Dari hasil analisis peneliti untuk aspek materi yang disukai siswa, berdasarkan hasil kuesioner, materi yang disukai siswa adalah materi yang
lengkap terdapat teori, contoh nyata, kegiatan penyelidikan, soal-soal, dan gambar yang menarik. Hal ini terbukti dari hasil jawaban kuesioner siswa, bahwa 91,1
siswa menyukai materi yang lengkap terdapat teori, contoh nyata, kegiatan penyelidikan, soal-soal, dan gambar yang menarik, 5,9 siswa menyukai materi
yang hanya terdapat soal-soal, 2,9 siswa menyukai materi yang hanya terdapat teori, dan tidak ada siswa yang menyukai materi yang hanya terdapat contoh-
contoh saja. Berdasarkan hasil analisis jawaban kuesioner yang dilakukan, ternyata
siswa menyukai materi yang lengkap, yaitu terdapat teori, contoh nyata, kegiatan penyelidikan, soal-soal, dan gambar yang menarik. Selama ini guru memberikan
materi tidak berdasarkan teori yang lengkap, tidak terdapat contoh yang nyata, dan kurangnya kegiatan praktek penyelidikan.
2. Data Hasil Analisis Wawancara dengan Guru
Analsis wawancara dilakukan dengan guru wali kelas V SD Kanisius Duwet. Analisis tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2015. Analisis
wawancara dengan guru terdiri atas sepuluh pertanyaan. Berikut jawaban singkat dari hasil wawancara dengan guru.
Pertanyaan pertama yang peneliti ajukan adalah mengenai pemahaman guru terhadap kurikulum 2013, dan jawaban guru adalah guru belum sepenuhnya
mendapat informasi dan sosialisasi tentang kurikulum 2013. Guru belum
sepenuhnya memahami kurikulum 2013, sehingga guru belum secara utuh melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di dalam kelas.
Pertanyaan kedua yang peneliti ajukan adalah pemahman guru terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru sudah menggunakan
pendekatan saintifik namun belum sepenuhnya, karena keterbatasan guru dalam memahami teori pendekatan saintifik. Guru juga masih mendapat bimbingan dari
guru lain tentang penggunaan pendekatan saintifik untuk pembelajaran di kelas. Pertanyaan ketiga adalah tentang penggunaan media pembelajaran terkait
dengan kurikulum 2013. Selama ini guru sudah menggunakan beberapa media pembelajaran seperti gambar, video, dan media lain yang tersedia di sekolah atau
membawa sendiri. Namun yang sering digunakan adalah gambar. Media yang ada di sekolah juga masih media berdasarkan kurikulum KTSP, jadi belum bisa
dimanfaatkan secara maksimal. Pertanyaan keempat yang peneliti ajukan adalah tentang ketersediaan media
pembelajaran di sekolah. Sekolah menyediakan beberapa media pembelajaran, seperti alat peraga, buku, gambar, kaset video, dan media lainnya. Namun media
yang ada masih berdasarkan kurikulum KTSP. Media dari kurikulum 2013 belum lengkap.
Pertanyaan kelima yang peneliti ajukan adalah kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan kurikulum 2013. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru
antara lain pada tahap penilaian. Menurut keterangan guru, proses mengamati setiap individu itu yang susah, membutuhkan kejelian dan ketekunan untuk
menilai. Guru berpendapat, akan lebih baik jika penilaian menggunakan
kurikulum 2013 diterapkan di kelas dengan jumlah siswa maksimal hanya 10 siswa.
Pertanyaan keenam adalah tentang bahan ajar kurikulum 2013. Menurut guru, kurikulum 2013 masih sangat butuh penyempurnaan, karena belum cocok
diterapkan di Indonesia, atau pada karakter siswa di Indonesia. Perlu dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pertanyaan ketujuh yang peneliti ajukan adalah tentang media pembelajaran yang mengacu pada langkah-langkah saintifik. Guru masih memerlukan
penggunaan media belajar yang mengacu pada langkah-langkah saintifik, seperti video pembelajaran yang bersifat kontekstual. Guru juga membutuhkan media
yang beragam, yang membantu guru dan siswa dalam menyampaikan materi dan membantu siswa memahami materi dengan baik.
Pertanyaan kedelapan yang diajukan adalah tentang pengembangan media yang dilakukan secara mandiri oleh guru sesuai dengan kurikulum 2013. Guru
mampu mengembangkan media pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kurikulum 2013. Namun guru juga membutuhkan waktu dan persiapan khusus
untuk menyiapkan dan mengembangkan media. Pertanyaan kesembilan yang diajukan adalah tentang kesesuaian bahan atau
materi kurikulum 2013 dengan budaya lokal sekolah. Menurut guru, bahan ajar kurikulum SD 2013 sedikit sesuai dengan budaya lokal yang ada di sekolah.
Pertanyaan terakhir yang peneliti ajukan adalah tentang saran yang dapat diberikan terkait bahan atau materi pada kurikulum 2013. Saran guru pada
kurikulum SD 2013 yang sudah tersedia adalah akan lebih baik jika buku tematik
yang ada untuk siswa tidak disajikan berdasarkan per tema, serta penempatan mata pelajaran harus diatur ulang agar sesuai dengan kondisi yang ada. Sebagai
contoh sekarang pada hari tertentu, matematika ada pada jam terakhir. Hal ini dirasa kurang sesuai karena belajar matematika membutuhkan pemikiran lebih,
sedangkan jika siang hari kondisi fisik dan psikis siswa sudah mulai berkurang.
3. Data Wawancara dengan Siswa