dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai
oleh siswa setelah mempelajari mata pelajaran yang diperoleh dari hasil tes dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Prestasi
belajar dapat pula diketahui keefektifan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi
Menurut Al Haryono Jusup 2011: 4, akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data
menjadi laporan dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut
pandang yaitu sudut pemakai jasa akuntansi dan sudut proses kegiatannya. Dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas. Sedangkan ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan analisis data keuangan suatu entitas.
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman, kecermatan dan ketelitian. Akuntansi tidak hanya
berupa teori dan konsep saja, tetapi dalam hal ini praktik sangat diutamakan. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi merupakan
hasil yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari mata pelajaran akuntansi yang diperoleh dari hasil tes dan dinyatakan dalam
bentuk nilai atau angka.
d. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi Belajar Akuntansi yang dicapai oleh satu siswa dengan siswa yang lainnya berbeda. Perbedaan Prestasi Belajar
Akuntansi siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada 2 faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi siswa yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal
merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Sugihartono, dkk 2007: 76, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi
belajar yaitu: 1
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar. Meliputi: faktor jasmaniah dan faktor
psikologis. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
2 Faktor ekstern yang berpengaruh meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor keluarga dapat meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yang
mempengaruhi meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat
dapat berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat dan media massa.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2004:138-146.
1 Faktor-faktor stimulus belajar
Yang dimaksud dengan stimulus belajar di sini yaitu segala sesuatu hal di luar individu itu untuk mengadakan reaksi atau
perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini mencakup material, penugasan, serta lingkungan eksternal yang harus diterima
dipelajari oleh pelajaran. Berikut dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan faktor-faktor stimulus belajar.
a Panjangnya bahan pelajaran
Panjangnya bahan pelajaran berhubungan dengan jumlah bahan pelajaran. Semakin panjang bahan pelajaran,
semakin panjang pula waktu yang diperlukan oleh individu untuk mempelajarinya.
b Kesulitan bahan pelajaran
Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan bahan pelajaran dan mempengaruhi kecepatan belajar.
Bahan yang sulit memerlukan aktivitas belajar yang intensif, sedangkan bahan yang sederhana mengurangi
intensitas belajar seseorang. c
Berartinya bahan pelajaran Belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari
belajar waktu sebelumnya. Modal pengalaman menentukan keberartian dari bahan yang dipelajari di waktu sekarang.
d Berat ringannya tugas
Berat atau ringannya suatu tugas erat hubungannya dengan tingkat
kemampuan individu.
Tugas yang
sama, kesukarannya berbeda bagi masing-masing individu.
Tugas-tugas yang terlalu ringan atau mudah adalah mengurangi tantangan belajar, sedangkan tugas-tugas yang
terlalu berat membuat individu jera untuk belajar. e
Suasana lingkungan eksternal Suasana lingkungan eksternal mempengaruhi sikap dan
reaksi individu dalam aktivitas belajarnya, sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan lingkungannya.
2 Faktor-faktor metode belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar siswa. Faktor-faktor metode belajar mencakup:
a Kegiatan berlatih atau praktek
Berlatih dapat diberikan secara marathon atau secara terdistribusi. Latihan yang dilakukan secara marathon dapat
melelahkan dan membosankan, sedangkan latihan yang terdistribusi menjamin terpeliharanya stamina dan kegiatan
belajar. b
Overlearning dan drill Overlearning dilakukan untuk mengurangi kelupaan dalam
mengingat keterampilan-keterampilan
yang pernah
dipelajari tetapi dalam sementara waktu tidak dipraktekkan. Apabila overlearning berlaku bagi latihan keterampilan
motoric seperti main piano atau menjahit, maka drill berlaku bagi kegiatan berlatih abstraksi misalnya berhitung.
c Resitasi selama belajar
Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca itu
sendiri, maupun untuk menghafal bahan pelajaran. d
Pengenalan tentang hasil-hasil belajar Pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan
belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-
hasil yang sudah dicapai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajarnya selanjutnya.
e Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian
Belajar mulai dari keseluruhan ke bagian-bagian adalah lebih menguntungkan daripada belajar mulai dari bagian-
bagian. Hal ini dikarenakan dengan mulai dari keseluruhan individu menemukan set yang tepat untuk belajar.
f Penggunaan modalitas indra
Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing individu dalam belajar tidak sama. Sehubungan dengan itu ada tiga
impresi yang penting dalam belajar, yaitu oral, visual dan kinestetik.
g Bimbingan dalam belajar
Bimbingan yang terlalu banyak diberikan oleh guru atau orang lain cenderung membuat si pelajar menjadi
tergantung. Bimbingan dapat diberikan dalam batas-batas yang diperlukan oleh individu.
h Kondisi-kondisi insentif
Insentif adalah berbeda dengan motivasi. Insentif akan menentukan tingkat movitasi belajar individu di masa-masa
mendatang.
3 Faktor-faktor indidual
Kecuali faktor-faktor stimulus dan metode belajar, faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar
seseorang. Adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut:
a Kematangan
Kematangan dicapai oleh individu dari proses pertumbuhan fisiologisnya. Kematangan memberikan kondisi di mana
fungsi-fungsi fisiologis termasuk sistem syaraf dan fungsi otak menjadi berkembang.
b Faktor usia kronologis
Pertambahan dalam hal usia selalu dibarengi dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Semakin tua usia
individu, semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi fisiologisnya.
c Faktor perbedaan jenis kelamin
Perbedaan tingkah laku antara laki-laki dan wanita merupakan hasil dari perbedaan tradisi kehidupan, dan
bukan semata-mata karena perbedaan jenis kelamin. d
Pengalaman sebelumnya Lingkungan
mempengaruhi perkembangan
individu. Lingkungan banyak memberikan pengalaman kepada
individu. Pengalaman yang diperoleh oleh individu ikut mempengaruhi hal belajar yang bersangkutan.
e Kapasitas mental
Kapasitas-kapasitas seseorang dapat diukur dengan tes-tes intelegensi dan tes-tes bakat. Kapasitas adalah potensi
untuk mempelajari
serta mengembangkan
berbagai keterampilankecakapan.
Akibat dari
hereditas dan
lingkungan, berkembanglah kapasitas mental individu yang berupa intelegensi.
f Kondisi kesehatan jasmani dan rohani
Orang yang belajar membutuhkan kondisi bahan yang sehat. Orang yang badannya sakit akibat dari penyakit
kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif. Cacat- cacat fisik juga mengganggu hal belajar. Selain cacat fisik,
cacat mental juga akan sangat mengganggu orang yang bersangkutan untuk belajar. Orang tidak akan belajar
dengan baik apabila sakit, frustasi dan putus asa. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal dan eksternal. Selain itu, terdapat iga macam faktor yang dapat
mempengaruhi belajar yaitu faktor stimulus belajar, metode belajar dan faktor individual.
e. Fungsi Prestasi Belajar