yang ada untuk siswa tidak disajikan berdasarkan per tema, serta penempatan mata pelajaran harus diatur ulang agar sesuai dengan kondisi yang ada. Sebagai
contoh sekarang pada hari tertentu, matematika ada pada jam terakhir. Hal ini dirasa kurang sesuai karena belajar matematika membutuhkan pemikiran lebih,
sedangkan jika siang hari kondisi fisik dan psikis siswa sudah mulai berkurang.
3. Data Wawancara dengan Siswa
a. Analisi wawancara dilakukan dengan siswa kelas V SD Kanisius Duwet
Analisis tersebut dilakukan pada tanggal 12 Februari 2015. Analisis wawancara dengan siswa terdiri atas lima pertanyaan. Berikut hasil wawancara
dengan siswa. Pertanyaan pertama yang peneliti ajukan adalah mengenai penggunaan
media belajar yang digunakan guru. Siswa menjawab bahwa guru menggunakan media pembelajaran namun masih kadang-kadang, dan guru
lebih sering menerangkan materi lewat metode ceramah dan mencatat materi di papan tulis.
Pertanyaan kedua yang peneliti ajukan adalah mengenai media pembelajaran yang biasa guru gunakan saat mengajar. Siswa menjawab bahwa
media pembelajaran yang biasa digunakan guru saat mengajar adalah media pembelajaran berupa gambar.
Pertanyaan ketiga yang adalah mengenai pernah atau tidak guru menggunakan media video dalam pembelajaran di kelas. Siswa menjawab
bahwa guru pernah menggunakan media video saat pelajaran, namun hanya sesekali.
Pertanyaan keempat yang diajukan peneliti adalah mengenai seberapa penting peran media pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Siswa menjawab bahwa peran media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sangat penting, karena dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang diberikan guru. Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah mengenai unsur yang dapat
dimasukkan jika media video dikembangkan. Jawaban siswa adalah siswa menginginkan video yang menarik, mengandung unsur gambar dan suara yang
jelas, dan diperankan oleh guru atau orang lain. Berdasarkan hasil wawancara yang tersebut dapat disimpulkan bahwa
siswa menginginkan media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik untuk membantu siswa dalam menerima dan memahami pelajaran.
B. Deskripsi Produk Awal
Tahapan pembuatan produk awal media video tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 4 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Konsep Produk
Tujuan pengembangan media video tematik ini adalah untuk memfasilitasi dan menjadi alternatif guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, serta membantu siswa memahami materi pelajaran melalui pandangan yang kontekstual. Media video tematik ini diproduksi
menggunakan program Windows Movie Maker, dengan menampilkan suatu pembelajaran yang menarik dan dapat menuntun pemahaman siswa untuk
berpikir secara mandiri. 2.
Pembuatan Story Board Setelah konsep produk video tematik dibuat, tahap selanjutnya adalah
membuat story board. 3.
Pengumpulan Bahan Pembuatan produk ini diawali dengan mencari bahan materi dari berbagai
sumber, seperti buku dan internet. Bahan materi tersebut kemudian disaring dan dikumpulkan sesuai dengan materi pembelajaran kelas V, tepatnya
pada tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013. 4.
Pembuatan dan Pemograman Tahap selanjutnya adalah pembuatan atau pemograman produk media yang
dikembangkan.