commit to user 27
dengan menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki kemampuan, suku atau ras yang
berbeda dengan menggunakan sistem turnamen akademik yang diikuti oleh seluruh siswa.
B. Penelitian yang Relevan
1. Eriyani 2010 ”Penerapan Cooperative Learning Model Team Games Tournament TGT untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas
IV SD Negeri Kalijaren 01 Kec.Maos Kab. Cilacap Tahun Ajaran 20092010”. Hasil penelitian tindakan kelas ini menyimpulkan adanya peningkatan hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament TGT, terbukti rata-rata
hasil pratindakan 66,1 atau 72, pada siklus I menjdai 69,5 atau 86, pada siklus II menjadi 73,4 atau 9 , dan pada siklus III nilai rata-rata 80, atau
100. 2. Yusrika Firda Isnaini 2010 ”Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sriwedari Surakarta Tahun Ajaran
20092010”. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata tes IPS semester 1 adalah 51 menjadi 74,44 pada
pokok bahasan Koperasi pada siswa kelas IV SD N Sriwedari Surakarta. Dari penelitian di atas keduanya berbicara tentang penerapan
pembelajaran kooperatif pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD dan IPS kelas IV SD, berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, penelitian ini relevan
dengan penelitian di atas yaitu sama-sama berbicara tentang metode pembelajaran kooperatif pada siswa Sekolah Dasar. Sedangkan perbedaannya adlah pada tipe
dan subjek penelitian dimana penelitian ini berbicara tentang penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT pada siswa kelas V
SD Negeri 07 Ngringo pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 20102011.
commit to user 28
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPS dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa telah mendapat nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. SD N 07 Ngringo menetapkan
KKM mata pelajaran IPS kelas V adalah 65 pada tahun ajaran 20102011. Akan tetapi pada kenyataannya hasil belajar pada pokok bahasan peristiwa sekitar
proklamasi SD N 07 Ngringo masih rendah terbukti masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan
model pembelajaran yang konvensional, guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan bahan ajar, guru tidak menggunakan media dalam
menyampaikan materi IPS. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi jenuh dan mudah bosan, serta dapat mempengaruhi rendahnya hasil
belajar IPS. Beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar, diantaranya adalah
penyajian materi yang menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan semangat, minat, motivasi dan hasil belajar yang baik. Hal ini dapat dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT dapat diterapkan untuk
mengaktifkan siswa, menumbuhkan semangat siswa dan memotivasi siswa dalam belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran ini
siswa tidak hanya bekerja dalam kelompok saja, melainkan terdapat permainan yang tersaji dalam games yang dimainkan secara turnamen. Dengan model ini
siswa dapat belajar sambil bermain, dapat berlatih bahwa ketergantungan dengan orang lain itu pasti ada, sehingga sikap saling membutuhkan dan bekerjasama
dapat terbentuk. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament TGT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada mata pelajaran IPS kelas V SD N07
Ngringo, Jaten Karanganyar tahun ajaran 20102011. Kerangka berpikir dapat digambarkan pada gambar 1 di bawah ini:
commit to user 29
Gambar 1: Alur Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan