Implikasi Kebijakan The effect of Transformational Leadership and Quality Of Work Life on Organizational Citizenship Behavior at Universitas Terbuka

lingkungan kerja yang baik. Bentuk kepemimpinan seorang pemimpin bukan semata ditujukan bagi pembentukan citra diri, namun sebagai perwujudan karakter pribadi yang dituangkan dalam proses pemimpin sebuah organisasi. Bagi sebuah organisasi yang menuju kearah perubahan, tentunya lebih baik bila keempat elemen dari kepemimpinan transformasional tersebut dapat diwujudkan oleh pemimpin. Selain itu hal yang paling dapat dirasakan oleh karyawan adalah perhatian kepada bawahan. Artinya kepemimpinan transformasional akan lebih menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perilaku ekstra peran bila pimpinan memberikan penilaian positif atas diri karyawan bila mereka melakukan tindakan di luar peran dan tugas semata. Walaupun hal itu tidak berkorelasi langsung secara financial namun bila karyawan mengetahui manfaat dari nilai positif diharapkan akan lebih banyak karyawan yang bekerja tidak semata berdasarkan perannya. Pemimpin perlu memperhatikan faktor-faktor kualitas kehidupan kerja quality of work life QWL. Kepuasan atas kualitas kehidupan kerja menurut Cascio 2006 terdiri dari partisipasi karyawan, pengembangan karir, penyelesaian konflik, komunikasi, kesehatan kerja, keselamatan kerja, keamanan kerja, kompensasi yang layak, dan kebanggaan. Walaupun konsep kualitas kehidupan kerja tidak dipahami, namun dalam pelaksanaannya karyawan telah merasakan ke sembilan faktor tersebut dalam lingkungan kerja. Berkaitan dengan kurang puasnya karyawan terhadap pendidikan lanjut, UT dapat membuka kesempatan belajar yang lebih luas kepada staf administrasi. Staf dapat diarahkan untuk mencari beasiswa di luar UT. Dengan informasi beasiswa dari luar UT yang banyak, maka staf dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk studi lanjut. Produktifitas karyawan tidak semata diukur dari hasil atau output pekerjaan semata, namun dari perilaku yang mampu menunjukkan peran yang lebih dari tugas pokoknya atau disebut juga perilaku ekstra peran. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan dapat melakukan peran tersebut melalui 5 faktor, yaitu altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy dan sportsmanship. Karakteristik pekerjaan yang sangat beragam di UT memungkinkan karyawan untuk saling berinteraksi di antara unit. Bentuk interaksi yaitu saling memberikan bantuan kepada rekan kerja. Perilaku ekstra peran yang dilakukan antara lain menolong rekan kerja yang berlebihan tugas. Perilaku ini dapat membantu mengefisienkan penggunaan sumberdaya organisasional untuk tujuan- tujuan produktif. Agar dalam kehidupan kerja dapat tercipta lingkungan kerja yang kondusif, serta mampu mendorong karyawan untuk lebih berperan secara extra role sebaiknya pemimpin lebih menunjukkan perhatian kepada individu atau tim yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Perhatian dari pimpinan akan mendorong produktifitas yang baik dari karyawan dan produktifitas keryawan secara tidak langsung akan tercipta dari suatu perilaku ekstra peran Podsakoff et al. 2000. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku ekstra peran. 2. Kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kualitas kehidupan kerja. 3. Kualitas kehidupan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku ekstra peran.

6.2. Saran

Berikut ini saran yang dapat diberikan: 1. Bagi pimpinan di UT dapat mempertahankan kepemimpinan transformasional dan memberikan pemahaman tentang perilaku ekstra peran sehingga mereka dapat lebih menunjukkan sikap saling membantu. 2. UT hendaknya melakukan peninjauan kembali terhadap penerapan QWL selama ini, salah satunya pada indikator pelatihan dan pendidikan dengan memberikan beasiswa yang lebih banyak agar karyawan dapat merasakan manfaat positif dari penerapan QWL. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan cakupan obyek penelitian yang lebih luas, agar lebih dalam menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja maupun perilaku ekstra peran.