanggulangi masalah stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, juga menciptakan keterbukaan terhadap populasi marjinal.
Mereka juga memiliki posisi kunci dalam mengurangi resistensi masyarakat terhadap upaya pencegahan yang sifatnya masih kontroversial, seperti kampanye penggunaan
kondom untuk PMTS. Namun, karena kepentingan lembagatokoh agama dan tokoh adat terhadap HIV dan AIDS masih rendah, potensi-potensi ini masih belum tergali.
Secara umum peran mereka masih bersifat pasif di mana keterlibatan mereka dalam pencegahan masih tergantung dengan pemangku kepentingan yang mempunyai
kekuasaan tinggi seperti MPI, BupatiWalikota, Dinkes, dan BappedaBappeko.
Implikasi dari situasi tersebut ialah belum terciptanya lingkungan yang kondusif dalam penanggulangan HIV dan AIDS di daerah. Di sejumlah daerah, masih banyak
program-program penanggulangan HIV dan AIDS yang terhambat karena kurangnya dukungan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Stigma dan diskriminasi terhadap
populasi kunci maupun terhadap penyakit itu sendiri masih sulit untuk dihapuskan.
Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD
Secara normatif, perda menyebutkan bahwa SKPD mempunyai tanggung jawab yang besar dalam penanggulangan HIV dan AIDS di daerah. Sebagai bagian dari
KPAD, seharusnya SKPD memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Namun, dari seluruh lokasi penelitian dilaporkan bahwa secara umum kepentingan dan kekua-
saan SKPD rendah, meskipun terdapat variasi yang mana beberapa SKPD sudah menun jukkan keterlibatannya dengan menganggarkan dan melaksanakan program
HIV dan AIDS. Contohnya Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, dan Dinas Perhubungan.
Mayoritas peran dari SKPD dalam penanggulangan HIV dan AIDS di daerah penelitian ialah pencegahan dengan variasi kegiatan mulai dari penyuluhan ke
kelompok masyarakat tertentu sampai dengan sosialisasi pencegahan HIV dan AIDS pada masyarakat umum. Tabel 4 menunjukkan peran SKPD non-Dinkes yang terlibat
dalam penanggulangan HIV dan AIDS di lokasi penelitian.
46 •
PKMK FK UGM
Tabel 4. Peran SKPD Non-Dinkes dalam Penanggulangan HIV dan AIDS di Lokasi Penelitian
skpDBadan peran
kotakabupaten Badan pengelola
keuangan dan aset kota
Lembaga teknis dalam pengelolaan anggaran
Makassar, Parepare
Badan keluarga Berencana dan
pemberdayaan
perempuan perlindungan anak
Pencegahan AIDS di kalangan remaja,
perempuan dan ibu-ibu rumah tangga
Parepare, Jayapura, Denpasar, Badung, Merauke, Manokwari,
Deli Serdang
Dinas sosial Dinsosnaker
Disnakertrans
Mitigasi dampak dan Rehabilitasi Sosial
Parepare, Sidoarjo, Denpasar, Badung, Jayapura, Merauke,
Manokwari, Medan
Dinas pendidikan Disdikpora
Pencegahan di Sekolah Parepare, Surabaya, Sidoarjo,
Denpasar, Badung, Merauke, Manokwari, Medan, Deli Serdang
Dinas tenaga kerja Pencegahan di tempat
kerja Parepare, Surabaya, Merauke
Dinas pariwisata Dinas kebudayaan dan
pariwisata
Pencegahan ditempat hiburan
Surabaya, Denpasar, Badung, Jayapura, Medan, Deli Serdang,
polrestabes Pencegahan melalui
screening HIV pada anggota Polri
Surabaya
Dinas perhubungan Pencegahan di sektor
perhubungan Surabaya, Deli Serdang
Dinas kominfo Penyediaan Materi KIE
Surabaya
kantor kementerian agama
Penyusunan Kebijakan dibidang keagamaan
Pencegahan di Sekolah dibawah Kemenag
Surabaya, Jayapura, Merauke, Medan
satpol pp Penegakkan pelanggaran,
pengamanan guna menciptakan lingkungan
yang kondusif dalam pengendalian HIV dan
AIDS Surabaya
Dinas kependudukan dan catatan sipil
Penertiban administrasi kependudukan di lokasi
berisiko Jayapura